Oleh: M. Yasmin Ramadhan M.
Teknologi komunikasi disambut semua kalangan, dari anak anak hingga orang tua. Namun, ternyata pengguna (user) teknologi komunikasi itu yang paling banyak adalah remaja. Faktanya remaja dan pelajar paham betul dengan teknologi komunikasi itu. Kini remaja dan pelajar chatingan tidak hanya di sosial media melainkan di game sudah seperti game clash of clan. Bermain game sambil chat, hal biasa dilakukan remaja dan pelajar karena bersifat online (publik) yang menandakan komunikasi itu penting.
Ketika teknologi komunikasi belum secanggih hari ini, tidak heran warung telepon (wartel) banyak peminat dan antri untuk berkomunikasi. Kini semakin canggih ada smartphone yang tidak hanya berbicara tetapi dalam bentuk gadget, android dan ios dengan support video call. Artinya berbicara sambil tatap muka.
Pabrikan smartphone terus berlomba menyaingi produk pesaingnya dengan keunggulan tersendiri. Pengguna (user) cerdas pasti mencari yang lebih mengutamakan fungsi ketimbang gengsi. Contohnya kasus jaringan, user sudah search di "internet" masalah jaringan 4G, produk yang dibeli sudah memenuhi syarat TKDN.
Komunikasi era orangtua penulis mengenal komunikasi dengan nama "sahabat pena," sedangkan penulis hanya mengetahui tetapi tidak lagi melakukannya. Sahabat pena berkomunikasi dengan tulisan surat. Untuk itu tanggal 9 Oktober diperingati Hari Surat Menyurat Internasional (HSMI).
Banyak orang yang tidak mengetahuinya, sebab hari ini sepertinya orang tidak lagi menulis surat. Anggapan itu salah. Sesungguhnya hari ini orang tetap menulis surat dan melakukan komunikasi. Namanya yang berganti dari sahabat pena menjadi sahabat facebook atau sahabat chatingan. Perbedaannya jika dulu menulis surat dan mengirimkannya kepada si penerima dengan waktu berhari-hari akan tetapi era chating hanya dalam waktu kurang dari satu menit pesan sudah sampai kepada penerima.
Ada kelebihan sahabat pena dari chatingan. Sahabat pena mengetahui tulisan asli si pengirim, sedangkan chatingan tidak. Kelemahan sahabat pena berkomunikasi memakan waktu lama. Akhirnya karena lama sahabat pena digantikan chat person dan grup chat yang banyak aplikasi chat di Indonesia berawal dari Friendster, facebook, e-mail hingga BBM.
Kini banyak remaja dan pelajar dan mahasiswa mempergunakan aplikasi chat. Mereka download semua aplikasi agar terlihat update dan mengikuti perkembangan teknologi. Perubahan dari sebuah kertas dan pulpen menjadi sebuah smartphone dan paket data merupakan perubahan sangat singkat, kurang dari satu dekade semuanya telah berubah. Surat untuk ibu sendiri pakai chat.
Dampak negatif lain komunikasi via chat, pembajakan, penipuan sering dilakukan dengan isi pesan mengatas namakan keluarga. Namun, dampak positif dari chat bersifat global yakni mendukung bisnis. Kini muncul berjualan secara online. Chat global memudahkan orang mengetahui berbagai jenis produk, mudah mempromosikan produk. Kini banyak online shop yang beredar dari Sabang hingga Marauke dan bisa saling bertransaksi, saling percaya dan cari feedback paling positif.
Berkomunikasi secara online memiliki dampak positif dan dampak negatif. Indonesia termasuk negara deretan sepuluh besar pengguna facebook, mencapai 60,3 juta pengguna facebook aktif. Bila ditanya apakah hari ini Anda menulis surat? Jawaban mengatakan mana ada sekarang ini orang menulis surat, kalau perlu berkomunikasi, langsung saja telepon atau sms. Sudah ketinggalan zamanlah mengirim surat.
Jawaban itu juga kurang tepat sebab hampir setiap hari orang menulis surat untuk berkomunikasi. Kehadiran teknologi komunikasi akan mengubah pola berkomunikasi akan tetapi dalam berkomunikasi tetap melakukan aktivitas menulis surat. Lihat saja ketika mesin faximil ditemukan, orang menilai tidak menulis surat lagi untuk berkomunikasi. Pada hal faximil tetap mempergunakan surat. Bedanya, surat yang ditulis tidak dikirim via jasa pos atau jasa kurir.
Lantas ketika teknologi komunikasi dengan jasa internet hadir orang semakin beranggapan menulis surat untuk berkomunikasi tidak dilakukan lagi. Pada hal teknologi komunikasi dengan jasa internet orang masih tetap menulis surat akan tetapi polanya yang berubah. Teknologi komunikasi jasa internet melahirkan surat elektronik atau electronic mail atau e-mail.
Kini banyaknya orang memiliki alamat e-mail yang terkoneksi dengan internet dan setiap detik jutaan e-mail terkirim kepada alamat e-mail yang dituju. Ketika berkomunikasi via e-mail, banyak orang menilai dirinya tidak lagi berkomunikasi dengan surat atau melakukan aktivitas surat menyurat. Pada hal e-mail adalah aktivitas berkomunikasi dengan surat akan tetapi polanya yang berubah yakni surat elektronik, bukan surat yang ditulis dengan bolpen di atas kertas, lalu dikirim dengan jasa pos atau kurir.
Lantas teknologi komunikasi berkembang lagi, teknologi komunikasi via telepon (seluler) begitu cepat berkembang dan dimiliki banyak orang. Semakin banyak orang beranggapan berkomunikasi dengan telepon seluler tidak lagi berkomunikasi dengan menulis surat.
Dari contoh-contoh ini maka anggapan hari ini orang tidak lagi menulis surat adalah tidak benar. Sesungguhnya tetap saja orang masih menulis surat dalam berkomunikasi akan tetapi polanya yang berubah. Telepon seluler memiliki perangkat pesan singkat yang dalam hitungan detik sudah diterima oleh alamat yang dituju. Pesan singkat (sms) yang sangat banyak dikirim orang itu adalah aktivitas berkomunikasi dengan mempergunakan surat. Artinya, ketika alat komunikasi faximil hadir, orang tetap saja menulis surat untuk berkomunikasi akan tetapi polanya yang berbeda. Surat yang ditulis kemudian dimasukkan ke dalam mesin faximil dan dalam hitungan detik dibaca mesin faximil mengirimkannya dan sekaligus tercetak pada alamat mesin faximil yang dituju.
Begitu juga ketika orang berkomunikasi via e-mail, sudah pasti orang harus menulis dahulu di komputer yang terhubung dengan internet, lantas dikirim via e-mail kepada alamat e-mail yang dituju. Dalam hitungan detik surat elektronik itu telah terkirim ke alamat e-mail yang dituju. Prinsipnya tetap saja menulis surat akan tetapi polanya berbeda yakni menulis surat di komputer.
Menulis surat di atas kertas dengan menulis surat pada prangkat elektronik pada dasarnya sama yakni sama-sama menulis surat akan tetapi medianya yang berbeda. Bila demikian maka hari ini Anda atau kita masih menulis surat untuk berkomunikasi. Manusia dalam hidupnya wajib berubah karena hidup adalah perubahan, terlepas itu perubahan yang kurang baik menjadi baik atau perubahan dari yang baik menjadi kurang baik.
Untuk itu tidak salah tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Surat Menyurat Internasional karena sesungguhnya orang masih menulis surat. Menulis surat hari ini masih tetap dilakukan dalam berkomunikasi maka implementasi amanat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa dunia adalah satu wilayah yang terhubungkan (one single postal teritory) dengan Universal Postal Union (UPU) dan tepat dijadikannya tanggal 9 Oktober sebagai Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) yang merupakan kegiatan universal sedunia.
Hari Surat Menyurat Internasional (HSMI) di Indonesia umumnya dan khususnya di Sumatera Utara gaungnya sangat kecil dan banyak orang yang tidak mengetahuinya. Pada hal HSMI di luar negeri diikuti dengan Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) yang merupakan kegiatan universal atau mendunia.
Pertanyaan, adakah hari ini Anda menulis surat? Jawabnya ada dan akan terus ada. Hal ini sejalan dengan Hari Surat Menyurat Internasional yang diperingati pada 9 Oktober setiap tahunnya.***
* Penulis mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, pernah jadi pemenang lomba menulis surat se-provinsi Sumut-Aceh, pemerhati masalah teknologi, alumni Sekolah Kejuruan Menengah (SMK) Teknik Komputer dan Jaringan.