SEMUA orang pasti kenal hewan pengerat bernama tikus. Mungkin hampir setiap orang takut dengan hewan ini. Terlebih tikus got, selain ukurannya sangat besar, juga bisa membawa penyakit berbahaya.
Namun ukuran tikus got yang sering kita temui selama ini, masih kalah dengan tikus yang satu ini. Pasalnya, para ilmuwan telah menemukan salah satu jenis spesies baru tikus terbesar di dunia, bernama Uromys vika.
Spesies baru tikus yang panjangnya hampir setengah meter dan dapat dengan mudah membelah atau membuka kelapa dengan giginya, ditemukan di Kepulauan Solomon.
Keberadaan tikus ini sudah lama dicurigai, karena banyak penduduk yang tinggal di pulau sering melihat buah kelapa sudah terbuka.
Namun, hewan unik yang tinggal di kepulauan Pasifik, terancam punah karena perusahaan kehutanan menebang hutan hujan, tempat tinggal tikus tersebut.
Selama bertahun-tahun, masyarakat setempat telah memberi tahu ilmuwan adanya spesies tikus yang mereka beri nama "Vika".
Dr Tyrone Lavery, dari Field Museum di Chicago, yang menemukan tikus tersebut, mengatakan: "Spesies baru, Uromys vika, cukup spektakuler, ini merupakan tikus raksasa besar. Tikus ini pertama yang ditemukan dalam 80 tahun dari Solomon, dan sangat sulit ditemukan."
Tikus ini berambut coklat, dengan kaki belakang yang lebar dan kuku melengkung. Ekornya tidak berbulu dan biasanya bersarang di pohon kapuk di Vangunu di Kepulauan Solomon.
Dr Tyrone Lavery adalah salah satu ilmuwan dari museum. Semula mereka tidak pernah berhasil menemukan "Vika" sehingga mereka sempat meragukan apakah benar ada hewan pengerat raksasa tersebut.
Satwa sangat terancam
Namun, saat seseorang dari peneliti itu melihat ada yang berlari dari pohon yang ditebang, mereka akhirnya menyadari bahwa Vika memang ada.
"Begitu saya memeriksa spesimen itu, saya tahu itu berbeda. Hanya ada delapan spesies tikus asli yang diketahui dari Kepulauan Solomon, dan melihat ciri-ciri di tengkoraknya, saya bisa menyingkirkan sekumpulan spesies dengan segera," ujar Dr Lavery.
Analisis DNA kemudian menegaskan bahwa itu adalah spesies yang terpisah dan diberi nama Latin, Uromys vika untuk menghormati nama lokal.
"Proyek ini benar-benar menunjukkan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat setempat," jelas Dr Lavery. Spesies baru itu, tambahnya, "cukup spektakuler."
"Tikus raksasa ini tergolong sangat besar. Biasanya, tikus di Amerika Serikat (AS) memiliki berat sekitar 200 gram, namun tikus vika beratnya mencapai satu kilogram, lima kali lipat. Dari hidung ke ekor, panjangnya sekitar 45 cm atau 18 inci.
Para ilmuwan menyatakan belum menyaksikan tikus tersebut membelah kelapa yang terbuka, namun mengatakan bahwa mereka mengunyah lubang bundar di kerang kacang.
Kepulauan Solomon, yang terletak sekitar 1.000 mil timur laut dari Australia, antara Papua Nugini dan Vanuatu, merupakan rumah bagi banyak spesies yang tidak ditemukan di tempat lain.
Vika diharapkan segera ditunjuk sebagai satwa sangat terancam bahaya karena perusahaan kayu menebang habitat hutan hujannya.
"Daerah tempat fia ditemukan adalah satu-satunya tempat yang tersisa dengan hutan yang belum ditebang. Sangat perlu sekali bagi kita untuk dapat mendokumentasikan tikus ini dan menemukan dukungan tambahan untuk Kawasan Konservasi Zaira di Vangunu tempat tikus tersebut tinggal," terang Dr Lavery. (idpc/mirror/grdc/es)