Berita tentang Keselamatan yang Kekal

Oleh: Jekson Pardomuan.

Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu. Markus 16 : 8

Kebangkitan Yesus pada hari yang ketiga ada­lah penggenapan atas firman-Nya yang dituliskan da­lam Alkitab. Bahwa, anak Allah akan mengalami pen­deritaan, disalibkan, mati dan dikuburkan. Kemudian bangkit pada hari yang ketiga dan menampakkan wa­jah­nya kepada murid-murid-Nya. Saat Yesus bangkit pada hari yang ketiga, beberapa dari murid-Nya hampir tak percaya.

Kematian Kristus menjadi pertanda bahwa kita mati dan dikuburkan bersama dengan-Nya, kebangkitan-Nya sebagai tanda kelahiran baru menjadi manusia ba­ru dengan hidup yang baru didalam Kristus. Paulus ber­kata dalam surat Galatia 2 : 19 dan 20. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, su­paya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan de­ngan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Jika kita memaknai kematian Yesus dalam kehi­dupan kita saat ini, apakah kita siap untuk mati demi saudara ktia seiman, demi untuk memperjuangkan ke­benaran? Di dalam kenyataan yang ada, banyak ma­nu­sia yang tak mau mengakui kesalahannya. Justru le­bih banyak ma­nusia yang menutupi kesalahannya de­ngan meyakinkan setiap orang bahwa kesalahan yang dia perbuat adalah benar. Pembenaran atas kesalahan ini terkadang seseorang melakukan tindakan yang diluar batas.

Ada yang rela memberikan sejumlah uang demi un­tuk menutup mulut, ada juga yang membungkan sese­orang dengan menculiknya atau bila perlu membunuh­nya sekalian. Perkara-perkara dunia saat ini membuat kita miris dan merasa sangat berkebalikan dengan perin­­tah Tuhan yang ada di dalam Alkitab.

Kebangkitan Yesus pada hari yang ketiga kiranya men­jadi momentum bagi kita untuk bangkit dari tidur panjang kepalsuan, kebohongan dan kesombongan kita selama ini. Memperingati hari kebangkitan jangan hanya disikapi biasa-biasa saja oleh anak Tuhan.

Kebangkitan Yesus Kristus mengandung arti bahwa Ia telah mengalahkan kematian. 1 Korintus 15:55 ber­kata: ” Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Adam, manusia pertama, membawa seluruh manu­sia ke dalam maut oleh karena dosa, tetapi Yesus Kris­tus telah membawa seluruh manusia kepada kehidupan kekal melalui kebangkitan-Nya. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan beroleh hidup yang kekal. Oleh ka­rena maut telah dikalahkan, maka kita yang percaya ke­pada-Nya tidak perlu lagi takut akan kematian. Ke­matian meru­pa­kan suatu keuntungan, karena kematian tubuh jasmani ini membawa kita kepada kehidupan kekal di dalam kerajaan sorga.

Setiap manusia pasti akan mati, tidak ada manusia yang bisa hidup kekal sampai selama-lamanya. Perma­salahannya adalah, apakah selama kita hidup memberi arti bagi Tuhan dan orang lain yang ada disekitar kita? Apakah selama hidup dimuka bumi ini kita sudah ber­kontribusi untuk menjalankan perintah Tuhan untuk saling mengasihi dan saling mencintai tanpa membeda-bedakan?

Injil Matius 28:18 menuliskan, Yesus berkata: “Ke­pada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” dan sesudahnya Tuhan Yesus memberikan perin­tah Amanat Agung kepada murid-murid. Yesus adalah penguasa atas segala sesuatu, dan kuasa itu Ia berikan juga kepada para murid dan segenap orang percaya untuk memanifestasikan kuasa Allah dalam kehidupan mereka untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan.

Selama melayani bersama dengan murid-murid-Nya, Yesus telah melakukan banyak hal untuk mem­berikan pengajaran dan penyadaran kepada setiap orang yang mendengar firman-Nya. Sembuhkan yang sakit, bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta, usirlah setan-setan, itulah perintah Tuhan kepada kita untuk memakai kuasa Tuhan dalam pelayanan kita dimuka bumi ini. Kuasa Tuhan Yesus kita pakai untuk berperang melawan roh-roh jahat yaitu kuasa iblis yang bekerja di dunia ini.

Tubuh Kita adalah Milik Tuhan

Kuasa Tuhan yang kita rasakan sampai hari ini adalah mujizat-Nya memberi kesembuhan kepada orang-orang sakit, mujizatnya menyadarkan orang-orang yang jahat menjadi penyampai firman Tuhan. Tak hanya itu, kuasa Tuhan juga masih kita rasakan sampai hari ini. Dimana pun kita berada, kuasa Tuhan lewat roh-Nya selalu ada bersama kita, ketika kita dengan benar-benar meminta penyertaan-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita berjalan dalam kuasa Allah dan memakai kuasa itu dalam kehidupan kita, su­paya kita berkemenangan. Semua tantangan, pergu­mulan dan apapun masalah bahkan kuasa iblis tidak akan dapat mengalahkan kita sebab ada kuasa Tuhan dalam hidup kita oleh kebangkitan-Nya. Seperti kata firman Tuhan, jangan kamu kuatir akan hari ini. Karena kesusahan hari ini cukuplah sehari, kesusahan esok hari Tuhan yang membuka jalan terbaik dalam kehidupan kita.

Roma 6:5-5 berkata demikian: “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita meng­ham­bakan diri lagi kepada dosa.” Kita telah dipersatu­kan dengan kematian-Nya dan juga kebangkitan-Nya.

Dipersatukan dengan kematian-Nya berarti bahwa kita telah mati bagi dosa dan semua keinginan dosa. Dipersatukan dengan kebangkitan-Nya berarti bahwa kita hidup dalam hidup yang baru yaitu kehidupan bagi Tuhan. Hidup kita sekarang ini bukanlah milik kita lagi, me­lainkan hidup yang dipersembahkan bagi Tuhan karena memang tubuh kita adalah milik Tuhan. Jadi, sebagai milik Tuhan maka kita harus hidup dalam kehendak Tuhan yang sempurna, berbuah-buah secara rohani, dan tidak lagi hidup dalam tabiat dan kebiasaan dosa.

Memperingati kebangkitan Yesus berarti kita telah menerima berita keselamatan yang kekal. Dalam Injil Yohanes 21 diceritakan bagaimana para murid sedang men­cari ikan dan disitu Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka semua. Perlu kita ketahui bahwa pe­nampakan Yesus bukanlah penampakan hantu, tetapi penampakan akan tubuh kebangkitan Tuhan. Tubuh-Nya yang bangkit itulah yang nampak kepada para murid.

Para murid yang tadinya merasa patah semangat karena Tuhan Yesus disalib dan mati, kembali dibang­kit­kan semangatnya oleh kebangkitan Tuhan Yesus. Ia sudah bangkit dan oleh karena itu, kita harus berse­mangat dalam melayani Tuhan, dan setia sampai mati. Ke­bangkitan Tuhan Yesus merupakan kemenangan kita. Kebangkitan-Nya juga memberikan kita peng­harapan dan jaminan yang pasti akan kehidupan kekal bersama Tuhan dalam kerajaan surga. Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi