Oleh: Pardison Yurlius
Apa jadinya jika suatu saat kita menghadapi kekurangan air. Hampir dapat dipastikan, kita akan mengalami dehidrasi, badan menjadi lemas dan yang paling mengenaskan bisa menyebabkan kematian. Meski pun kita lapar, namun dengan adanya air minum, kita masih dapat menahan rasa lapar tersebut.
Air dapat memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh kita. Manusia akan lebih dapat berkerja keras jika memiliki asupan air yang cukup. Dengan tersedianya air yang bersih dan layak diminum, dapat mengurangi risiko penyakit yang berdampak pada kesehatan kita, seperti batu ginjal, kanker kandung kemih dan dapat mencegah sembelit.
Semua percaya bahwa air adalah suatu unsur yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Dengan air, kita mampu melakukan kegiatan sehari-hari dan mengkonsumsinya agar tetap bertahan hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, semua makhluk hidup sangat membutuhkan air. Bisa dilihat bahwa sebagian besar kawasan bumi tertutupi oleh air, sehingga dapat dikatakan bahwa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan kehidupan dan peradaban manusia.
Karenanya, sangat diperlukan pelestarian air di muka bumi ini agar semua makhluk bisa bertahan hidup. Air harus dihindarkan dari dampak pencemaran lingkungan agar tidak mengganggu kesehatan manusia. Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian dan keberadaan air di bumi ini.
1. Menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan adalah hal mutlak yang harus kita jaga demi menjaga keberadaan air agar tidak tercemar oleh limbah dan kotoran. Menjaga kebersihan lingkungan akan membuat air yang kita pakai dan kita konsumsi tidak sampai tercemar. Adalah tugas bersama untuk selalu menjaga kebersihan sungai, selokan dan sumber-sumber air yang kita butuhkan.
2. Menghemat penggunaan air. Penggunaan air secara berlebihan dan tidak bertanggungjawab dapat berakibat pada bencana kekeringan. Kita harus bisa mengurangi kebiasaan buruk seperti mandi terlalu lama atau lupa untuk menutup keran air setelah mandi. Sebaiknya tidak menyiram tanaman di pekarangan rumah dengan alat penyemprot, atau membersihkan kendaraan bermotor dengan alat penyemprot karena ini adalah tindakan memubazirkan penggunaan air bersih. Pemborosan penggunaan air bisa mengakibatkan berkurangnya sumber air yang ada dan akan berdampak sangat buruk saat terjadi musim kemarau.
3. Membuang sampah pada tempatnya. Keberadaan sampah di dalam saluran air atau di sungai selain menyebabkan pencemaran, dapat pula menyebabkan bencana banjir. Menumpuknya sampah di selokan akan menutup aliran air sehingga air akan meluber hingga ke jalan, bahkan bila volume airnya terus bertambah akan menggenangi rumah-rumah di sekitarnya. Sungai yang sudah tercemar oleh sampah pun pada akhirnya tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sungai untuk mandi atau sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi.
4. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan dari cemaran bahan berbahaya. Ketika bahan-bahan kimia yang telah dipakai larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut akan dapat merusak ekosistem air. Misalnya zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan makanan plankton. Selain tentu saja tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh manusia untuk kehidupannya.
5. Tidak sembarangan membuang bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga dapat berbahaya bagi kelestarian air dan dapat merusak lapisan atmosfer bumi. Bahan kimia yang dapat berubah jadi gas, apabila lepas ke udara akan menyebabkan pencermaran udara yang dapat memperburuk kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sebaiknya tidak membuang cat, oli, minyak, atau bahan kimia lainnya ke dalam air sungai karena dapat membunuh ekosistem dalam sungai. Bahan-bahan kimia itu dapat ditanam sehingga dampak terpapar kepada manusia dapat diminimalisir.
6. Mendaur ulang barang bekas. Beberapa masyarakat memiliki tabiat buruk dengan membuang barang-barang bekas atau sampah rumah tangganya ke dalam sungai atau saluran air. Padahal sebenarnya barang-barang bekas itu masih bernilai ekonomis bila didaur ulang. Sampah dapur berupa sayuran yang sudah tidak terpakai bisa dibuat pupuk kompos, sementara sampah kering seperti botol air mineral masih bisa dijual ke pengepul barang-barang bekas dan bisa didaur ulang kembali oleh pabrik plastik.
7. Mencegah penebangan pohon secara liar. Penebangan pohon di hutan-hutan lindung dapat memengaruhi ketersediaan air di lingkungan sekitarnya. Akar pohon yang kuat adalah tempat menyimpan air yang akan mencegah kekurangan air di mata air pada saat musim kering. Bila pohon-pohon di hutan dibabat habis, maka ketersediaan air ke daerah perkotaan akan minim. Keberadaan pohon-pohon juga dapat mencegah bencana banjir dan tanah longsor.
8. Menghijaukan kembali hutan. Dengan melaksanakan reboisasi atau menanam kembali pohon akan dapat mengurangi dampak kerusakan hutan. Hijaunya hutan kembali akan dapat menyediakan air bersih untuk dapat digunakan oleh manusia. Penyediaan air alami dari hutan untuk dikonsumsi masyarakat perkotaan adalah lebih baik dari pada pemrosesan air secara kimia dari sungai-sungai yang telah tercemar. Hutan yang hijau mampu memberikan mata air alami dan kebersihan airnya lebih terjamin.
9. Tidak membuang limbah pabrik ke dalam sungai. Pemerintah perlu membuat aturan yang ketat agar pabrik tidak membuang limbahnya secara langsung ke dalam aliran sungai. Pabrik-pabrik wajib menyediakan lahan khusus untuk memproses limbahnya sebelum dibuang ke aliran sungai. Limbah pabrik yang biasanya adalah bahan kimia sangat berbahaya dapat merusak ekosistem air sungai dan tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh manusia.
10. Mengecek saluran pipa secara rutin. Perlu diadakan pengecekan saluran pipa air bersih yang mengalir ke rumah-rumah masyarakat. Ini untuk mencegah kebocoran pipa dan pemborosan air akibat terbuangnya air secara percuma dalam volume yang cukup besar. Usia pipa besi saluran air pun harus diperkirakan kapan waktunya diganti, karena besi biasanya melepaskan zat-zat kimia berbahaya bisa telah mengalami pengaratan. Saat ini pipa paralon dari campuran plastik dan karet dinilai lebih aman daripada pipa besi yang bisa berkarat.
11. Menjaga kestabilan ketersediaan air bersih dari sumber-sumber air. Hutan lindung adalah satu-satunya penyedia air bersih alami dari sumber mata air alami. Ketersediaan air dari sumber mata air alami ini hanya dapat dijaga kestabilannya dengan menjaga kelestarian hutan alami di sekitar mata air. Hutan harus benar-benar dicegah dari upaya pengalihan fungsinya atau dari upaya penebangan liar.
12. Menggunakan shower ketika mandi. Shower diyakini dapat mengurangi penggunaan air saat kita mandi. Jika memakai gayung, guyuran air ke tubuh tidak menjangkau seluruh bagian tubuh sehingga memerlukan volume air yang lebih banyak ketimbang menggunakan shower.
13. Tidak menggunakan air sumur secara berlebihan. Sumber air dari dalam tanah atau sumur tentu sangat tergantung dari resapan air hujan ke dalam tanah. Penggunaan air sumur secara serampangan dan berlebihan dapat menyebabkan turunnya permukaan tanah akibat air dalam tanah berkurang drastis. Pada musim kemarau, ketersediaan air sumur bisa sangat berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Karena air sumur sangat tergantung pada curah hujan, maka sebaiknya penggunaannya dibatasi jangan sampai berlebihan.