Analisadaily (Medan) - Pihak Dirjen Perkeretaapian sedang melakukan kajian (visibility study) mengenai wacana pembukaan jalur kereta api dari Medan hingga Danau Toba.
Terkait hal tersebut, Kepala Seksi Lalu Lintas dan Keselamatan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Iskandar mengatakan, kajian ini penting sebagai dasar menentukan kebijakan. Mengingat wacana Danau Toba destinasi wisata unggulan oleh Presiden RI, Jokowi.
"Saat ini sedang dilakukan Visibility Study. Kami targetkan studinya sudah selesai tahun ini," katanya kepada wartawan di Kantor Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Jalan Slamet Riyadi, Medan, Sabtu (15/7).
Dalam kajian ini, lanjutnya, mereka meneliti topografi wilayah yang digunakan untuk jalur rel hingga sarana dan prasarana serta teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan.
"Kajian non teknisnya yaitu persoalan finansial pembangunan hingga pada kajian sosial budaya masyarakat yang terdampak dari pembangunan. Artinya mulai dari hal yang teknis hingga yang non teknis, kami akan kaji secara lengkap," jelasnya.
Lebih lanjut, Iskandar menceritakan, salah satu yang perlu dikaji mengenai moda yang dianggap cocok untuk diterapkan, misalnya direncanakan sebagai kereta api wisata.
"Bisa saja berkembang wacana apakah yang cocok itu kereta api reguler atau justru kereta api gantung yang akan dibuat di daerah itu," ungkapnya.
Katanya lagi, mengenai pembukaan jalur ini sudah menjadi salah satu prioritas perkeretaapian seiring penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
