Medan, (Analisa). Permasalahan kependudukan yakni aspek kuantitas dan kualitas individu merupakan pekerjaan rumah (PR) pemerintah yang belum selesai. Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara preventif, mengintervensi bidang pendidikan melalui penyuluhan/sosialisasi ke mahasiswa yang akan melakukan KKN/PPL (Kuliah Kerja Lapangan/Praktik Pengalaman Lapangan).
Hal itu disampaikan koordinator pelaksana kegiatan, Dra. Rosmawati MM saat sosialisasi bertema “Peningkatan Wawasan Kependudukan Bagi Masyarakat Melalui Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Menuju Manusia yang Berkualitas dan Berkarakter”, Rabu (17/5) di Medan.
BKKBN menyosialisasikan mahasiswa KKN/PPL di tiga perguruan tinggi yaitu Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Universitas Panca Budi, dan Universitas Muslim Nusantara (UMN). Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga, BKKBN dituntut gencar melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di masyarakat membentuk pola pikir menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera(NKKBS).
KKN/PPL mahasiswa perguruan tinggi di Sumatera Utara di 2017 akan menitikberatkan programnya pada isu kependudukan. Mulai dari keluarga berencana hingga program pembangunan keluarga.
“Mahasiswa KKN diberikan wawasan dan pemahaman mengenai isu-isu kependudukan dan keluarga.. Selanjutnya, peserta diharapkan membagi pengalaman dan keterampilan serta membantu penyebarluasan informasi keluarga berencana, program kependudukan dan pembangunan keluarga tersebut kepada masyarakat di tempat-tempat di mana KKN dilakukan”, ujarnya.
Turut hadir dalam acara, pihak dekanat dan civitas akademika setiap universitas yang menyatakan menyambut baik serta mendukung penanaman paradigma kependudukan bagi mahasiswa sebagai acuan melaksanakan KKN/PPL.
Pada kegiatan yang diikuti 150 mahasiswa semester enam (KKN/PPL) ini, peserta diberikan buku saku KKN yang dapat digunakan sebagai referensi bersosialisasi ke masyarakat. Mahasiswa juga diberikan pemahaman mendalam tentang sejarah dan manfaat program KB, dampak ledakan penduduk yg disebabkan bonus demografi, program Generasi Berencana(GenRe), pendewasaan usia perkawinan minimal 21 Tahun bagi wanita dan 25 Tahun bagi pria, serta pembentukan karakter dan mental melalui keluarga dengan pemateri dari BKKBN Sumut serta dosen masing-masing universitas.
Kepala BKKBN Sumut Temazaro Zega, menyatakan kerja sama dengan perguruan tinggi merupakan langkah strategis menyukseskan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga(KKBPK). "Mahasiswa agen perubahan yang akan menjadi pemimpin dan mampu mengubah bangsa Indonesia di hari depan. Masa ini, kita tidak lagi menyiapkan masa depan generasi mendatang, namun untuk masa depan yang lebih baik. Karena itu, peran mahasiswa dalam pembangunan sangat diharapkan,” ujarnya.
Dilanjutnya, kerja sama BKKBN Sumut dengan perguruan tinggi ini diharapkan meningkatkan efektivitas KIE dan advokasi serta penanaman pola pikir masyarakat menjadikan Program KB sebagai solusi terbaik mencapai kehidupan yang sehat, bahagia dan sejahtera pada masa sekarang dan di masa mendatang. (rel/st)