Suku Hui Dikenal sebagai Pakar Kuliner

SUKU Suku Hui tersebar hampir di semua wilayah Tiong­kok, cara makan dan seni makan Suku Hui di satu tempat dan lainnya memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri.

Suku Hui yang tinggal di daerah sekitar Ningxia Hui Autonomous, mereka sangat suka me­nyantap makanan yang terbuat dari gandum, mie dan bahan makanan lain yang berbahan dasar gandum.

Mereka dikenal sebagai pakar kuliner. Makanan khas mereka antara lain adalah Tiaohefan, yaitu bubur yang dimasak dengan potongan daging kambing, bumbu-bumbu khas dan irisan sayuran, lembaran-lembaran tipis gandum dicampurkan ke dalam bubur itu.

Sementara Suku Hui yang tinggal di daerah Gansu dan Qinghai lebih suka gandum, jagung, barleys dan kentang manis sebagai makanan utama mereka. Fried cakes dan fried dough dianggap makanan istimewa oleh sebagian besar Suku Hui ini, dan biasanya jadi bingkisan hadiah istimewa di hari-hari besar mereka.

Beberapa makanan khas Suku Hui: Niang­pi: semacam mie yang dibumbui berbagai ma­cam jenis bumbu. Lamian: mie yang dire­bus dan kemudian dicampur dengan jamur, irisan daging dan telur. Mie goreng dengan daging. Tahu khas Suku Hui. Sup kepala kam­­bing dan lain-lain.

Banyak keluarga Suku Hui yang selalu siap sedia bahan makanan yang terbuat dari adonan tepung yang sudah diragikan se­hingga siap digunakan setiap saat.

Suku Hui yang tinggal di dae­rah perkotaan, menyukai minuman teh susu yang mereka minum di berbagai musim sepanjang tahun. Daging yang mereka konsumsi biasanya adalah daging sapi dan kambing, walaupun sesekali bisa juga mereka mengonsumsi daging unta dan berbagai jenis ikan.

Burung dara dianggap burung suci bagi Suku Hui. Mereka biasa memelihara burung dara tapi tidak untuk dimakan.

Teknik

Suku Hui termasuk pakar kuliner yang me­reka kembangkan sendiri. Mereka meng­gu­nakan berbagai macam teknik memasak seperti: pan-frying, stir-fry, brai­sing, frying, quick-frying, roasting, dan sebagainya. Me­reka memasak menggunakan berbagai ma­cam bahan, home-cooked dan berbagai ku­dapan yang lezat dengan teknik yang unik dan khas Suku Hui.

Nama-nama kuliner dan cuisine Suku Hui sungguh menggoda, walaupun saya sendiri belum ada kesempatan untuk mencici­pinya. Dalam referensi disebutkan lebih dari selusin jenis cuisine Suku Hui:

Wanshengma Cakes, tendon kambing, Golden Phoenix Braised Chicken, Wengzi Soup Balls, dan juga Green Bean Skins.

Di Xining City, provinsi Qinghai, Wan­shengma Cakes sangat populer; demikian juga Baiyunzhang Dumplings di kota Baoding, Hebei Province.

Ma Family Steamed Dumplings di kota Shen­yang dan Baked Cake di Yi County, Pro­vinsi Liaoning; Shredded Bread in Mutton and Beef Soup di Provinsi Shaanxi; masih ada lagi Wengzi Soup Balls, Green Bean Skins dan Rice Noodles in Beef Soup dari Changde, Provinsi Hunan.

Five Dishes and Four Oceans, Nine Greatness and Thirteen Flo­wers, Round Moon on the Fifteenth Day of a Month adalah nama dan sebutan beberapa makanan khas Muslim yang disajikan di beberapa perayaan hari-hari besar di Tiongkok. Five Dishes berarti 5 macam hidangan yang disajikan secara bersamaan dan Four Oceans mengacu pada 4 macam soup yang juga disajikan dalam waktu bersamaan.

Nama-nama “megah” dan keren banyak digunakan dalam menamai sajian kuliner khas Muslim Tiongkok ini. (imc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi