Kelompok-kelompok Negara Berpengaruh di Dunia

BERAWAL pada masa Cold War (Perang Dunia). Pada masa itu keadaan dunia benar-benar kacau. Dan pada akhir perang, peta ke­kuatan dunia terbelah men­­jadi dua kubu besar. Kedua kubu ter­sebut saling bertolak be­la­­kang baik dalam peme­rintahan dan pandangan sikap politik.

Adapun kubu atau blok yang terbentuk adalah blok Barat dan blok Timur. Blok Barat biasa di­sebut Dunia Pertama, sedang­kan blok Timur disebut Dunia Kedua.

Sementara Dunia Ketiga ada­lah negara-negara yang tidak ber­pihak pada kedua kubu besar di atas. Dunia Ke­tiga ini biasanya adalah negara-negara bekas jaja­han atau kolonial, yang umumnya terdiri dari negara sedang ber­kem­bang, negara kurang berkem­bang dan juga bebe­rapa negara yang miskin. Istilah ini juga terka­dang diambil yang identik dengan negara-negara dalam Gerakan Non-Blok.

Seiring perkembangan zaman, muncul Negara Maju. Ne­gara ini memiliki standar hidup relatif tinggi melalui Teknologi yang canggih serta memiliki tingkat ekonomi yang merata.

Kriteria-kriteria umum yang digunakan untuk me­nen­­­­tukan apa­kah sebuah Ne­gara dapat di­sebut dengan Negara Maju adalah Penda­patan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional Bru­to (PNB), Pendapatan Per Ka­pita serta Infrastruktur, taraf standar hidup dan juga ting­kat Industrialisasinya.

Kini terdapat Indeks baru yang mengukur Standar hidup, pen­didikan dan harap­an hidup suatu negara, Index tersebut dinamakan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia. Indeks HDI ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu Ne­gara apakah masuk ke kate­gori Negara Maju atau Negara Berkembang.

Negara-negara itu mem­bentuk kelompok-kelompok tertentu seperti G20, G7 atau G77. Berikut kelompok-ke­lompok negara-negara yang mendominasi dunia:

G20: Kekuatan Ekonomi Dunia

Meski bersifat informal, kepu­tusan yang dibuat pada KTT G20 memiliki bobot politik yang be­sar. Pasalnya ke-20 negara ang­gota G20 mewakili hampir 90 persen perekonomian global dan memiliki pengaruh besar pada perdagangan dunia dan pe­rubahan iklim.

Dua dari tiga manusia di Bumi hidup dan bekerja di salah satu negara G20. Ke­lompok gabungan negara industri maju dan berkem­bang ini dibentuk oleh G7.

G7: Ekslusifitas Negara Industri Maju

Tujuh kepala negara dan pe­merintahan negara industri maju memiliki instrumen politik lain buat melebarkan pengaruhnya di dunia, yakni G7. Hampir seper­sepuluh warga Bumi hidup di negara anggota G7 yang me­wakili se­pertiga perekonomian du­nia. Meski hanya berang­go­takan tujuh negara, G7 ber­tang­gungjawab atas seperem­pat emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.

G8: Terkubur Oleh Kon­flik

Selama enam belas tahun, sam­pai 2014, negara-negara G7 dan Rusia bertemu secara rutin dalam KTT G8. Namun sejak aneksasi Krimea di Ukraina, Rusia dikeluarkan dari kelompok negara kaya tersebut. Keberadaan G8 turut diperhitungkan karena sering mengundang negara ber­kem­bang lain untuk berkonsultasi dalam masalah iklim atau per­dagangan. G8+5 misalnya men­cakup Brazil, Tiongkok, India, Meksiko dan Afrika Selatan.

G10: Kreditur Ekonomi Dunia

Sebelas negara maju, Amerika Serikat (AS), Italia, Jepang, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, Be­landa, Swedia dan Swiss, membangun aliansi 10 ne­gara di dalam tubuh Dana Mo­neter Internasional (IMF).

Serupa dengan IMF, G10 memberikan dana pinjaman ke­pada negara berkembang, seperti kepada Indonesai selama krisis moneter 1998.

G15: Kerjasama di Selatan

Untuk menggandakan pe­nga­ruh pada panggung politik in­ternasional, seba­nyak 15 negara berkembang tahun 1989 mem­bentuk ke­lompok G15 yang mewakili lebih dari dua miliar penduduk Bumi.

G15 yang kini telah ber­tambah menjadi 17 negara ter­utama membidik isu perdaga­ngan dan kerjasama pemba­ngunan antara negara di belahan Bumi selatan.

G77: Kelompok Negara Miskin

Untuk mengimbangi pe­ngaruh negara industri maju, sebanyak 77 negara berkem­bang memu­tuskan mem­bentuk G77 dalam sebuah konfrensi perdaga­ngan dunia (UNCTAD).

Kini G77 ber­anggotakan 134 negara. Ken­dati berjum­lah ban­yak, pe­ngaruh G77 pada politik global terbatas.

Hal ini antara lain disebabkan oleh sejumlah ne­gara G77 paling berpe­nga­ruh juga me­rupakan anggota kelom­pok G20. (dw/wkp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi