Ikan Lungfish

Bisa Hidup di Tanah Kering

APABILA ikan lele bisa ber­ta­han hidup di dalam lumpur, de­ngan kandungan air sangat sedikit. Ikan bernama Lungfish ini jauh lebih he­bat lagi. Dengan kemam­puan ajai­bnya ia akan membentuk serupa ke­pompong hingga ia bisa hidup meski tanpa air selama ber­bulan-bu­lan bahkan bertahun-ta­hun la­manya.

Cara ikan ajaib Lungfish berta­han hidup di dalam tanah kering yang gersang dan sudah mengeras seperti batu tersebut juga dikenal sebagai ikan paru.

Ikan lungfish yang dijuluki juga se­bagai ikan paru ini berasal dari spesies keluarga Ceratodontidae dan Lepidosirenidae, berha­bitat asli di wilayah sungai-sungai peda­la­man Afrika, Australia dan Ame­rika Se­latan. Namun tingkat po­pulasi me­reka sudah sangat ja­rang dite­mu­kan hingga dinyata­kan se­bagai salah satu spesies ikan lang­ka yang mendekati kepunahan.

Bentuknya lumayan besar dapat mencapai ukuran 150 cm atau 1 meter lebih dengan rupa mirip ikan salamander, memiliki kaki kecil di bagian buntut serta dua tangan di samping moncongnya. Ikan purba ini pun umurnya sa­ngat panjang, bisa mencapai 100 tahun lebih. Sa­lah satu contohnya adalah ikan Lung­fish bernama Granddad atau si kakek, milik Wahana Akuarium Shedd di Chigago.

Granddad diketahui sudah ber­umur 90 tahun lebih, namun ia ter­paksa harus diakhiri hidupnya de­ngan cara suntik mati euthanasia, ka­rena Granddad menderita gang­guan kesehatan. Ia sudah tidak mau menyentuh makanan sama se­kali, dan kondisi kesehatannya se­makin hari semakin memburuk. Mau tak mau proses euthanasia ha­rus dilaku­kan daripada ia men­derita hidup lebih lama lagi.

Ikan Lungfish bernapas de­ngan insang/organ tubuh yang mirip sekali dengan paru-paru, lebih te­patnya paru-paru primitif tunggal dan tak perlu naik ke permukaan air untuk mengambil oksigen. Ketika ia dalam kondisi hidup normal di dalam air ia akan memper­gu­nakan insangnya tersebut.

Kepompong

Lungfish menjadi kepompong di dalam tanah agar ia bisa bertahan hidup meski tanpa air sedikitpun.

Namun saat terpaksa hidup da­lam kondisi ekstrim minim air, lung­fish akan merubah sistem per­na­pa­sannya dengan menggunakan organ sup­rabranchial (paru-paru tung­gal) yaitu suatu sekat ruang yang berada di bagian atas insang agar dapat me­­ne­lan udara secara lang­sung di kon­disi minim kadar oksigen.

Dari jenis ikan Lungfish yang paling hebat untuk bertahan hidup berasal dari spesies Afrika. Saat terjadi musim kemarau, Lungfish Afrika akan menggali lumpur de­ngan mulutnya untuk lubang tem­pat ia bersarang.

Kemudian ia akan menutupi celah lubang ter­sebut dengan mem­produksi len­dir-lendir kering tahan air sehingga tubuhnya terbungkus sempurna oleh lumpur bagaikan kepompong kupu-kupu.

Selanjutnya ia akan melakukan proses hibernasi alias tidur panjang selama berbulan-bulan sampai ber­tahun-tahun sampai memas­tikan kondisi tanah diseki­tarnya kembali normal berair.

Begitupun saat ia sedang ber­kem­bang biak, Lungfish betina akan mengumpulkan sisa-sisa le­mak olahannya dari siput, ca­cing, ikan-ikan kecil serta tanaman di da­lam rumah kepompong tersebut. Bersa­ma suami alias si jantan, me­reka akan membuat terowongan panjang dari lumpur untuk tempat betina menaruh telur-telurnya.

Sampai telur-telur anak mereka me­netas, selama itu juga Lungfish betina akan tinggal bersama me­reka. Sementara papa kesaya­ngan me­reka men­jaga pintu masuk tero­wongan lumpur agar mereka tidak diserang oleh hewan-hewan predator lain. (eac/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi