‘King Arthur’ Termasuk Film Paling Gagal

Film ‘King Arthur: Legend of the Sword’ membuktikan kegagalan epik dalam akhir pekan debutnya dengan hanya mendulang US$15,4 juta di Amerika Utara. Pendapatan tersebut tak sampai 10 persen dari biaya produksi.

Film biasanya mendapatkan pen­dapatan terbesar pada akhir pekan pertama. Setelahnya, cen­derung terjadi penurunan hingga 50 persen.

Dengan tren penurunan tersebut, film yang mengisahkan legenda rakyat Inggris dan disutradarai Guy Ritchie itu akan menjadi salah satu film paling gagal tahun ini.

Padahal, film yang dibintangi Charlie Hunnam dan Jude Law itu menghabiskan uang Warner Bros hingga US$175 juta. Apa­lagi, ‘King Arthur’ sudah menggandeng David Beck­ham untuk menarik penonton.

Namun ‘King Art­hur’ justru mendapat rating rata-rata 4,6 dari 10 yang diulas lebih dari 140 responden Rot­ten Tomatoes.

“Daftar suci dari rente­tan kebo­do­han mahal se­perti John Carter, Ishtar, Heaven’s Gate, mari sebut dengan nama lain: ‘King Arthur: Legend of the Sword’,” kata jurnalis Nico Lang dari majalah Salon, Rabu (17/5).

“Film ini menjadi sebuah parade yang keras, menyebalkan dengan potongan gambar mencolok secara visual, aksi penuh keagresifan, dan kurang masuk akal,” ulas Peter Debruge dari Variety.

“Film ini membosankan, bukan karena tidak ada yang terjadi, namun karena segalanya yang terjadi di film ditempatkan dalam narasi campur aduk,” ungkap Emily Yoshida dari Volture.

Pendapatan secara global gagal secara lebih dramatis. Film ini ha­nya meraup US$45 juta per Senin (15/5) dari 51 negara, termasuk di Tiongkok yang selama ini menjadi ceruk keuntungan industri Hollywood. Di Tiongkok, ‘King Arthur’ hanya sanggup mencapai posisi ketiga dalam deretan box office negara itu. Di Amerika Utara, ‘King Ar­thur’ juga hanya bisa mencapai posisi ketiga. (cnni)

()

Baca Juga

Rekomendasi