Fakta Mengejutkan Tentang Marilyn Monroe

Dunia mengenal Marilyn Monroe sebagai ikon sen­sualitas pada pertengahan abad ke-20. Di puncak po­pu­la­ri­tas, di usia 36 tahun, dia memutuskan mengakhiri hi­­dupnya dengan bunuh diri.

Bergelimang harta ternyata tak membuat Monroe bahagia. Masa kecil bermasalah hingga pernikahan yang gagal sa­ngat memengaruhi mentalnya. Lebih dari lima dekade sejak kema­tian­nya, Okezone coba menge­nang Marilyn Monroe dan me­ng­ungkap sejumlah fakta me­nge­jut­kan tentangnya.

- Kesepian

Kehidupan Monroe dipenuhi tra­gedi. Ia lahir di Los Angeles, Ame­rika Serikat dengan nama Norma Jeane Mortenson. Dia ditelantarkan sang ibu, Gladys Pearl Baker, yang mengidap gang­guan mental. Sebelum pu­tus sekolah dan menikah pada usia 16 tahun, Monroe dibesar­kan di sejumlah panti asuhan.

Saat bintangnya bersinar se­ba­gai aktris, agensi me­nya­ran­kannya memberi tahu orang-orang bahwa ibunya telah me­­ninggal dunia. Informasi ini mun­cul ber­­samaan de­­ngan fakta bahwa dia ti­dak pernah me­nge­nal sa­ng ayah.

Pernikah­an juga bukan masa­lah mudah untuk ditaklukkan Monroe. Dia tercatat menikah tiga kali dan semuanya berakhir dengan perceraian. Rasa sepi membuat Monroe memendam keinginan besar menjadi ibu. Dia sempat hamil, meski berkali-kali pula keguguran. Kondisi itu semakin membu­at­nya putus asa dan patah hati.

- Suka Membaca

Kerap melakoni peran ‘si pirang bodoh’, kehidupan nyata Marilyn Monroe sesungguhnya jauh dari imej tersebut. Dia dikenal keranjingan membaca dan memiliki ratusan buku di rumahnya. Dari ratusan buku itu, ada sejumlah karya klasik Ulysses James Joyce hingga buku panduan mem­besarkan anak. Bahkan jelang kematian­nya, Monroe dilaporkan sedang membaca dua novel: To Kill a Mockingbird karya Harper Lee dan Captain Newman, M.D yang ditulis Leo Rosten.

- Dipantau FBI

Diduga karena pandangan politiknya, FBI memantau akti­vitas Mon­roe selama bertahun-tahun. Per­kawinannya dengan penulis drama Arthur Miller juga dipandang sebagai hal men­curiga­­kan. Pasalnya, Miller dike­nal lantang menentang pan­dangan politik Senator Joseph McCarthy yang memimpin gerakan antikomunis sekitar tahun 50-an.

Meski berada di bawah radar FBI, namun lembaga itu tak pernah bisa membuktikan keter­liba­tan Monroe dengan partai komunis. Selama bertahun-tahun FBI menutup rapat berkas ‘kegiatan komunis’ Monroe. Meski kemudian dipublikasi­kan, namun sebagian isinya telah melewati proses editing.

- Keluarga Kennedy

Kontroversial lain yang me­nyelubungi Marilyn Monroe adalah kedekatannya dengan Robert Ken­nedy. Meski tak ada bukti yang mendukung pernya­taan tersebut, namun tahun lalu teka-teki itu terjawab. Pada 2016, Telegraph mempublikasi­kan sebuah surat tulisan tangan Monroe pada 1961 yang me­ngon­firmasi hubu­ngan­nya de­ngan adik Presiden John F. Ken­nedy itu.

Surat itu diduga dikirim adik perempuan Kennedy, Jean Ken­nedy Smith. Isi­nya: “Pahamilah bahwa Anda dan Bobby adalah cerita baru! Kami semua berpikir Anda harus ikut dengannya saat dia kembali dari Timur!"

Hubungan Kennedy dan Monroe juga diselidiki J. Edgar Hoover, yang kala itu menjabat sebagai Direktur FBI. Dia ber­tekad menemukan ‘sesuatu memalukan’ dalam hubungan me­reka. Hal itu diungkap Wil­liam Sullivan, wakil Hoover di FBI, dalam buku autobiografi­nya. “Hoover terobsesi untuk me­nangkap Bobby Kennedy. Kami bahkan harus meng­awasinya saat pesta.”

Di akhir penyelidikan, Hoover akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa cerita tentang Bobby Kennedy dan Marilyn Monroe hanyalah se­buah isu semata.

- Diduga Dibunuh

Berdasarkan laporan autopsi resmi Kantor Koroner Area Los Angeles, kematian Monroe dise­butkan karena bunuh diri. Dalam darahnya ditemukan 8 miligram chloral hydrate dan 4,5 miligram pentobarbital. Namun, tak se­mua petugas koroner percaya dengan hasil autopsi tersebut.

Dr. Thomas Noguchi, man­tan kepala pemeriksa medis-koroner mengatakan, ada memar baru di pinggul Monroe. Ketika dia memeriksa isi perut Monroe, dia tak menemukan bekas pe­warna yang melapisi obat-obat­an yang dikon­sum­si sang bin­tang. Menurut dia, se­harusnya petugas koroner mela­ku­kan pemeriksaan organ internal lebih jauh di darah dan hati Monroe.

Cerita berubah ketika pada 1985, Dr. Noguchi memberi tahu seorang reporter bahwa k­emung­kinan bintang itu telah di­bunuh. Pada saat itu, sang dok­ter meminta agar kasus tersebut dibuka kembali. Meski bisa ditebak, hal itu tak pernah terjadi.

- Pura-pura

Dalam salah satu artikelnya, Sydney Mor­ning Herald mela­porkan, Peter Lawford yang menikah dengan klan Kennedy mengungkapkan bahwa Monroe kerap berpura-pura bunuh diri hanya untuk mendapatkan per­hatian.

Lawford selanjutnya menga­ta­kan, psikiater yang merawat Monroe menyatakan, dia tak pernah membuat Monroe keter­gantungan obat penenang (bar­bi­turat). "Pada kunjungan ter­akhirnya, Dr. Ralph Greenson –psikiater pribadi Monroe- mere­sep­kan 60 tablet Seconal untuk­nya. Pada hari kematian Monroe, asisten rumah tangga (ART) menemukan botol pil di meja sebelah tempat tidurnya. ART dan sekretaris pribadi Monroe, Pat Newcomb, diduga bekerja sama dalam rencana bunuh diri Monroe,” tulis Sydney Morning Herald.

Koran itu menambahkan, pada hari kematian Monroe, Kennedy dilaporkan menelefon Lawford dari Hotel St. Charles, San Francisco. Kennedy ingin mengetahui, keabsahan berita kematian Monroe.

- Koki yang hebat

Alih-alih menjadi bintang ter­kenal, Monroe mungkin le­bih bahagia jika berstatus sebagai istri dan ibu. Setelah kematian­nya, petugas kepolisian mene­mu­kan banyak resep masakan di rumahnya.

Para ahli kuliner mengungkapkan, resep-resep masakan itu memiliki ‘kese­imba­ngan’ dan ‘fleksibilitas’ yang mencerminkan kreasi se­orang koki berpengalaman.

Dokumen pribadi Monroe yang diterbit­kan pada 2010, memberikan gambaran leng­kap tentang sang ikon. BBC bahkan menyebut setiap tulisannya sebagai karya seorang pujangga. Sebagian isinya tentang rasa frus­trasi terhadap kehidupan.

“Aku terkadang tak tahan dengan ora­ng-orang. Aku tahu mereka memiliki ma­salah, sama seperti diriku. Tapi aku terlalu lelah menghadapinya. Mencoba mengerti dan melihat hal-hal yang malah membuatku sema­kin lelah,” tulisnya.

Satu catatan lain, ditulis Monroe pada tahun ‘40-an, tak lama setelah pernikahannya. “Semua pemikiran dan tulisan ini membuat tanganku gemetar. Tapi aku hanya ingin terus menuangkan pikiranku. Meski tak kosong sepenuhnya, tetapi aku lega."

- Legenda hidup

Apa yang sebenarnya terjadi pada Marilyn Monroe? Apakah dia benar-benar dibunuh sebagai bagian dari konspirasi Peme­rin­tah Amerika Serikat?

Sebagian orang mungkin memercayai, ala­sannya bunuh diri karena menjalani hi­dup yang sangat sepi. Dia memiliki materi ber­limpah sebagai seorang bintang, namun tak memiliki segalanya.

Siapa saja dapat mengalami dep­resi, tidak peduli seberapa sempurna kehidupan mereka. Kisah Monroe bukan hanya tragis, tapi juga mengingatkan bahwa segala sesuatu tak selalu seperti apa yang terlihat. Ter­lepas dari fakta apakah dia bunuh diri atau tidak, satu hal yang pasti, Mon­roe akan selalu menjadi ikon hiburan Ame­rika dan dunia. (oz)

()

Baca Juga

Rekomendasi