Jambore Sekami Kuatkan Iman Anak Katolik

Analisadaily (Medan) - Secara tradisi, Katolik memberikan perhatian yang besar terhadap perkembangan iman dan moral anak-anak, dan remaja Katolik. Sebab itu, pihak gereja selalu memberikan bimbingan yang benar dan berkelanjutan terhadap anak-anak dan remaja, khususnya merespons perkembangan dunia yang cenderung membawa dampak buruk.

Hal itu disampaikan Romo Nur Widi, Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia (KKI) di sela-sela acara Jambore Serikat Kepausan Anak Remaja Misioner (Sekami) Dua Vikariat Kota Medan, Keuskupan Agung Medan, di Lemcadika, Medan. Sebanyak 650 orang anak-anak dan remaja hadir dalam acara yang mewakili 19 paroki di lingkungan vikariat Hayam Wuruk dan vikariat Katedral.

“Jambore ini adalah satu dari sekian banyak upaya Gereja Katolik untuk memperhatikan pengalaman iman anak-anak dan remaja. Mereka perlu mendapatkan pembinaan dan penguatan iman, apalagi saat ini situasi dunia dan lingkungan sekitar mereka sangat pelik dan mengancam psikologi, seperti kurangnya pengetahuan iman, bahaya narkoba, arus-arus besar radikalisme, termasuk dampak teknologi komunikasi dan informasi yang bertentangan dengan nilai-nilai injil dan  nilai-nilai kebangsaan,” kata Romo Nur Widi, Minggu (18/6).

Ketua umum panitia, Pastor Martinus Nule, SVD mengatakan, jambore ini penting sebagai sarana untuk mempersekutukan kelompok-kelompok yang ada di Gereja Katolik. Selain itu untuk memotivasi anak-anak dan remaja agar bangga sebagai umat Katolik, serta berani mewartakan iman dan injil, tidak hanya kepada teman-temannya, tetapi kepada keluarga dan bangsa ini.

Dalam jambore ini masing-masing peserta diberikan rosario misioner, mereka dituntut berdoa satu kali sehari kepada diri sendiri dan kepada semua orang di dunia. Sebab itu, rosario ini memiliki lima warna, yang masing-masing melambangkan lima benua dunia, yaitu merah (Amerika), putih (Eropa), hijau (Afrika), biru (Australia), kuning (Asia).

“Terkait situasi global yang kami anggap sedang mengalami krisis perdamaian, mereka disadarkan untuk tidak melawan, tetapi berdoa agar suka cita muncul di tengah-tengah masyarakat,” jelas Nule.

Ketua pelaksana acara, Filemon Felugosa Daeli, berharap acara seperti ini rutin dilaksanakan, supaya anak-anak dan remaja Katolik antar paroki dapat saling bergaul, mengenal satu sama lain.

“Jika memungkinkan anak-anak dan remaja antar stasi juga dilibatkan, tidak hanya vikariat, agar misi ini sampai pula ke pelosok desa, tidak hanya kota-kota,” pungkas Filemon.

(DGH)

Baca Juga

Rekomendasi