Fakta Menarik Tentang Merokok

PANDANGAN dunia tentang mero­kok telah berubah secara dramatis selama satu abad terakhir. Kebiasaan ini suatu waktu pernah dianggap keren, seksi, baik untuk kesehatan, dan banyak dinikmati oleh banyak orang.

Hal ini bahkan dipromosikan oleh olah­ra­gawan, dan diiklankan di televisi. Para aktor berlaga dalam film dengan rokok menyala di tangan mereka! Namun hari ini, merokok dianggap sebagai kebia­saan adiktif jahat yang dapat membunuh peng­guna dan orang-orang di sekitar.

Orang sudh jarang melihat iklan rokok dan melihat seseorang merokok di dalam bangunan publik. Tampaknya saat ini para pe­rokok dianggap kaum anti-sosial dan sering diberi muka masam jika dilihat me­rokok di luar di tempat keramaian. Na­mun banyak fakta menarik tentang rokok.

Rokok adalah satu item yang paling ba­nyak diperdagangkan di planet ini, dengan sekitar 1 triliun batang rokok terjual setiap tahunnya dan nilai penjualan menca­pai lebih dari $ 400 miliar, menjadikan rokok salah satu industri terbesar di dunia.

Kandungan nikotin dalam beberapa merek terkenal dilaporkan meningkat. Har­vard University dan Departemen Ke­sehatan Massachusetts mengungkap­kan bahwa jumlah nikotin di rokok Camel, Newport, dan Doral berkemungkinan meningkat sebanyak 11 persen.

Pada tahun 1970, Presiden Nixon me­nan­datangani undang-undang yang menem­patkan label peringatan pada rokok dan larangan iklan televisi untuk rokok. Tang­gal terakhir iklan rokok yang diizin­kan tayang di TV diperpanjang satu hari, dari tanggal 31 Desember 1970 sampai 1 Ja­nuari 1971 untuk memungkinkan jaring­an televisi meraup rejeki tunai terakhir dari iklan rokok di hari pertandingan sepak bola Tahun Baru.

Produsen rokok AS saat ini mencipta­kan lebih banyak penjualan ke negara-ne­gara lain di seluruh dunia dibanding penjualan di Amerika sendiri.

Merek Amerika Marlboro, Kool, Camel dan Kent sudah memiliki pangsa pasar sekitar 70% dari pasar rokok global.

Rokok mengandung arsenik, formaldehyde, lead, hidrogen sianida, oksida nitrogen, karbon monoksida, amonia dan 43 jenis karsinogen yang telah dikenal.

Pada awal 1950-an, merek rokok Kent menggunakan asbes crocidolite sebagai bagian dari filter, karsinogen aktif yang dikenal. Urea, suatu senyawa kimia yang merupakan komponen utama dalam urin, digunakan untuk menambah “rasa” untuk rokok.

Filter

Filter gabus awalnya diciptakan pada tahun 1925 oleh seorang Hungaria Boris Aivaz, yang kemudian mematenkan pro­ses pembuatan filter rokok dari kertas krep. Semua jenis filter diuji, dan filter ‘ga­bus’ mau tidak mau manjadi bagian dari mereka.

Di sebagian besar negara di seluruh du­nia, usia legal untuk pembelian produk tem­bakau saat ini adalah 18 tahun, diting­katkan dari sebelumnya 16 tahun, sedang­kan di Jepang minimum usia ada­lah 20 tahun.

Berlawanan dengan kepercayaan sosial populer, bahwa tidak ilegal untuk merokok produk tembakau pada usia berapa pun. O­rang tua memungkinkan anak-anak me­reka untuk merokok, dan anak-anak tidak berada dalam aturan hukum ketika me­rokok. Namun, penjualan produk tem­bakau sangat diatur dengan undang-un­dang hukum.

Larangan merokok di banyak bagian dunia telah digunakan sebagai sarana un­tuk menghentikan orang merokok di de­pan umum. Akibatnya, banyak usaha telah mengklaim penurunan yang sig­nifi­kan dalam jumlah orang yang pergi ke pub, bar dan restoran.

Para ilmuwan mengklaim rata-rata pe­rokok akan kehilangan 14 tahun dari hidup mereka karena merokok. Namun ini tidak berarti bahwa perokok akan mati muda dan mereka mungkin masih men­jalani umur ‘normal’.

Wilayah AS dengan persentase ter­ting­gi dari perokok adalah Kentucky (28,7%), Indiana (27,3%), dan Tennessee (26,8%), sedangkan wilayah dengan paling sedikit perokok adalah Utah (11,5%), Ca­lifornia (15,2%), dan Connecticut (16,5%).

Rokok dapat berisi lebih dari 4.000 ba­­­han, yang ketika dibakar, juga dapat meng­hasilkan lebih dari 200 ‘senyawa’ ba­han kimia. Ba­nyak dari ‘senyawa’ tersebut telah dikaitkan dengan kerusakan paru-paru.

Nikotin mencapai otak dalam waktu 10 detik setelah asap dihi­rup. Ditemukan juga di setiap bagian dari tubuh dan dalam ASI.

18. Kandungan gula mendekati kira-kira 20% dari rokok, dan banyak penderita diabetes tidak menyadari asupan gula raha­sia ini. Juga, efek pembakaran gula tidak diketahui.

Rokok ‘Lite’ diproduksi melalui pena­na­man CO2 pada tembakau dan me­manaskannya hingga tembakau tersebut ‘meletus’ seperti busa yang mengembang. Tembakau yang mengembang tersebut ke­mudian menjadi isi tabung kertas yang juga digunakan pada tembakau ‘biasa’.

Sama

Perokok menghisap rokok ‘lite’ dan men­­tol lebih kuat diban­dingkan rokok biasa; menyebabkan tingkat keseluruhan yang sama pada tar dan nikotin yang di­konsumsi.

Rokok ‘Lite’ diproduksi de­ngan lubang udara di sekitar filter dengan tujuan me­n­cam­pur udara dengan asap ketika dihisap. Ba­nyak perokok telah belajar untuk me­nutupi lubang tersebut dengan jari-jari atau bibir mereka untuk mendapatkan hisapan yang kuat.

Sistem kekebalan tubuh perokok harus bekerja lebih keras setiap hari diban­ding­kan non-pe­rokok. Akibatnya, darah pero­kok akan mengandung kurang antiok­sidan, mes­kipun sistem kekebalan perokok mungkin lebih cepat tanggap terhadap se­ra­ngan virus karena sifatnya yang lebih aktif.

Perokok sering merokok se­telah makan untuk “melancarkan pencernaan”.

Fakta­nya, ini terjadi karena prioritas tubuh ber­pindah dari pencernaan untuk melindungi sel-sel darah dan membuang racun dari otak.

Beberapa orang (kebanyakan pria) da­pat terangsang oleh pemanda­ngan orang (wanita) me­rokok. Ini disebut ‘Smoking Fetish’ dan me­­libatkan sejum­lah kecil dari po­pulasi.

Seperti ke­ba­nya­kan fetishes, alasan terangsang ini biasanya dapat dite­lusuri kembali ke insiden di masa ke­cil. Na­mun, ro­kok, terutama men­tol, menarik da­rah dari penis ji­ka merokok saat terang­sang.

Menurut Or­ga­nisasi Kese­hatan Dunia, sekitar 25% dari rokok yang dijual di seluruh dunia adalah hasil selundupan.

Sebagian besar perokok me­mulai ke­bia­saan ini pada pertengahan usia rema­ja, jauh sebelum usia yang diper­bolehkan un­tuk membeli rokok, dan hal ini dipan­dang sebagai pembenaran menuju kede­wa­saan. Pembenaran lain meliputi: me­makai hak tinggi, alkohol, narkoba dan hubungan seksual; dimana kombinasi ini ka­dang-kadang merupakan penyebab utama kehamilan di kalangan remaja.

Merokok tembakau adalah konsumsi candu paling dicari, karena bisa didapatkan secara legal, dikonsumsi dengan metode unik, melebihi alkohol (yang efeknya be­gitu besar sampai si pemakai tidak me­mer­lukan lagi stimulan lain). Perokok yang ingin merasa “high” (mabuk) akan sulit mendapatkan sensasi itu dari rokok setelah pertama kali menghisapnya.

Perokok secara umum melaporkan ber­bagai efek setelah merokok; seperti kete­nangan, relaksasi, kewaspadaan, stimulasi, konsentrasi dan banyak lagi lainnya. Bah­kan, merokok akan menghasilkan efek yang ber­beda pada setiap individu ter­gantung pa­da apa yang mereka harap­kan untuk didapat.

Perokok akan menggunakan harapan-harapan tersebut sebagai sarana untuk me­lan­­jutkan kebiasaannya itu. Beberapa bahan aktif dan metode pro­duksi khusus dilibatkan untuk memas­tikan nikotin dalam rokok adalah beberapa kali lebih kuat diban­dingkan dengan tana­man tembakau.

‘Topping’ ditambahkan pada campuran tembakau untuk menambah rasa yang unik bagi ma­sing-masing produsen. Beberapa top­ping ini telah menyertakan; ceng­keh, li­corice, minyak jeruk, batu aprikot, mi­nyak kapur, mi­nyak lavender, minyak biji, kakao, minyak wortel, minyak pala, dupa, jus bit, daun salam, oak, rum, vanili, dan cuka. (tbc/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi