Gunung-gunung Berapi Dunia Paling Berbahaya

SEBANYAK 1.500 gunung be­rapi aktif terdapat di seluruh du­nia, yang erupsinya dalam dua abad terakhir mene­waskan ratus­an ribu orang. Indonesia dengan 130 gu­nung api aktif, memegang rekor le­tu­san terdahsyat dan korban ter­banyak.

Memang benar, erupsi atau le­tu­san gunung merapi terkadang sa­ngat membahayakan terutama bagi para penduduk yang dinggal di se­kitar kaki gunung tersebut. Selain me­nimbulkan banyak kerusakan lahan akibat magma dari letusan, ti­dak jarang juga timbul korban jiwa akibat letusan gunung berapi yang tidak terduga.

Uniknya, sebagian besar gu­nung api yang aktif di dunia berada di pertemuan antara lempeng tek­tonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di La­rutan Pasifik yang disebut juga “cin­cin gunung api” atau ring of fire.

Kini ribuan orang telah dieva­kua­si dari daerah sekitar Gunung Agung di Bali sebagai antisipasi adanya letusan gunung berapi besar akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Berikut adalah gunung berapi aktif dan berba­haya lainnya di seluruh dunia:

Grímsvötn

Grímsvötn di Islandia adalah salah satu gunung berapi yang paling aktif di negara itu. Letusan be­sar terakhirnya terjadi pada Mei 2011 dan menyebabkan pemba­ta­lan banyak penerbangan di se­luruh Eropa.

Gunung Cleveland

Terletak di Kepulauan Aleu­tian Alaska, gunung berapi yang indah ini telah meletus setidaknya 22 kali dalam 230 tahun terakhir.

Gunung Etna, Italia

Pada ketinggian 10.925 kaki (3.330 meter), Gunung Etna ada­lah gunung berapi aktif tertinggi di Ero­pa dan telah beru­langkali mele­tus selama sekitar setengah juta tahun.

Ketinggiannya terus berubah saat material vulkanik terkumpul saat letusan dan dinding kawah run­tuh kemudian. Pada Mei 2016, gu­nung berapi tersebut menge­luar­kan semburan lava yang spek­ta­kuler ke langit yang me­mancar ke­luar dari Kawah Voragine saat meletus.

Kilauea, Hawaii, AS

Menurut Lembaga U.S. Geo­logical Survey (USGS), gunung be­rapi paling awal dan paling teng­gara di Big Island of Hawai ini te­lah mengalami erupsi secara kons­tan sejak 1983.

Pulau ini pun ber­kembang perlahan selama ber­tahun-tahun karena lava dari gu­nung berapi mengalir menuju laut di mana ia akan mengeras dan menjadi batu.

Piton de la Fournaise, Réunion Island

Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, terbentang di ti­mur Madagaskar, telah meletus lebih dari 150 kali sejak abad ke-17. Juga dikenal sebagai "Puncak Tung­ku," gunung ini bergemuruh pada Agustus 2015 - letusan keti­ganya untuk tahun ini, setelah meng­hasilkan arus lava pada 2007, 2008 dan 2010.

Gunung Stromboli, Italia

Terletak di bagian utara Kepu­lauan Aeolian di Italia, gunung be­rapi ini dalam kondisi terancam me­­letus secara konstan selama 2.000 tahun terakhir. Gunung ini pernah mengalami letusan, di mana lahar menuruni lereng gunung me­nuju Laut Tyrrhenian, pada Agus­tus 2014.

Gunung Yasur, Vanuatu

Terletak di jalur Cincin Api Pa­sifik yang memiliki 75 persen gu­nung berapi aktif di dunia, Gunung Ya­sur telah terus aktif selama se­tidak­nya 800 tahun. Pada Juni 2010, gunung berapi ter­sebut mengalami letusan eksplosif, melepaskan bom lava dan abu vulkanik.

Volcán de Colima (Vol­cán de Fuego)

Ini stratovolcano di Jalisco dan Colima, Mexia. Terakhir meletus pada 18 Januari 2017. Gunung ini telah meletus sekitar 40 kali sejak 1576.

Gunung Nyiragongo, Re­­publik Demokratik Ko­ngo

Rumah bagi salah satu dari lima danau lava permanen di seluruh dunia, gunung berapi ini telah ada selama beberapa de­kade. Ia me­letus di 1977 ketika lahar berlari m­e­nuruni gu­nung lebih dari 60 mil per jam (96,5 kph), tercepat yang pernah dia­­mati. Letusan lain terjadi di 2002, ke­tika memuntahkan 15 juta meter ku­bik lava ke kota Goma, menghan­curkan 14.000 rumah dan memaksa 350.000 warga mengungsi.

Gunung Erebus, An­tarctica

Ditemukan pada 1841 oleh Sir James Clark Ross, gunung berapi tersebut naik 12.447 kaki (3.794 kaki) di atas permukaan laut dan me­rupakan rumah bagi danau lava aktif sejak 1972.

Kegiatan di gunung berapi me­ningkat dari akhir 1984 sampai awal 2005. Sebuah laporan di 2013 me­ngungkapkan bahwa ada ada dua danau lava di lokasi ini.

Gunung St. Helens, Was­hington, AS

Salah satu gunung berapi yang paling aktif di A.S., Gunung St. He­lens terbentuk sekitar 40.000 tahun yang lalu, membuatnya relatif muda. Gunung ini menjadi berita utama pada Mei 1980 saat meletus, meniup lebih dari 1.000 kaki (304,8 meter) dari puncak gunung dan me­newaskan 57 orang. Menurut para ahli, meski tidak menunjukkan tan­da-tanda adanya letusan yang akan terjadi, gunung berapi ini ma­sih sangat hidup.

Santa María, Guate­mala

Dianggap aktif ribuan tahun yang lalu, gunung berapi ini memiliki salah satu letusan terbesar abad ke-20 pada 1902, ketika leda­kan bisa terdengar hingga ke Kosta Rika, sekitar 520 mil (850 km) se­la­tan dari gunung berapi itu. Gu­nung ini terakhir kali meletus Ja­nuari 2013, dengan aliran lava aktif menghasilkan longsor.

Sangay, Ekuador

Salah satu gunung berapi paling berbahaya di dunia, Sangay di Ekua­­dor tengah sudah meletus se­ca­ra konstan sejak 1934, letusan yang pertama kali didoku­men­tasikan pada 1628.

Ini adalah salah satu gunung be­rapi yang paling sulit diakses, teru­tama untuk mencapai pun­­caknya, karena batu yang mengalir dan material vulkanik terus-me­nerus dike­luarkan ke udara. Pada Februari 2013, dilaporkan bahwa abu dari gu­nung berapi naik ke ketinggian 25.000 kaki (7.620 meter).

Ulawun, Papua Nugini

Ada 22 letusan yang tercatat dari gunung berapi ini, sejak awal abad ke-18. Berada pada gunung ter­ting­gi di Kepulauan Bismarck de­ngan ketinggian 7.657 kaki (2.334 me­ter), aktivitas gunung berapi terak­hir tercatat di 2013. (mnsc/wkp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi