Analisadaily (Medan) - Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruan Se-Indonesia (PSBI), Effendi Muara Sakti Simbolon mengatakan, makna dari Pesta Bona Taon adalah syukuran awal tahun, sekaligus mensyukuri kehidupan yang lalu untuk menghadapi kehidupan selanjutnya.
Terkait dengan Pesta Bona Taon 2017 yang digelar PSBI di Gedung Alpha Omega, Jalan Diponegoro, Medan, Effendi menyebut sebagai langkah evaluasi dan refleksi untuk menghadapi kehidupan ke depannya.
"Jadi kita bersyukur telah melewati 365 hari dalam setahun. Kita juga bersyukur telah melewati ketar ketir kehidupan, dan mari melangkah ke arah yang lebih baik," katanya, Sabtu (28/1).
Disebutkannya, Pesta Bona Taon menjadi tradisi bagi orang batak. Dengan mengambil tema yang sangat bermakna "Membangun Kebersamaan Dalam Keberagaman". Effendi juga mengapresiasi kinerja panitia yang menyiapkan acara hanya satu minggu
"Hal itu masuk dalam filosofi marga Simbolon yang bekerja dengan singkat, sehingga tidak mengeluh dengan masalah teknis. Untuk tema, mungkin ini terinspirasi dengan keadaan Indonesia yang sedang terjadi saat ini, khususnya di Jakarta," sebutnya.
Effendi menuturkan, secara umum manusia lahir sudah menjadi warga yang beragama. Di punguan Simbolon juga terlahir dari berbagai agama sehingga punguan Simbolon tidak membatasi masalah agama.
"Kita tidak pernah mempersoalkan masalah prinsip, masalah keyakinan. Mungkin tidak ada lagi istilah membangun, tapi bagaimana menjaga dan mempertahankan keberagaman karena sudah terbangun," tuturnya.
Hampir Genap 10 Tahun
Mengenai keberadaan PSBI sendiri, Effendi menerangkan Punguan Simbolon hampir genap 10 tahun pada Juli 2017 mendatang, sebab PSBI resmi didirikan 7 Juli 2017. Sedangkan kelahiran Simbolon-nya sendiri sudah ratusan tahun, dan Effendi Simbolon merupakan generasi ke-24.
"Kalau rata-rata satu generasi 30 tahun, kurang lebih 600 sampai 700 tahun Simbolon itu sudah ada di dunia dan termasuk marga tertua serta jajaran marga-marga yang bisa dibuktikan secara ilmiah," terangnya.
Effendi menjelaskan, PSBI memiliki hymned, mars, bendera, begitu juga dengan anggaran dasar yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan di Indonesia. PSBI murni didirikan untuk kekerabatan dan sudah ada di 103 wilayah, di Sumatera Utara ada 45 wilayah.
“Rencana akan ada kongres ketiga untuk memilih ketua umum baru. Organisasi ini menganut asas demokrasi, tidak ada sistem utusan pusat. Ini sekaligus mengedukasi. Jadi punguan Simbolon ini tidak ada identik dengan kultus-kultus individu," jelasnya.