Banda Aceh, (Analisa). Di tengah kontroversi ada tidaknya suku Mante di Aceh, arkeolog meyakini suku yang hidup di Aceh ribuan tahun lalu ini masih ada di hutan-hutan Provinsi Aceh.
Manusia kerdil yang diduga suku Mante tersebut, sempat menjadi viral di internet setelah terekam kamera para komunitas trail yang sedang berpetualang di hutan Aceh.
Arkeolog Aceh, Husaini Ibrahim, mengatakan, suku Mante masih berkeliaran di pedalaman Aceh. Bahkan, populasinya diperkirakan bertambah banyak dan menyebar di wilayah-wilayah hutan pedalaman di provinsi itu.
“Awalnya mereka berasal dari Aceh Besar yang dikenal dengan istilah Rumoh 12. Populasi mereka sudah ramai, karena tersebar ke pelosok Aceh,” kata Husaini Ibrahim di Banda Aceh, Jumat (31/3).
Meskipun belum lama ini banyak komentar sejarahwan, yang mengatakan suku Mante sudah punah. Namun, dirinya yakin suku yang sudah hidup ribuan tahun sebelum Masehi itu, masih terus bertambah.
Lulusan Doktor Konsentrasi Arkeologi Islam Asia Tenggara pada Pusat Penyelidikan Arkeologi Global Universiti Sains Malaysia ini mengungkapkan, suku Mante diperkirakan telah ada di Aceh sejak 3000 tahun sebelum Masehi.
Suku Mante merupakan keturunan Melayu Proto dengan ciri-ciri pendek, lincah, dan menjauh dengan orang yang mereka anggap asing. Namun, kini menjadi perbincangan hangat dan menggali pemikiran para arkeolog maupun sejarahwan untuk mengungkap kembali tabir keberadaan suku Mante.
Dia mengungkapkan, ciri-ciri yang paling mencolok dari suku Mante adalah tinggi tidak lebih 1 meter dan rata-rata hanya 60 centimeter. “Paling tinggi itu satu meter suku Mante. Perawakannya kecil,” kata Husaini.
Selain itu, rambut suku Mante lurus dan bahkan ada yang panjang hingga ke punggung. “Mereka juga sangat lincah berlari,” kata Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala ini.
Bentuk Tim
Untuk memastikan keberadaan suku ini, Pemerintah Aceh membentuk tim untuk menelusuri keberadaan video tersebut, termasuk melihat keaslian video maupun penelusuran lokasi perekaman sosok kerdil yang diduga kuat sebagai suku Mante itu.
Kepala Biro Humas Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, mengungkapkan, tim media telah dibentuk untuk memverifikasi kebenaran video. “Kami ingin pastikan apakah video ini tidak ada unsur editing. Ini diambil di lokasi mana, apakah benar di Aceh di kabupaten mana, ini akan ditelusuri,” katanya.
Penelitian pada tahap awal, ujarnya, hanya akan melibatkan para tim media. Upaya ini menurut Mulyadi didasari atas keingintahuan masyarakat Aceh akan kebenaran makhluk tersebut.
“Kalau lokasi sudah ditemukan, ini sangat memudahkan. Pemerintah akan melakukan langkah serius, membentuk tim khusus untuk mengetahui benar atau tidak suku Mante ini,” ujarnya. (bei)