Produksi TBS Menurun Akibat Jamur Ganoderma

Batubara, (Analisa). Akibat diserang jamur ganoderma (penyakit busuk pangkal batang), membuat produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan perkebunan PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara menurun.

Dari data statistik, secara umun pro­duksi kebun Tanah Gambus dari tahun 2012 - 2016 mengalami tren menurun sa­ngat tajam. Pada tahun 2012, dari 4 (empat) division produksi tandan buah segar mencapai 22.961 kilogram/hek­tare. Sedangkan pada tahun 2016 pro­duksi menurun hingga 19.167 kilogram/hektare (-16,5 %).

"Secara umum, dari tahun 2012 - 2016 produksi TBS kita mengalami pe­nurunan, penurunan produksi ter­sebut salah satunya disebabkan jamur ganoderma yang menyerang tanaman kelapa sawit," ungkap Manager PT Socfindo Perkebunan Tanah Gambus Frans Tambunan didampingi Manager PT Socfindo Perkebunan Lima Puluh Daset Situmorang, Rabu (26/4) di Lima Puluh.

Ia mengatakan, ada beberapa lang­kah yang sudah dilakukan untuk meng­an­tisipasi penyebaran jamur gano­der­ma agar produksi TBS dapat kembali meningkat. Salah satunya menjalan­kan program integrasi sapi sa­wit, yakni ter­nak sapi (lembu) yang be­rada di­se­kitar areal perkebunan di­pelihara dan digemukkan melalui sis­tem pengan­da­ngan (intensifikasi).

Untuk mendukung program itu, pe­ru­sahaan telah menyiapkan bantuan kan­­dang dan mesin pencacah rumput (coper) kepada kelompok ternak, saat ini ada 3 (tiga) bantuan kandang dan coper yang akan diberikan kepada ke­lompok ternak. Kebutuhan pakan rum­put hijau telah disiapkan diareal sekitar per­kebunan yang dapat dimanfaatkan warga.

"Kita telah menyiapkan program untuk mengantisipasi penyebaran jamur ganoderma, salah satunya program intensifikasi pemeliharaan (sapi di­kandangkan). Sebab, salah satu pe­nyebab mudahnya penyebaran gano­derma melalui media perantara, spora ganoderma akan menempel dikaki dan ba­dan lembu sehingga membuat pe­nye­barannya ditanaman kelapa sawit semakin cepat," katanya.

Kepala Pabrik PT Socfindo Per­kebunan Tanah Gambus Herman Gin­ting mengakui menurunnya produksi tan­dan buah segar (TBS) sangat ber­pe­ngaruh dengan produksi pabrik ke­lapa sawit. Awalnya PT Socfindo Per­ke­bunan Tanah Gambus dapat mengo­lah 3 (tiga) produk yang dihasilkan dari tandan buah segar. Crude Palm Oil (CPO), minyak inti kelapa sawit (Palm Kernel Oil) dan pengolahan CPO menjadi minyak sawit.

Dengan terus menurunnya produksi tandan buah segar, sejak tahun 2015, membuat 2 (dua) pabrik pengolahan terpaksa harus ditutup yakni pe­ngo­lahan minyak inti kelapa sawit (Palm Kernel Oil) dan  pengolahan CPO men­jadi minyak sawit. Penutupan 2 (dua) pabrik pengolahan tersebut berdampak pengurangan tenaga kerja. Sebanyak 143 karyawan terpaksa dimutasi ke bagian Afdeling. (ap)

()

Baca Juga

Rekomendasi