Oleh: Jekson Pardomuan
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. – Matius 7 : 7-8
Sejak kecil kita sudah diajarkan oleh orangtua, guru sekolah minggu di gereja, pendeta, guru agama Kristen di sekolah bagaimana berdoa dan menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan. Doa yang disampaikan dengan tulus dari dalam hati sangat besar kuasanya. Beberapa waktu lalu seorang teman bertanya kepada saya, "Saya sudah berdoa berkali-kali dalam satu hari, berbulan-bulan, tapi tidak ada jawaban dari Tuhan. Apa yang salah dengan doa saya?"
Terkadang kita merasa apa yang kita minta harus dijawab oleh Tuhan, padahal Tuhan sangat tahu apa yang kita butuhkan. Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak mendengar doa-doa orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Ibrani 11: 6 menuliskan bahwa orang yang datang kepada Allah "harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." "Dia" menunjuk kepada Allah, yang kudus dan paling bijaksana, bukan dewa buatan manusia.
Ada orang yang berdoa seenak hatinya saja tanpa pernah berpikir jernih apa sesungguhnya yang paling ia butuhkan. Tuhan dalam Alkitab mendengar doa orang-orang yang percaya kepada-Nya dan berjalan dalam ketaatan kepada-Nya. Pemazmur menulis, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18).
Setelah orang buta di Yohanes 9 disembuhkan oleh Tuhan Yesus, ia membuat pernyataan yang mendalam mengenai doa. Pertama, secara negatif, katanya, "Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa" (Yohanes 9:31). Kemudian, secara positif, ia berkata, " Dia mendengarkan orang-orang yang saleh .... " Tuhan tidak mendengarkan doa orang berdosa, tetapi Dia mendengarkan doa dari orang-orang yang saleh. Kemudian orang yang disembuhkan menjelaskan lebih lanjut apa yang menjadi ciri orang yang doanya didengar oleh Allah: ia adalah orang "yang melakukan kehendak Allah."
Banyak anak Tuhan yang mengaku sebagai orang Kristen, akan tetapi ketika diberi tugas untuk berdoa di dalam sebuah persekutuan orang tersebut selalu menghindar dan terkadang tidak hadir. Ada juga yang ketika diberi tugas untuk berdoa menyampaikan alasan, masih ada yang lebih senior atau yang lebih layak dari saya untuk berdoa. Orang-orang seperti ini biasanya belum benar-benar mengenal Tuhan.
Tuhan berkata kepada umat-Nya yang berdosa, "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."(Yesaya 59:2).
Dengan demikian, doa adalah bagian penting dalam kehidupan Kristen. Yesus Kristus sendiri, Anak Allah, berdoa setiap hari. Kehidupan doa Yesus secara khusus ditekankan dalam Injil Lukas. Di seluruh Alkitab kita membaca tentang umat Allah yang berdoa. Misalnya, dalam Filipi 1:19 Paulus menulis dari penjara bahwa ia berharap akan dibebaskan melalui doa orang-orang kudus di Filipi. Dengan kata lain, dia tahu bahwa Tuhan akan mencapai tujuan di dunia melalui doa-doa mereka. Doa, oleh karena itu, sangatlah penting dan perlu bagi orang Kristen.
Tanpa doa kita layu dan redup. Itulah sebabnya mengapa kita kadang-kadang melihat orang Kristen tertekan, bingung, sedih, tidak bahagia, dan mengeluh. Masalah mereka adalah tidak berdoa. Ada yang berdoa setengah hati karena tidak yakin doanya akan dijawab oleh Tuhan. Ketika kita datang kepada Allah dalam doa, kita harus memiliki keyakinan bahwa Dia menerima kita serta doa-doa kita.
Matius 18 : 19 menuliskan “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” Kemudian dalam 1 Petrus 5 : 7 dituliskan “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Dalam berdoa, kita seringkali terlalu kuatir dan takut doa kita tidak dijawab oleh Tuhan. Seperti cerita seorang teman yang sudah menikah hampir sepuluh tahun tapi belum juga dikaruniai anak. Doa dan usaha terus dilakukan, dan pada tahun kesepuluh Tuhan menjawab doa keluarga itu dan akhirnya memiliki seorang anak. Bagaimana kalau mereka menyerah di tahun pertama, kedua atau ketiga? Orang-orang yang benar mengenal Allah dengan sungguh-sungguh akan yakin bahwa doanya akan dijawab.
Banyak juga orang yang beranggapan kalau doa orang yang sedang menderita atau sakit biasanya didengar Tuhan, atau doa orang yang baik biasanya didengar Tuhan. Bahkan ada juga yang beranggapan bahwa doa pendeta adalah doa yang lebih berkuasa (lebih didengar Tuhan), apakah benar demikian? Beberapa firman Tuhan menuliskan tentang hal ini. Seperti dalam Amsal 15:29, TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya. Dalam Yakobus 5:16b, Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Dari dua ayat di atas kita bisa tahu bahwa doa yang berkuasa adalah doa orang benar. Ya memang karena dosa tidak ada orang yang benar di dunia ini, tetapi karena darah Yesus Kristus, kita telah dibenarkan dan ditebus menjadi umat pilihan Allah. Jadi doa setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi sangat besar kuasanya.
Matius 21:22, Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Dalam Markus 11:24, Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.Yohanes 15:7, Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Doa yang disampaikan dengan sungguh-sungguh memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Itu sebabnya, dalam hal berdoa kita harus terlebih dahulu tinggal di dalam Tuhan Yesus dan Firman Tuhan Yesus juga tinggal di dalam kita? Apa artinya ini? Artinya adalah kita mengetahui apa kehendak Tuhan. Doa yang dijawab Tuhan adalah doa yang sesuai dengan kehendak-Nya.
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:6). Amin.