“Hari Kasih Sayang” 14 Februari

Kasih Sayang Mempererat Persaudaraan

Oleh: Juandi Manullang

DALAM memperingati hari Kasih Sayang Sedunia tanggal 14 Februari 2017, penting sekali setiap masyara­kat memaknai arti dari kasih sayang itu. Kasih sayang meru­pakan bentuk perasaan sayang, cinta yang diberikan kepada seseorang atau saling menga­sihi satu dengan lainnya.

Di dunia barat hari kasih sayang sebagai hari dimana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Selama ini sering kita lihat bahwa hari kasih sayang dimaknai dengan pembe­rian coklat, bunga, boneka dan lain sebagainya kepada orang tersayang yaitu sang kekasih atau pacar.

Di kalangan anak muda khusus­nya, baik itu remaja dan dewasa sering dilihat hari kasih sayang sebagai per­nyataan cinta, bahagia selama men­jalani hubu­ngan. Terkadang, ada tempat spesial untuk merayakan hari kasih sayang tersebut. Memang ke­nya­­taan seperti itu di kalangan masya­rakat masa kini. Padahal, makna hari kasih sayang itu dapat bersifat luas, bisa saja maknanya untuk orangtua, keluarga, sesama masyarakat.

Untuk keluarga dan orangtua khususnya, merayakan hari kasih sayang tentu sangat spesial. Bisa dengan ucapan, ciuman atas kesa­baran, perhatian orangtua atau ke­luarga selama ini, bahkan dengan pem­berian kado dari hasil jerih payah. Semuanya itu dapat dimaknai bera­gam sesuai dengan keinginan hati dan pikiran kita bagaimana memaknai hari tersebut.

Saling mengasihi

Mari hari kasih sayang dimaknai berbeda dari apa yang selama ini menjadi tradisi. Bila selama ini makna hari kasih sayang untuk sang kekasih, sekarang coba untuk orangtua bahkan untuk sesama kita. Kalau untuk orangtua tentu maknanya adalah ingin mengucap­kan kasih sayang kita kepada orangtua atas jerih payahnya membesarkan kita. Ingin mem­bang­gakan orangtua dengan segala pencapaian terbaik selama ini. Atau ingin memberikan sebuah kado tanda kasih sayang kita. Semuanya dapat diartikan sesuai dengan keinginan hati kita.

Sekarang, coba makna kasih sa­yang diartikan untuk mem­pererat per­saudaraan kita di negara ini. Melihat kondisi negara saat ini semakin memanas saja suhu politik, kejahatan meningkat dan persatuan semakin terusik. Saat ini pilkada seren­tak akan segera digelar di selu­ruh daerah di Indo­nesia. Apalagi di daerah DKI Ja­kar­ta persaingan meraih jawara akan semakin memanas.

Banyak masyarakat yang ingin paslonnya menjadi jawara Jakarta, se­hingga saling bersaing untuk me­raihnya. Ada lagi kasus-kasus peno­daan lambang negara, tokoh nasional dan lain sebagainya. Ditam­bah lagi kasus korupsi oleh oknum hakim MK.

Tentu perhatian masyarakat ke masalah-masalah itu semuanya. Banyak pandangan dan pendapat yang beredar akan situasi tersebut. Oleh karena itu, hari kasih sayang inilah menjadi alat untuk kita mempererat persaudaraan. Menja­di alat untuk bertindak baik dan berpikir positif bagaimana nantinya negara Indonesia bila perma­salahan tak kunjung habis. Budaya saling menga­sihi antar sesama bangsa dan negara perlu kita eratkan lagi. Itulah makna terpenting dalam merayakan hari kasih sayang saat ini.

Saling mengasihi antar sesama manusia itu sudah menjadi keharusan. Ajaran agama juga mengharuskan itu agar terciptanya suasana damai dalam hidup di bumi ini. Penulis mengutip ayat kitab suci, yakni “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:37-39).

Ayat tersebut bermakna agar setiap orang saling mengasihi sebagaimana Allah mengasihi kita dengan berlim­pah berkat, nafas kehidupan, keseha­tan dan semua yang kita inginkan mampu dipenuhi. Penulis yakin dan percaya di setiap agama dan keyaki­nan seseorang selalu mengedepankan kasih sebagai landa­san hidup untuk menciptakan perda­maian. Setiap agama pasti menga­jarkan sebuah kebaikan. Kebaikan untuk mencintai kebe­ragaman dan persaudaraan antar bangsa dalam sebuah negara.

Oleh sebab itu, hari kasih sayang saat ini memiliki poin penting yang patut diimplementasikan dalam kehi­dupan. Bukan hanya sekedar berbagi kebahagiaan kepada pasa­ngan, tetapi harus kepada sesama. Jadi, hari kasih sayang bukan milik satu agama, tetapi milik semua agama di dunia. Untuk itu, setiap orang jangan beranggapan bahwa hari kasih sayang dirayakan oleh segelintir orang yang memper­cayainya saja, tetapi hari bahagia bagi semua.

Bersaudara

Saling mengasihi merupakan alat untuk menciptakan persau­daraan diantara kita. Setiap orang yang sudah menanamkan kasih akan melihat perbedaan sebagai seni untuk hidup ber­saudara. Di Indonesia nilai-nilai persaudaraan itu sudah tertanam sejak lama. Sebagaimana The Founding Father menginginkan kita untuk memba­ngun dunia, dimana semua bangsanya hidup dalam damai dan persaudaraan. 

Oleh karena itu, mari segenap bang­sa Indonesia tidak saling marah memarahi, iri dan dengki, lapor mela­por serta serang menyerang. Mari meng­hentikan itu semua karena hanya sebagai pemecah belah persa­tuan kita. Hanya sebagai melemahkan jati diri kita sebagai negara bersatu dan berdaulat.

Semoga hari kasih sayang sebagai momen mempe­rerat persau­daraan kita. Mempererat tali silaturahmi sebagai bangsa yang mengenal kebersamaan dan keberagaman bukan mengenal perselisihan, dan dendam. Jadikan hari kasih sayang adalah hari bersama, hari saling mengenal kasih sebagai tonggak persatuan, dan hari membuang segala permasalahan dan menuju kepada satu tujuan yaitu persaudaraan.***

Penulis adalah Alumnus FH Unika ST. Thomas Sumut 2015, dan bagian dari Veritas Unika

()

Baca Juga

Rekomendasi