“KKSI telah dilaksanakan sejak tahun 2008 oleh Pranoto Soenarto selaku Vice Chairman AEKI dan kali ini pelaksanaannya bersamaan dengan acara International Coffee Conference on Climate Change and Soil Degradation (IC4SD) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta. Kita harapkan dengan KKSI maka kualitas kopi kita akan semakin meningkat,” ujar Irvan Anwar didampingi Waketum Sadarsah.
Pada KKSI kali ini menurut Saidul Alam, juri KKSI yang juga Ketua BPD AEKI Sumut, telah menetapkan untuk kategori kopi Robusta dan Arabika tahun 2017 Temanggung, Jawa Tengah dan Kerinci, Jambi sebagai pemenangnya. Sementara pemenang kedua kopi Robusta diraih Nusa Tenggara Timur (NTT), kopi Arabika diraih Bengkulu dan pemenang ketiga kopi Robusta dari Lampung dan Arabika dari Garut, Jawa Barat.
“Dari sampel yang dikirim kepada kami, ada 89 kopi Robusta dan 123 kopi Arabika yang masuk kualifikasi kontes kopi tahun ini. Kami memiliki kriteria tersendiri untuk menentukan juara kompetisi kopi Indonesia. Mulai dari aroma, after taste, citarasa, balance, dan lain-lain. Semua itu sudah ada standarnya," jelas Saidul Alam yang didampingi juri lainnya Pranoto Soenarto, Moelyono Soesilo, Dr Ir Surip Mawardi, Cahya Ismayadi, Yusianto, Dwi Nugroho, Shunta Baba dari Jepang dan Mirella Cielek dari Jerman.
KKSI yang dihadiri para peserta dan pengamat kopi serta pengurus dan anggota AEKI se-Indonesia yang memang akan melaksanakan Rapat Dewan Pleno AEKI di Jakarta sehari setelah acara KKSI itu terlihat cukup mendapat perhatian.
“Kita juga senang sekali atas atensi Kadisperindag Dairi, Rahmatsyah Munthe, S.STP, M.Si yang turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut. Apalagi kami baru saja melakukan penyerahan bantuan bibit kopi Arabika siap tanam untuk Kabupaten Dairi, belum lama ini. Kami berharap kebangkitan kembali Kabupaten Dairi sebagai daerah penghasil kopi dapat terwujud,” pungkas Saidul Alam. (rel/ss)