Kita Semua Berharga di Mata Tuhan

Oleh: Jekson Pardomuan

"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu." Yesaya 43:4

Bagaimana rasanya kalau dalam sebuah kesempatan Anda tidak dihargai oleh orang yang mengundang Anda ke salah satu acara di kampus, sekolah atau acara kantor tempat Anda bekerja. Mungkin akan muncul rasa sakit hati dan tidak senang dalam diri Anda. Karena tidak diperlakukan sesuai dengan harapan, mungkin pada detik itu juga Anda akan meninggalkan acaranya atau perlahan-lahan Anda akan beranjak pergi.

Tapi itu adalah cara dunia, berbeda dengan menurut Firman Tuhan yang menjadikan kita sangat berharga di mata-Nya. Keberadaan manusia "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak" (Roma 3:10). Tidak ada manusia yang sempurna. Tak ada gading yang tak retak dan tak ada manusia yang luput dari kesalahan. Sehebat apa pun seseorang, pastilah pernah melakukan kesalahan. Yang membedakan adalah: tidak semua orang mau mengakui kesalahan.

Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan keterbukaan serta kerendahan hati. Karena gengsi, takut ditolak atau dianggap rendah, seringkali orang tidak berani mengakui kesalahannya, malah berusaha menutupinya. Yang berjiwa besar pasti mau mengakui kesalahannya walaupun dibutuhkan suatu keberanian!

Keberanian kita dalam mengakui kesalahan akan menunjukkan kualitas kita sebagai anak Tuhan yang berjiwa besar. Belajar untuk menghargai orang lain dimulai dari diri kita sendiri. Bagaimana mungkin kita bisa menghargai orang lain kalau menghargai diri kita sendiri kita tidak mampu.

Alkitab menuliskan cerita tentang seorang anak yang melakukan kesalahan besar dalam hidupnya: meminta harta dari ayahnya lalu menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya sampai akhirnya melarat dan terlunta-lunta, bahkan "...ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya." (Lukas 15:16). Karena menderita si anak segera menyadari kesalahannya dan merasakan penyesalannya.

Kesadaran merupakan langkah positif menuju kesembuhan! Banyak orang pulang ke rumah adalah teringat bahwa kasih bapanya lebih besar dari pada segala kesalahannya (Lukas 15:18). Sejelek apa pun kita dimata orang lain, tapi bagi Tuhan kita sangat berharga. Apalagi kalau kita benar-benar memiliki kesadaran telah melakukan banyak kesalahan dalam menjalani hidup ini.

Kasih Tuhan selalu lebih besar dari segala kesalahan kita. Namun ini bukanlah alasan melakukan dosa, melainkan pengharapan bahwa Tuhan tidak pernah menolak siapa pun yang datang kepada-Nya, betapa pun besar kesalahan kita. Ia tidak pernah memutuskan hubungan dengan kita, justru kitalah yang seringkali menolak dan meninggalkan-Nya.

Maka segeralah si bungsu bangkit dan pergi kepada bapanya dengan penuh pengharapan (Lukas 15:20). Bila kita tidak segera menyadari kesalahan dan bangkit, pembaharuan/pemulihan takkan pernah terjadi dalam hidup kita. Kita seringkali menunda-nunda untuk mengakui kesalahan kita terhadap orang lain, terlebih kepada Tuhan. Kita selalu memiliki alasan dan posisi tawar terhadap apa yang telah kita perbuat.

Walaupun kita seringkali melakukan tawar menawar terhadap Tuhan agar jangan meninggalkan kita, Ia tetap sayang dan peduli dengan keberadaan kita. Asal kita benar-benar mau mengampuni orang lain dan mengakui kesalahan kita dengan setulus hati kepada Tuhan, maka dengan tangan terbuka Tuhan akan membuka jalan bagi kita. Sama halnya dengan cerita anak yang hilang, yang pergi meninggalkan orang tuanya dan menghambur-hamburkan uang pemberian orang tuanya.

Setelah ia menyadari kesalahannya dan ia segera bangkit untuk kembali ke ayahnya. Diluar dugaan, ayahnya bukan justru mengusir atau tidak menerima anaknya. Akan tetapi ia merasa bahwa anaknya yang hilang selama ini telah kembali, dan sang ayah menyambutnya dengan penuh sukacita.

Sebelum mengakhiri renungan ini, sebuah pertanyaan ini akan membuat kita merenung. Apakah kita pernah menyadari bahwa kita ini sangat berharga di mata Tuhan? Tuhan tidak pernah memandang rupa, jabatan, atau kekayaan yang kita miliki. Tuhan tidak pernah meminta kita untuk melakukan hal-hal yang besar diluar dari kemampuan kita, tapi Tuhan sangat menghargai kesungguhan kita mau bertobat dan menekuni firman-Nya.

Sesungguhnya "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” (1 Samuel 16:7b). Jadi, seburuk apa pun kita di mata dunia ini, bahkan mungkin kita telah dihina, dicaci, dan direndahkan, tetapi kita tetap berharga di mata Tuhan.

Seperti disampaikan dalam firman, hendaklah kita mengucap syukur dalam segala hal dan dalam segala perkara. Berhentilah untuk mengeluh dan bersungut-sungut dengan kondisi kita yang mungkin menurut kita tidak sebanding dengan orang-orang yang di luar Tuhan, sebab dengan ucapan syukur kepada Tuhan kita akan semakin kuat di dalam Dia. Ketika Tuhan Yesus hendak memberi makan lima ribu orang, Ia "...mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki." (Yohanes 6:11).

Di dalam ucapan syukur kita kepada Tuhan pasti ada kuasa yang turun atas kita, sebab di dalam-Nya kita selalu percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara yang ajab atas hidup kita.

Yesaya 43 : 2 – 4 menuliskan “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.

Aku menebus engkau dengan Mesir, dan memberikan Etiopia dan Syeba sebagai gantimu. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.”

Karena kita sangat berharga di mata Tuhan, mengucap syukurlah dalam situasi dan kondisi apa pun. Ketika hari ini kita mengalami aniaya atau kesulitan dalam banyak hal, serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, maka Tuhan akan bertindak. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi