Menjadi Samosir Nauli

Oleh: Frans Tumpu Simbolon SE.

Pulau Samosir adalah sebuah pulau besar di Danau Toba dimana pulau Sa­mosir adalah pulau Vulkanik di te­ngah Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara. Sebuah Pulau dalam Pulau de­ngan ketinggian 1000 meter diatas per­mukaan laut, menjadikan Pulau Samosir menjadi pulau yang menarik perhatian turis lokal, nasional dan mancanegara.

Pulau yang terseksi di antara 6 kabu­paten yang ada di kawasan Danau Toba. Danau Toba sendiri memiliki panjang 100 km dengan lebar 30 km dan keda­laman bisa mencapai 505 m. Pulau Sa­mosir memiliki luas 640 km2 dan merupakan pulau tengah danau kelima terbesar di dunia.

Pulau Samosir diyakini sebagai da­erah asal orang batak karena di pulau ini tepatnya di Pusuk Buhit kecamatan Sianjur mula mula merupakan asal mula orang batak. Pusuk Buhit me­rupakan perbukitan dengan ketinggian lebih dari 1800 meter diatas permukaan Danau Toba. Perbukitan ini dipercaya sebagai alam semesta atau Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) me­nampakkan diri. Desa ini berada di ka­ki bukit Pusuk Buhit.

Di desa Kecamatan Sianjur Mula­mula me­rupakan perkampungan per­tama kelom­pok masyarakat Batak. Di desa ini terdapat cagar budaya berupa miniatur rumah si Raja Batak. Sebutan si Raja Batak bukan karena posisi se­bagai raja dan memiliki daerah peme­rintahan, melainkan lebih pada penghormatan keturunan Batak terha­dap nenek moyang suku Batak.

Sedangkan informasi berdasarkan bebe­rapa sumber, Raja Batak berasal dari Thailand melalui seme­nan­jung Ma­laysia, Sumatera hingga tiba di Sianjur Mulamula. Informasi lain menyebutkan bahwa Raja Batak berasal dari India me­lalui daerah Barus atau Alas Gayo hingga sampai ke Danau Toba.

Banyak sekali peninggalan pening­galan keturunan si Raja Batak yang di­tinggalkan di seputaran Pusuk Buhit tersebut. Dari mulai harta kekayaan si Raja Batak hingga kendaraan dan pe­ngawalnya antara lain Naga, Gajah, Singa, Harimau, dan Kuda.

Pesona pulau di tengah danau itu, men­jadikan kunjungan wajib bagi wi­satawan baik domestik maupun man­canegara, sehingga pulau ini sangat berkesan bagi yang mengunjunginya. Dan seakan laksana kena magnet untuk kembali mengunjunginya.

Danau Toba sebagai danau terluas di Asia Tenggara yang mengelilingi Pulau Samosir menambah semakin indahnya pulau ini. Tidak hanya wisata alamnya saja yang disuguhkan, anda juga akan disuguhkan wisata sejarah yang ber­nuansa budaya.

Keindahan Pulau Samosir semakin lengkap dengan adanya adat istiadat yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya dan diyakini sebagai kebudayaan turun temurun dari nenek moyangnya yaitu si Raja Batak.

Keindahan prilaku

Keindahan Pulau Samosir yang begitu mempesona, sepertinya ha­rus dibarengi dengan keindahan perilaku masyarakatnya sehingga para wisa­ta­wan menjadi betah untuk menghabiskan liburannya dan uangnya di Pulau Samosir yang dikenal sebagai Negeri Indah Kepingan Surga ini. Puluhan tahun menjadi destinasi wi­sata inter­nasional seha­rusnya mem­bentuk ma­syarakat Samosir men­jadi ma­syarakat yang mampu menyu­guhkan kenya­ma­nan bagi para pengunjungnya.

Berikut 10 kebiasaan orang yang bi­sa mem­buat turis asing khususnya betah ber­kunjung ke daerahnya adalah sebagai berikut :

1. Murah Senyum

Diharapkan masyarakat Samosir jangan sungkan sungkan untuk melem­parkan senyum kepada siapapun ter­masuk kepada wisatawan.

2. Tamu adalah Raja.

Membiasakan diri menganggap tamu yang datang kedaerah kita adalah seba­gai raja yang harus dilayani. Sikap ini harus bisa dipertahankan.

3. Jago berbahasa Inggris

Sebagai tujuan wisata dunia diha­rap­kan masyarakat Samosir dapat cepat beradaptasi dan belajar berbahasa Ing­gris dari para wisatawan. Memakai kon­sep Learning by doing pasti akan cepat beradaptasi dengan bahasa para wisa­tawan ini akan membuat para turis be­tah, dikarenakan kemudahan didalam berkomunikasi dalam situasi apapun.

4. Menjunjung tinggi Adat dan Budaya.

Walaupun terus menerus berhadapan dengan para wisatawan dari berbagai negara dengan budaya dan sifat yang berbeda beda masyarakat Samosir di­harapkan tidak begitu saja hanyut dan meninggalkan adat dan budayanya harus tetap menjunjung tinggi adat dan kebudayaan yang kita miliki karena adat dan budaya orang batak adalah sesuatu yang unik buat para turis dan tidak mereka temukan didaerah asal mereka.

5. Selalu punya kamar kosong untuk tamu menginap.

Masyarakat Samosir diharapkan se­lalu memberikan tempat tumpangan bagi para turis yang mungkin tidak ke­bagian hotel atau tempat penginapan, sehingga para turis tidak pernah diha­dapkan pada tempat penginapan.

6.Mudah Akrab.

Walaupun dengan bahasa Inggris yang seadanya diupayakan agar mudah akrab dengan para turis asing sehingga tercapai kekeluargaan yang disenangi wisatawan.

7. Selalu siap menjadi Guide.

Masyarakat Samosir diharapkan da­pat mengambil kesempatan sebagai da­erah destinasi parawisata Danau Toba membe­ranikan diri menjadi guide bagi para turis membawa para turis ke lokasi lakasi destinasi wisata, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan ke objek objek wisata yang cukup menarik. Dan ini dapat menjadi pe­nghasilan sampi­ngan bagi masyarakat Samosir yang su­dah berhasil menjadi guide.

8. Punya banyak ritual unik.

Pola kehidupan masyarakat Batak yang tidak terlepas dari adat dan budaya menjadi­kan orang Batak mempunyai banyak ritual ritual yang membuat para turis terkagum kagum akan adat dan bu­dayanya. Dan ritual ini harus terus dipertahankan, karena akan menarik minat wisatawan untuk datang dan datang kembali.

9. Selalu menjaga alam.

Masyarakat Samosir harus bisa men­jaga kelestarian alamnya karena semua itu adalah warisan leluhur yang harus dijaga.

10. Punya nilai seni tinggi.

Musik, tarian dan juga patung adalah tiga bidang kesenian yang menjadi pusat konsentrasi eksplorasi kreativitas seni masyarakat Samosir. Gondang dan tor-tor adalah musik yang begitu unik di te­linga para turis, dan mereka sangat antusias bila ada pertunjukan budaya Ba­tak dengan menggunakan gondang dan tor-tor. Bahkan dalam beberapa kesempatan, sering kali mereka juga ikut manortor bergabung dengan masya­rakat. Ini adalah salah satu daya tarik bagi para turis asing.

Sementara ada juga paling tidak 10 ciri khas dari orang Batak ( bisa diterima, bisa juga tidak) sesuai dengan kebiasaan yang telah melekat serta turun-temurun, yaitu :

1. Suka Menolong

Orang Batak suka menolong karena hal tolong menolong sudah menjadi sifat dan karakter orang Batak. Bila melihat orang lain mendapat kesusahan biasanya orang batak berusaha mencoba menolong sebatas yang dia mampu lakukan, ini sangat baik untuk diperta­hankan.

2. Berani Tampil

Orang Batak punya perasaan pede (percaya diri) yang tinggi sehingga da­lam segala hal suka berada di depan, ini sangat baik untuk dipertahankan.

3. Mendominasi

Hal ini terlihat ketika orang Batak terlibat dalam suatu obrolan dengan be­berapa orang, bila diperhatikan maka orang bataklah yang pa­ling bayak bicara dan sepertinya pendapat dialah yang pa­ling benar. Hal ini bisa baik bisa juga kurang baik, tergantung situasi yang di­hadapi.

4. Menang Sendiri

Salah satu karakter orang Batak yang memang menonjol adalah rasa ingin menang sendiri yang berarti tidak mau kalah. Kalaupun kalah, pasti banyak bi­kin alasan. Ini adalah sikap yang harus dirubah, sebab seharusnya bisa melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik.

5. Kurang Sopan

Masalah sopan santun mungkin setiap daerah memiliki takaran sopan santun yang berbeda-beda. Mungkin bagi orang Jawa, orang Batak tidak sopan karena bersikap sesuka hatinya seperti duduk sambil naik kaki, tidak pakai permisi atau kulo nuwon di Ja­wa atau punten di Sunda. Atau ju­ga tidak pakai membu­ngkuk apa­bila berpapasan dan bersa­laman dengan orang tua. Mungkin kalau ini dikatakan tidak sopan biar aja­l­ah....Karena dalam adat Batak memang tidak dianjurkan untuk memberi hormat yang berlebihan seperti itu.

6. Kasar

Istilah kasar sepertinya kurang tepat memang, karena pada dasarnya orang Batak tidak kasar. Hanya saja mungkin karena su­ara keras dan ceplas ceplos sehingga orang sering mengatakan orang Batak itu kasar dan tidak sopan. Untuk itu orang Batak harus bisa lebih lembut dan sopan sehingga di­senangi oleh orang lain.

7. Rambut Acak-acakan Tak Disisir

Adalagi yang entah benar entah tidak ka­tanya orang Batak rambutnya jarang disisir jadi terlihat acak-aca­kan, dan dibiarkan se­hingga me­nimbulkan kesan kayak premanlah. Padahal orang Batak sekarang ba­nyak kok yang keren keren dan rapi, bahkan banyak juga yang jadi artis dan selebritis. Banyak juga dengan penampilan sopan dan terpelajar, sepertinya ini sudah dapat kita rubah ya.

8. Muka (Wajah) segi empat

Awalnya bingung juga men­dengar istilah muka segi empat ini ternyata menurut orang orang kalau orang batak itu wajahnya kotak alias segi empat benarkah? Tapi seperti­nya sekarang tidak ya, karena sudah banyak orang Batak yang ganteng ganteng dan cantik cantik.

9. Logat Kental

Orang Batak sepertinya memang agak sulit melepaskan logat khasnya yang kental terutama yang masih hidup di kampung alias batak tembak langsung. Orang Batak merasa bah­wa dialek batak itu sangat sedap meng­gunakannya.

10. Suara Keras

Orang batak pada umumnya kalau ber­bicara pasti dengan volume suara yang keras sehingga membuat orang lain langsung menoleh, mungkin di­kira sedang berkelahi atau berteng­kar. Padahal tidak, bahkan itu di­anggap kelaziman. Hal ini dikarena­kan pe­mukiman asli orang Batak tinggal di daerah pegunungan, rumah berjauhan dan banyak dilalui oleh angin yang kencang, sehingga orang Batak harus berbicara keras keras agar terdengar oleh lawan bicaranya. Tapi itu kan dulu ya. Sebab saat ini orang Batak tidak lagi seperti itu. Apalagi sudah sangat banyak ya­ng tinggal di kota.

Masyarakat Batak di Samosir, dengan se­gala ciri yang melekat di da­lamnya, tentu merupakan bagian integral dari pemba­ngunan dunia kepariwisataan Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi terbaik. Bahkan Presiden Jokowi telah men­canakan Danau Toba ini sebagai “Bali Baru” bersama Mandalika Lom­bok, Borobiudur, Labuhan Bajo Komodo NTT dan beberapa des­tinasi terbaik lainnya.

Sudah barang tentu, keterlibatan ma­syarakat lokal di dalam pengem­bangan desa wisata saat ini, benar benar harus di terapkan di setiap de­sa di Samosir. Karena hampir di setiap desa di Samosir mempunyai daya ta­rik dan daya pikatnya masing-masing dengan cirinya tersendiri. Kekayaan ini perlu dikembangkan oleh pemerintah dengan me­libatkan masyarakatnya sendiri sehingga di­ha­rapkan dapat meningkatkan akse­lerasi pe­ng­embangan desa wisata yang mampu me­rangkul semua pe­mangku kepentingan, agar dapat ber­peran strategis dalam pengem­ba­ngan desa wisata.

Pihak terkait juga dapat berpar­tisipasi da­lam peningkatan kompe­tensi masyarakat lokal untuk pem­berdayaan masyarakat lokal. Pem­bangunan parawisata yang melibat­kan masyarakat merupakan model pembangunan yang memberikan pe­luang yang sebesar-besarnya ke­pa­da masyarakat pedesaan untuk ber­partisipasi dalam pembangunan pa­rawi­sata di desanya masing masing.

Masyarakat desa wisata itu diha­rapkan da­pat mempergunakan/me­manfaatkan sosialisasi sosialisasi atau pertemuan perte­muan yang di buat oleh pemerintah yang bertujuan dalam perencanaan pengembangan desa wisata, sehingga pengelolaan usaha usaha parawisata yang ada di desa wisata ber­peluang membuah­kan keuntungan bagi masyarakatnya sendiri, karena merekalah pe­laku usaha wisata tersebut.

Harapan kita ke depan adalah Pu­lau Sa­mosir Nauli (Pulau Samosir Indah) menjadi kenyataan yang di­miliki masyarakat Batak. Pulau ini menjadi daerah kunjungan wisata dunia yang memiliki magnet ter­sendiri bagi turis atau wisatawan yang mendatanginya dan selalu ber­keinginan kembali mengun­junginya, karena selain menyimpan ke­indahan alam, pulau dan danaunya juga ra­mah dan masyarakatnya pintar serta me­nyenangkan turin yang datang. Yakinlah!

Kalau turis datang lalu pulang dengan membawa berjuta-juta kesan, maka dia akan datang dan datang lagi dengan harapan men­dapatkan jutaan kesan baru yang me­­nyenangkan. Dan kalau begitu, Samosir Nauli akan jadi kebanggaan semua.

Penulis adalah Ketua Kadin Samosir.

()

Baca Juga

Rekomendasi