Penyakit Langka Ubah Amber Jadi “Barbie”

SEKARANG tidak sedikit perempuan yang mengklaim diri­nya adalah ‘Manusia Barbie’ karena mahir merias wajah atau bah­kan nekat melakukan berbagai operasi plastik. Namun, seorang perempuan asal California ‘terpaksa’ bertingkah laku se­per­ti boneka karena mengalami penyakit langka.

Amber Guzman, 28 tahun, menderita mus­cular dystrophy, gangguan genetik yang melemahkan otot-otot di tubuhnya. Karena kondisi tersebut, ia tidak bisa berja­lan untuk jarak jauh sehingga harus dibo­pong bila ingin bepergian.

Penyakit langka yang saat ini belum ada obatnya itu juga membuatnya kesulitan untuk menelan makanan, sehingga mem­buat tubuhnya tampak kurus, persis seperti patung manekin atau ia lebih suka disebut ‘Manusia Barbie’.

Tapi Amber mengatakan dia tidak ke­beratan memiliki kondisi langka yang me­lemahkan tersebut, karena dia suka men­jadi seorang Barbie. Perempuan yang ber­jalan, berbicara, dan berpenampilan la­yak­nya boneka itu bahkan sudah memiliki ribuan pengagum di media sosial.

“Valeria Lukyanova dan Anatastasiya Shpagina memiliki penampilan seperti boneka hidup dan menakjubkan karena make-up. Tapi boneka hidup yang sebenar­nya adalah saya, tidak hanya dalam penam­pilan tetapi secara fisik,” katanya, seperti dilansir dari laman Mail Online.

“Karena muscular dystrophy, saya selalu harus dijemput atau ditempatkan dalam kursi. Sama seperti boneka, bukan?

“Saya sangat suka dibanding-banding­kan dengan boneka hidup. Ini adalah apa yang saya benar-benar saya rasakan. Men­jadi boneka telah menyelamatkan saya.”

Amber mulai mengalami gejala muscular dystrophy pada usia 18 tahun. Saat itu, tangan dan ka­kinya terasa melemah. Ia selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk bergerak. Lama-kelamaan, ia mulai kesulitan untuk menelan makanan.

Kondisinya terus memburuk dan akhir­nya setelah menjalani biopsi otot, ia didiag­no­sis muscular dystrophy pada November 2012.

Hukuman

“Saat dokter mengatakan diagnosis sa­ya, saya pertama senang akhirnya tahu apa yang salah (de­ngan tubuh saya). Tapi itu juga se­perti mendapatkan hukuman mati,” katanya mengenang.

“Dokter mengatakan kepada saya apa itu muscular dystrophy dan bagaimana be­berapa orang, jika ada, bertahan lama de­ngan itu. Saya takut.”

Tapi kemudian Amber mendapatkan ‘pencerahan’ tentang pe­nyakitnya dan mu­lai melihatnya sebagai transformasi men­jadi ‘Manusia Barbie’.

“Suatu hari, tiba-tiba sesuatu terjadi pa­da saya dan saya memutuskan untuk me­ngubah hidup saya,” ujarnya. “Saya me­nyadari bah­wa muscular dystrophy meng­ubah saya menjadi boneka hidup yang nyata.”

Amber memutuskan untuk mulai me­nun­jukkan dirinya kepada dunia dengan me­ngunggah foto dan videonya, lengkap dengan busana ala Barbie, ke dunia maya. Hanya dalam delapan bulan setelah me­ng­unggah video pertama­nya, Amber su­dah memperolah hampir 10 ribu pengi­kut di jeja­ring sosial dan dia mendapat surat penggemar setiap minggu.

“Saya mulai berpakaian de­ngan gaya bo­neka, memakai wig dan lensa kontak, dan mulai meng­unggah video secara online.” Tak hanya untuk memotivasi diri sendiri, Amber juga menggunakan videonya untuk me­ningkatkan kesadaran tentang muscular dystrophy dan menunjukkan bahwa orang dengan pe­nyakit apapun memiliki motivasi untuk hidup.

“Penderita muscular dystrophy menga­takan kepada saya bahwa saya telah meng­inspirasi mereka untuk terus berjalan dan melakukan apa yang membuat mereka ba­hagia, tidak peduli masalah fisik apa yang mereka miliki,” katanya. (cnic/mw/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi