Oleh: Jekson Pardomuan
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Markus 5:34).
DOKTER terbaik itu sesungguhnya diri kita sendiri, ketika kita sakit dan merasa susah untuk sembuh disaat itu penyakit kita semakin menggerogoti tubuh kita. Akan tetapi, ketika kita memiliki iman yang sungguh-sungguh dan bersandar kepada Tuhan lewat sentuhan dokter dan obat-obatan yang kita makan, maka harapan kita untuk sembuh akan semakin besar.
Semangat kita telah mengalahkan bibit penyakit yang mencoba menggerogoti tubuh kita. Di dalam Alkitab, ada banyak ayat yang mengingatkan kita agar tetap bersemanagt dan percaya bahwa iman kita akan mengalahkan rasa takut.
Alkitab juga menuliskan apa mujizat yang dilakukan Yesus selama melayani. Mulai dari Yesus mengusir setan dari seorang yang kerasukan roh jahat dan sangat berbahaya yang tinggal di sisi tenggara Danau Galilea dan menyembuhkan orang-orang yang percaya kepada jamahan tangan Tuhan.
Saat berada di daerah Danau Galilea, orang-orang di sana meminta Yesus untuk meninggalkan daerah mereka. Dia tidak pernah tinggal di mana Dia tidak inginkan, jadi Ia meninggalkan mereka, dan menyeberang danau itu, kembali ke pantai sebelah barat. Segera banyak sekali orang yang datang dan berdesak-desakan mengelilingi-Nya.
Seorang pria menerobos kerumunan orang banyak yang berdesak-desakan itu. Ketika ia berhasil mendekati Yesus iapun tersungkur di kaki Juruselamat dan mengatakan kepadanya bahwa putri kecilnya sedang sekarat. Ia memohon agar Yesus datang bersama dengan dia dan meletakkan tangan-Nya atasnya “supaya ia selamat dan tetap hidup.” Yesus pergi bersama dengan orang itu, dan orang banyak itu mengikuti Dia dan memadati-Nya, mendesak-desak Yesus ketika Dia berjalan.
Di tengah kerumunan orang banyak itu ada seorang wanita yang sedang sakit. Dia mengalami pendarahan, dan dia telah mengalami pendarahan itu selama dua belas tahun. Dia telah pergi kepada banyak tabib, dan telah menghabiskan semua uangnya pada mereka, tetapi keadaanya justru semakin memburuk. Dia mendengar bahwa Yesus menyembuhkan orang sakit. Dia menerobos kerumunan orang banyak yang berdesak-desakan itu dan menyentuh jubah-Nya.
Pada saat itu pendarahanya berhenti dan dia secara fisik sembuh. Yesus merasakan kekuatan keluar dari diri-Nya ketika wanita itu menyentuh jubah-Nya dan disembuhkan. Yesus berkata, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid berkata bahwa banyak orang dalam kerumunan itu yang telah menyentuh-Nya
“Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya” (Markus 5:33).
Dan Yesus berkata kepadanya, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Semua penyembuhan yang Yesus telah lakukan memberikan kepada kita terutama untuk menunjukkan bagaimana Ia dapat menyembuhkan jiwa kita dalam pertobatan. Jika Anda belum diselamatkan perhatikanlah dengan seksama penyembuhan dan pertobatan wanita ini.
Kalau kita perhatikan perjalanan Yesus dengan murid-murid-Nya banyak sekali menunjukkan mujizat yang menurut pikiran manusia tidak mungkin, tapi bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin. Tak ada yang mustahil bagi orang percaya. Sewaktu mereka pergi dalam iman, mujizat terjadi. Dapatkah Anda membayangkan besarnya sukacita dengan setiap langkah sewaktu mereka menyaksikan pada waktu yang nyata tubuh mereka dibersihkan, disembuhkan, dan dipulihkan tepat di depan mata mereka?
Dalam praktiknya, dokter dan ahli bedah yang menangani penyakit seseorang hanya bisa melakukan sesuai dengan kemampuannya agar tubuh orang sakit tersebut bisa tertolong, dokter dalam hal ini memperbaiki dan mengoreksi secara fisik. Akan tetapi, Yesus Kristus yang menjamah dan menyembuhkan fisik, pikiran, maupun rohani, dan penyembuhan-Nya dimulai dengan iman.
Ketika iman dan sukacita Anda penuh, seketika itu juga Anda akan merasakan betapa indahnya hidup dengan iman yang sungguh-sungguh. Ingatlah ketika Anda menemukan kesaksian Anda atau ketika Allah meneguhkan kepada Anda bahwa Anda adalah putra atau putri-Nya dan bahwa Dia sangat mengasihi Anda—dan Anda merasa sembuh?
Ketika kita membaca kisah perempuan yang terkena sakit pendarahan seperti disampaikan di dalam renungan ini, ada beberapa hal yang perlu kita teladani dari hal ini. Pertama, perempuan yang sakit pendarahan ini benar-benar memiliki iman ingin sembuh. Kedua, ia telah berobat ke beberapa tabib dan uangnya telah habis untuk berobat tapi tidak sembuh. Ini sering kali kita lakukan, kita berobat ke dokter, orang pintar bahkan sampai ke dukun. Tapi tak sembuh juga. Alasan yang paling mendasar adalah karena kita tidak memiliki iman dan percaya yang sungguh-sungguh.
Ketiga, ketika perempuan itu menyentuh jubah Yesus, seketika itu juga ia sembuh. Seperti kata Yesus, imanmu telah menyelamatkan engkau. Iman percaya kita akan menjadi obat paling mujarab dalam banyak hal. Keempat, perempuan itu diselamatkan ketika datang kepada Yesus. Jika Anda datang kepada sang Juruselamat, Dia akan menyelamatkan Anda. Dia akan membasuh dosa Anda dengan darah-Nya yang mahal - dan Dia akan berbicara kepada Anda seperti Dia berbicara kepada wanita yang mengalami pendarahan itu. “Maka kata-Nya kepada perempuan itu: Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Markus 5:34).
Ada beberapa hal yang menjadi perenungan kita dari ayat Alkitab ini, dimana dengan iman dan percaya kita kepada Yesus telah menjadi senjata paling ampuh bagi kita dalam menghadapi berbagai permasalahan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.