Medan, (Analisa). Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda:“Ada tiga hal yang menjadi induk (akar) dari segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hatilah terhadap keangkuhan (sombong), karena keangkuhan menjadikan iblis enggan bersujud kepada Adam, berhati-hatilah terhadap tamak (serakah), karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati (kedengkian), karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.”
Demikian disampaikan Prof Dr Muzakkir MA, dalam tausihnya di hadapan jemaah majelis zikir Tazkira Sumut, Minggu (8/10) di Masjid Agung Medan.
Dijelaskan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut ini, sombong adalah orang-orang yang menolak kebenaran dan selalu menganggap remeh orang lain. Rasulullah Saw dalam hadis menjelaskan definisi sombong ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.
Kemudian induk dosa lainya adalah rakus atau serakah. Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.
Dari definisi itu dapat dipahami, bahwa tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana halal dan haram. Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina. Bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak. Orang yang tamak senantiasa lapar dan dahaga kehidupan dunia. Makin banyak yang diperoleh dan menjadi miliknya, semakin rasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Jadi, mereka sebenarnya tidak dapat menikmati kebaikan dari apa yang dimiliki, tetapi sebaliknya menjadi satu bebanan hidup.
Akar dosa selanjutnya, lanjut Muzakkir sifat hasad (iri dengki). Hasad adalah dosa yang terjadi pada salah satu anak Adam sehingga dia membunuh saudaranya yang lain. Ketika korban saudaranya diterima Allah sedangkan korban dirinya tidak diterima Allah sehingga muncul hasad dalam dirinya yang membuatnya membunuh saudaranya sendiri. Hasad adalah penyakit sangat berbahaya. Hasad menimbulkan banyak dosa, seperti gibah (menggunjing orang lain), menyelidiki dan mencari-cari kekurangan/keburukan orang lain, memfitnah orang lain.
“Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu semua dengki mendengki, jangan putus memutuskan hubungan persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula belakang membelakangi (seteru menyeteru) dan jadilah kamu semua hamba Allah sebagai saudara, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah kepadamu semua”, ujar Muzakkir yang juga dosen di Fakultas Ushuluddin dan Study Islam UIN Sumut.
Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumut, Buya KH Dr Amiruddin MS, dalam kesempatan itu menambahkan, agar jemaah terus mengamalkan zikir dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Buya juga memimpin zikir dan muhasabah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran dan salah sunat tasbih, serta salat jenazah gaib dipandu H Muhammad Sidiq SAg. (sug)