Awas, Jika Bupati Tiba-tiba Muncul

Bagi pejabat di Labuhan­batu Utara harus selalu was­pada dan siap ka­panpun kalau suatu saat lokasi tempatnya bekerja akan kedatangan orang nomor satu di Bumi Ba­simpul Kuat Babontuk elok, pasalnya sudah selalu keda­tangannya membuat pejabat terkait terpaksa menang­gung malu.

Bupati Labuhanbatu Utara H. Kha­­ruddin Syah Sitorus, yang se­hari-hari lebih populer dengan s­a­paan Haji Buyung termasuk orang yang tidak be­tah duduk seharian di kan­tornya, dia lebih sering turun ke lapangan memantau lang­sung keadaan, berkomunikasi dengan ma­syarakat dan me­ninjau lokasi per­kantoran maupun proyek yang sedang dikerjakan.

Tidak jarang Haji Buyung sudah berada di lapangan pro­yek, seperti pekerjaan bangu­nan sekolah, per­kan­toran, ja­lan dan sebagainya, ke­data­ngannya tanpa diketahui pim­pin­an proyek, bahkan terka­dang tan­pa didampingi aju­dannya.

Bagi pedagang bakso atau mie goreng di pinggiran jalan Labuhan­batu Utara terkadang tidak me­nyang­ka, akan keda­tangan tamu me­mesan daga­ngannya ternyata bupati ber­sama sopirnya saja, Dia ber­san­tab bersama para pekerja, abang be­cak, anak sekolah atau siapa saja, tanpa sungkan-sungkan menyantap makanan favoritnya itu. Bisa ditebak saat mem­bayar, semua yang makan saat itu pasti kesena­ngan karena sudah dibayarkan

Kebiasaan Haji Buyung turun ke lapangan selalu mem­buat pejabat kewalahaan, bah­kan merasa kha­watir, pernah satu saat Haji Buyung bersama sopirnya meninjau rumah di­nas Camat Na IX-X, ternyata ru­mah dinas atapnya dipenuhi sampah dari dedaunan dan banyak sawang di bagian atas.

Melihat hal ini, Haji Bu­yung tidak sabar memanggil petugas pemadam kebakaran yang berkantor di kom­plek rumah dinas itu untuk member­sihkan atap dari deda­u­nan . Sedang Haji Buyung ditonton sopirnya me­ng­ambil sapu membersihkan sa­wang-sawang yang melekat di ba­gian dek rumah. Untungnya Camat dan keluarganya tidak sedang berada di rumah dinas.

Ditelepon

Paling sering mendapat te­lepon dari Haji Buyung, peja­bat yang membidangi perta­manan dan keber­sihan, kalau Haji Buyung sedang me­lintas di daerah pinggirnan jalan yang rumputnya sudah tinggi, lang­sung saja dia menelepon agar rumput dibabat, atau ada sampah berserakan agar diber­sihkan, dan paling sering lagi kalau areal tanah wakaf per­kuburan lalangnya sudah ting­gi harus segera dibersihkan.

“Saya selalu mendapat te­lepon malam hari dari bupati, ternyata saat itu bupati sedang melintas ada beberapa lampu jalan yang mati, dia memerin­tahkan agar lampu di­ganti, jangan sempat masyarakat yang melintas jalannya ge­lap,” tutur salah seorang peja­bat yang mem­bidangi perta­ma­nan.

Di setiap kesempatan, ung­kapan yang selalu dilontarkan Haji Buyung baik kepada pe­ja­bat maupun masya­rakat kerja ikhlas, tulus dan men­ja­lin kebersamaan, kalau kerja ikhlas pasti hati senang dan tenang, tetapi kalau terpaksa akan menimbulkan ge­lisah, apapun yang ditugaskan ke­pa­da harus dikerjakan dengan ikhlas, masalah rejeki sudah diatur Yang Maha Kuasa.

Tingkah Haji Buyung yang selalu turun ke lapangan tanpa ada pem­beritahuan, membuat pejabat di La­buhanbatu Utara selalu siaga dan siap, namun be­gitu masih banyak yang be­lum memahami kebiasaan bu­pati, masih ada perkantoran yang tidak bersih lingkungan khususnya kantor Kepala De­sa, terkadang sam­pai malam hari Bendera Merah Putih masih berkibar 24 jam sampai warnanya berubah.

Sudah banyak kepala desa yang ditegur karena kurang memperha­tikan kebersihan, pernah bupati me­ngecat kan­tor tanpa diberitahu kepada pe­jabatnya, hal ini membe­rikan pelajaran kepada yang lainnya.

Harapan masyarakat Labu­han­batu Utara, apa yang dila­kukan bu­pati ini patut dicon­toh pejabat lain­nya, selalu tu­run ke lapangan men­dengar­kan keluhan masyarakat, hal ini penting untuk menda­patkan ma­sukan bagi penyu­sunan progam dalam APBD di tahun berikutnya, semoga Labura menuju masyarakat yang sejahtera dapat terwujud dibawah kepemimpinan Haji Bu­yung. (khairuddin marpaung)

()

Baca Juga

Rekomendasi