Berastagi, (Analisa). Penampung uap panas bumi Gunung Sibayak, PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, terdiri dari 10 sumur dan 2 di antaranya sebagai sumur injeksi terancam tutup.
Sudah lebih dari 3 tahun aktivitas penampungan uap panas bumi yang berproduksi berkisar 8 ton MW uap tidak ada. Produksi 8 ton MW uap yang dapat menghasilkan 1 MW listrik atau dapat menerangi 1000 rumah tangga dengan penerangan daya tipe 900 watt terbuang ke udara.
Pihak pusat listrik tenaga panas bumi Dizamatra Powerindo Sibayak yang menampung produksi uap panas bumi dari PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak yang berada di sekitar PT Pertamina mengalami kerusakan turbin.
Hal itu dikatakan Agung Galunggung selaku Senior Supervisor Operation (HSSE) didampingi Nurhadi selaku Asisten Security/Humasy PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak kepada Analisa, Kamis (4/5) di kantornya, Desa Semangat Gunung.
Sekitar 1996, ketika PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak masih memiliki turbin sendiri sampai menghasilkan 2 MW. Tapi sejak ada perjanjian dengan pusat listrik tenaga panas bumi Dizamatra Powerindo Sibayak, PT Pertamina hanya menjual uap kepada pihak Dizamatra.
Kalau pihak Dizamatra tidak menampung uap panas bumi yang diproduksi melalui sumur uap pihak Pertamina, uap dilepas ke udara. Uap panas bumi tidak mengandung karbon dioksida (C02) sehingga tidak mengganggu lingkungan.
“Aktivitas PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak sudah lebih dari 3 tahun tidak ada. Kerugian selama produksi uap tidak ditampung pihak Dizamatra cukup besar. Lebih dari Rp5 miliar/tahun. Termasuk untuk pengkajian pegawai 3 karyawan tetap dan 30 pegawai outsourcing,” ujar Nurhadi.
Humas (HRD) Dizamatra Powerindo Sibayak, Menda Ginting yang dikonfirmasi, Kamis (4/5) membenarkan pihak Dizamatra sudah beberapa tahun tidak menampung uap panas bumi yang selama ini diproduksi PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak. Karena turbin pembangkit listrik milik perusahaan itu rusak sejak 2015.
“Turbinnya memang sudah rusak sejak 2015. Belum diketahui kapan selesai diperbaiki,” ucapnya. (alex)