Thaler mengusung gagasan nudge economics (dorongan ekonomi), di mana manusia secara tak sadar terdorong untuk berperilaku mencari keuntungan tanpa tekanan yang berat. Gagasan tersebut juga menjadi tema sebuah buku yang ditulisnya bersama seorang rekan pada 2008. Buku itu menarik perhatian banyak pembuat kebijakan di seluruh dunia.
Dalam piagam penghargaannya, akademi ilmu pengetahuan Swedia menyebutkan penelitian Thaler, secara psikologis, telah menggunakan asumsi realistis dalam kajian pengambilan keputusan ekonomi, yang mengeksplorasi berbagai konsekuensi dari keterbatasan rasionalitas, ketertarikan sosial dan lemahnya pengendalian diri.
“Secara keseluruhan, kontribusi Richard Thaler sukses menjembatani ekonomi dan analisis psikologis tentang pengambilan keputusan individual. Temuan empiris dan wawasan teoritisnya telah berjasa menciptakan perluasan bidang ekonomi perilaku yang baru dengan pesat. Prestasi itu juga berdampak besar di banyak bidang kajian ekonomi dan kebijakan,” ungkap akademi saat mengumumkan hadiah senilai 9 juta krona Swedia (1,1 juta dolar AS).
Penghargaan ekonomi tersebut, yang secara resmi disebut Sveriges Riksbank Prize di dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel, digagas pada 1968. Bidang ekonomi adalah bidang terakhir untuk penganugerahan Nobel tahun ini. Penghargaan untuk bidang fisiologi atau kedokteran, fisika, kimia, sastra dan perdamaian sebelumnya sudah diserahkan pekan lalu.
Amerika Serikat sudah sejak lama mendominasi Nobel Ekonomi. Antara 2000 dan 2013, ekonom AS selalu memenangkan penghargaan tersebut setiap tahunnya. (Rtr/asri)