Pentingnya Keyakinan

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

Tentu semua kita tau apa itu keya­ki­nan, tetapi pada umumnya tidak semua orang memahami tentang arti keyakinan itu sendiri,  sebagian orang pada keba­nya­kan ketika ditanya apa keyakinanmu mereka cenderung menjawab dan meng­artikan tentang agama yang dianut. Ka­rena hubungan erat antara agama dengan keyakinan sering  diartikan sebagai hal yang sama. Keyakinan merupakan dasar seseorang dalam memilih dan menganut sebuah agama, namun kita cenderung me­milih agama terlebih dahulu ketimbang dengan keyakinan. Ini kebanyakan dise­babkan karena pengaruh dari orang tua atau keturunan. Agama yang dianut suatu keluarga akan diturunkan keanak-anak­nya terlebih dahulu sehingga dasar dari agama berupa keyakinan tidak didapat­kan oleh anak-anaknya, kemudian untuk ge­nerasi berikutnya akan mudah digo­yangkan oleh kenikmatan yang bersifat duniawi semata.

Didalam bahasa pali keyakinan disebut saddha, tetapi pengertian ini tidak seperti yag lazim dipahami oleh masyarakat  pada umumnya. Keyakinan ini juga bu­kan berarti kepercayaan yang memba­bi­buta atau asal percaya begitu saja, me­la­inkan keyakinan yang berlandaskan kepa­da kebijaksanaan, pengertian benar, yang diperoleh dari pengamatan, penyelidikan pembuktian kejadian dengan sendiri (Ehi­pasiko). Dengan demikian ketika seseo­rang memiliki keyakinan demikian maka keyakinan itu akan tumbuh dengan kuat didalam dirinya, karena seseorang itu telah membuktikannya sendiri. Inilah ke­yakinan yang berlandaskan pembuktian atau yang kita kenal dengan sebutan ehi­passiko, yaitu; mengundang untuk datang melihat dan membuktikannya sendiri, bukan hanya sekedar datang hanya untuk percaya saja. Keyakinan yang kuat lebih ditekankan pada melihat, mengetahui, dan memahami apa yang dipercayai se­hingga seseorang akan memiliki keya­kinan ketika ia memiliki ketiga proses tersebut.

Sebagai contohnya: ketika astronot amerika, wiliam anders dalam misinya apollo 8 untuk pertama kalinya mendarat dibulan. Astronot ini melapor kebumi  bahwa bumi ini bulat karena astronot ini benar – benar melihat sendiri maka argu­men mengenai bumi itu bulat benar ada­nya. Dalam agama buddha terdapat be­berapa keyakinan yaitu keyakinan kepada Tiratana, delapan jalan utama, konsep empat kebenaran mulia, . Seperti yang telah dibabarkan oleh buddha tentang sang jalan di dhmpda magga vagga 273: Maggantthangiko settho saccanam caturo pada virago setho dhammanam dipadanan ca cakkhuma. Diantara semua jalan, jalan mulia berunsur de­lapan lah yang terbaik, diantara semua kebenaran, empat kebenaran mulia lah yang terbaik, diantara semua keadaan, keadaan tanpa nafsu lah yang terbaik, diantara semua manusia, dia yang telah sadarlah yang terbaik.

Dengan memiliki keyakinan terhadap kebenaran mulia seperti yang telah di­jelaskan syair diatas maka keyakian yang kita anut bukanlah keyakinan membabi buta, melainkan keyakin yang membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi yang melakukannya. Dengan demikian kita sebagai umat beragama buddha benar-benar merasakan apa itu ajaran Buddha didalam kehidupan kita sehari-hari.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhluk berbahagia.

Sadhu Sadhu Sadhu

()

Baca Juga

Rekomendasi