Esensi Ibadah Sunnah

Ibadah menjadi suatu hal tak terpisahkan dalam diri setiap manusia. Meskipun kita tahu bahwa Tuhan sama sekali tak membutuhkan ibadah para hamba-Nya, akan tetapi sebagai hamba ciptaan-Nya tentu sangat keterlaluan jika kita sampai mengabaikan ibadah kepada Tuhan. Ya, karena ibadah yang kita kerjakan setiap hari pada hakikatnya tidak sekadar menjalankan kewajiban saja, akan tetapi lebih dari itu, yakni sebagai wujud rasa syukur atas beragam karunia nikmat Tuhan yang tak berbatas.

Sungguh, bila kita menghitung-hitung nikmat Tuhan selama ini, tentu tidak akan pernah sanggup kita menghitungnya. Hal ini disebabkan saking banyaknya nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita. Mata, telinga, mulut, dan hidung merupakan sederet bukti kenikmatan Tuhan. Coba kita bayangkan, bisakah kita menghitung setiap tarikan napas kita sejak kita terlahir ke dunia ini hingga saat ini? Nah, itu baru nikmat berupa napas, belum nikmat-nikmat yang lain seperti rezeki harta benda dan lain sebagainya. Bila kita mau menyadari dan merenungi hal ini, apakah kita masih tetap mengufuri nikmat Tuhan dan enggan beribadah kepada-Nya?

Secara garis besar, ibadah dapat digolongkan menjadi dua bagian, yakni ibadah wajib dan ibadah sunnah. Ibadah wajib, jika dilihat makna atau definisi­nya secara umum adalah ibadah (yang bernilai pahala) yang harus ditunaikan oleh setiap orang Islam baik laki-laki maupun pe­rempuan dan bagi yang mening­galkan­nya maka dia berdosa. Misalnya shalat lima waktu, puasa Rama­dhan, dan lain seba­gainya. Sementara itu, definisi ibadah sunnah adalah ibadah yang apabila dikerjakan men­­dapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak dihukumi dosa.

Meskipun mening­galkan ibadah sunnah tidak apa-apa dan tidak dihukumi dosa, akan tetapi sebagai umat Islam yang baik kita sangat perlu untuk me­nunaikan sederet ibadah sunnah yang banyak sekali ragamnya. Me­ngapa kita sangat perlu memperbanyak amalan ibadah sunnah? Ya, ka­rena ibadah sunnah dapat menjadi penyempurna ibadah wajib. Bisa jadi selama ini kita masih kurang sempurna dalam menunaikan ibadah wajib. Oleh karenanya, dengan menambahkan amalan ibadah sunnah, kita sangat berharap dapat menjadi penyempurna ibadah wajib tersebut.

Buku berjudul “Mukjizat 13 Sunnah Harian Nabi” ini berupaya menguraikan sebagian amalan ibadah sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW dan juga para sahabatnya. Di antara ibadah sunnah yang dimaksud adalah shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha, shalat Tahajjud, membaca shalawat, membaca istigfar, bersedekah, dll.

Menariknya, penulis tidak hanya menjabarkan tata cara ibadah sunnahnya saja, akan tetapi juga menguraikan secara panjang lebar tentang hikmah atau manfaat di balik sederet amalan ibadah sunnah tersebut. Misalnya, hikmah menunaikan shalat Tahajjud antara lain; pelakunya akan diampuni segala dosa-dosa yang pernah diperbuat dan doanya akan lekas dikabulkan Tuhan (hal 40).

Buku karya Rizem Aizid ini dapat dijadikan sebagai motivasi bagi umat Islam agar selalu berupaya merutinkan diri menunaikan ibadah sunnah yang memiliki banyak sekali manfaat, baik di dunia maupun kelak di akhirat.

Peresensi: Sam Edy Yuswanto, Penulis lepas, tinggal di Kebumen.

()

Baca Juga

Rekomendasi