Oleh: Dra.Yusna Hilma Sinaga
SEDIKIT yang berani menulis Indonesia merdeka, meneriakkan Indonesia merdeka meskipun hampir semua rakyat Indonesia ketika itu ingin merdeka. Wajar kala itu Indonesia dalam belenggu penjajah.
Dulu ketika Bangsa Indonesia dalam cengkraman penjajahan Belanda, meneriakkan Indonesia merdeka taruhannya nyawa. Para cendikiawan Indonesia ketika itu sangat berhati-hati menuliskan kata merdeka meskipun tidak diiringi dengan kata Indonesia.
Penulis kata merdeka bisa berurusan dengan Belanda, bila ada keinginan memerdekakan Indonesia bisa kena hukuman mati, ditembak. Kata merdeka menjadi sangat penting dan menentukan waktu itu. Untuk itu rakyat Indonesia berjuang, tidak takut mati, rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia. Perjuangan mengorbankan harta benda, nyawa dan air mata.
Kini Indonesia merdeka. Hasil dari perjuangan para pejuang, kemerdekaan Indonesia diraih dengan rela dan ikhlas mengorbankan segala-galanya demi kemerdekaan Indonesia. Kini sudah 72 tahun Indonesia merdeka yakni sejak 17 Agustus 1945.
Rasa syukur dan suka cita terungkap dengan berbagai ucapan selamat ulang tahun kepada Negara Indonesia tercinta. Ucapan itu terpampang di ruang publik. Ucapan selamat ulang tahun kemerdekaan Indonesia muncul pada berbagai media jejaring sosial, facebook juga media cetak suratkabar, tabloid dan majalah serta berbagai baliho, spanduk, banner dan lainnya.
Hari ini tidak ada rasa takut lagi. Tidak seperti dahulu, sudah bebas menuliskan kata merdeka atau berteriak merdeka, tidak ada yang melarang. Bebas mengucapkan selamat hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Namun, ternyata masih banyak yang salah atau kurang tepat menulis ucapan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Faktanya bila dibandingkan, lebih banyak yang salah menulis ucapan selamat ulang tahun kemerdekaan Indonesia dari yang benar. Dalam usia kemerdekaan 72 tahun sebaiknya tidak salah lagi menulis ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Kesalahan penulisan itu bisa dihindari apa bila berpedoman pada penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yakni sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) serta tatabahasa Indonesia.
Masih banyak yang salah dalam penulisan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia pada saat memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Hampir semua lapisan masyarakat masih salah dalam penulisan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Kesalahan itu terjadi mulai dari tingkat lorong/lingkungan, desa/kelurahan sampai kepada instansi sipil dan instansi pemerintahan.
Penulisan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang benar baru dilakukan sebahagian pihak pengelola media cetak seperti suratkabar, majalah dan tabloid. Penulis mengamati hal itu ketika memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia, tahun 2016 lalu. Banyak yang menulis Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-71 atau HUT RI ke-71 atau Dirgahayu RI ke-71 atau HUT Dirgahayu RI ke-71.
Penulisan ini kurang tepat berdasarkan tatabahasa Indonesia dan EYD. Penulisan yang benar adalah HUT ke-71 Kemerdekaan RI atau HUT ke-71 RI atau Dirgahayu ke-71 RI atau yang lebih baik Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia atau Dirgahayu ke-71 Negara Republik Indonesia.
Mengapa penulis salahkan? Hal itu karena Negara Republik Indonesia (RI) hanya ada satu, tidak ada RI itu dua atau tiga atau empat dan seterusnya. Penulisan HUT Kemerdekaan RI ke-71 mengandung makna bahwa ada 71 Republik Indonesia (RI).
Penulisan yang salah membuat makna salah karena diinginkan adalah memperingati hari ulang tahun kemerdekaan maka penyebutan keberapa berada di depan HUT atau di depan kata Dirgahayu. Kesalahan penulisan terjadi karena tidak berpedoman kepada tatabahasa Indonesia dan hanya berpedoman kepada enak dibaca atau mudah menuliskannya.
Menulis ucapan selamat hari ulang tahun berlaku untuk semua yang berulang tahun, bukan saja untuk hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Misalnya, penulisan hari ulang tahun instansi/lembaga/organisasi juga harus berpedoman kepada tatabahasa Indonesia dan EYD.
Kata keberapa ditulis setelah kata HUT, bukan ditulis setelah kata/nama. Menulis kata bilangan harus berpedoman kepada kaidah EYD yakni penulisan kata bilangan tingkat bila menggunakan angka Arab harus diawali dengan awalan ke dengan diikuti tanda hubung.
Bila menggunakan angka Romawi tidak menggunakan awalan ke maka penulisan yang benar memakai angka Romawi adalah Selamat HUT LXXI RI. Menggunakan kata Dirgahayu harus sesuai dengan makna menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni berumur panjang.
Berdasarkan arti dalam KBBI maka kata Dirgahayu ditujukan kepada negara atau organisasi atau lembaga/instansi yang sedang memperingati hari jadi atau hari berdirinya. Bila demikian maka dari arti leksikal penggunaan kata Dirgahayu kepada negara atau organisasi atau lembaga/instansi yang berulangtahun. Kesalahan sering terjadi kata Dirgahayu diikuti dengan kata kemerdekaan bukan kepada Negara Republik Indonesia. Tidak tepat ucapan panjang umur kepada kemerdekaan akan tetapi kepada Indonesia, maka penulisannya Dirgahayu Republik Indonesia.
Semoga HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini tidak salah lagi dalam menuliskannya. Dirgahayu Indonesia.***
Penulis alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara dan seorang pendidik di Medan