Banda Aceh, (Analisa). Kapal pengangkut elpiji berbagai ukuran tenggelam setelah dihempas ombak besar yang disertai angin kencang di kawasan perairan Lampulo, Kota Banda Aceh, Jumat (15/9) pagi.
Menurut informasi, kapal angkutan elpiji dengan tujuan Sabang itu mengangkut elpiji PT Ratu Mulia Jaya (NPSO) dan PT Gas Aneuk Meugah Sabang (PSO). Kapal itu tenggelam selepas pintu kuala Aceh, sekitar dua mil dari TPI Lampulo Banda Aceh.
Kapal Motor (KM) ‘Pangeran Aceh’ yang tenggelam total di perairan Lampulo itu dilaporkan membawa 200 tabung elpiji ukuran 12 kg dan 120 elpiji 3 kg, serta puluhan tabung ukuran 5,5 kg.
Dalam peristiwa tersebut, dua awak kapal dilaporkan selamat setelah berenang selama dua jam menuju ke bibir pantai. Mereka adalah Muhammad Ali selaku tekong (53), warga Lamtandok Darul Kamal Aceh Besar dan Dedi Syahputra (ABK) usia 41 tahun, warga Jalan Kemboja Lampulo, Banda Aceh.
Kedua pria ini berenang sejauh dua mil untuk mencapai pantai Syiah Kuala tanpa bantuan apa pun. Saat terkapar di pantai karena kelelahan, kedua korban langsung dievakuasi warga dan petugas ke sebuah bengkel las di Lampulo. Bahkan, Dedi Syahputra harus dibopong ke ambulans karena mengalami dehidrasi.
Saat ini, keduanya dirujuk untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
“Saat ditemukan kondisinya sangat lemah karena berenang sampai dua mil. Keduanya berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang ke bibir pantai. Beberapa nelayan yang berada di pantai Syiah Kuala akhirnya menyelamatkan mereka, kata Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Banda Aceh, Muhammad Yusuf, Jumat (15/9) di Lampulo, Banda Aceh.
Disebutkannya, kapal pengangkutan elpiji tujuan Sabang itu berangkat dari Lampulo sekitar pukul 07.00 WIB. Begitu melihat kondisi ombak yang besar, Muhammad Ali sebagai tekong dan Dedi Syahputra selaku ABK memutuskan kembali.
Pada saat ingin kembali itu lah kapal ‘Pangeran Aceh’ dihantam ombak besar dan langsung tenggelam setelah masuk air ke dalamnya. “Kapal pengangkutan gas elpiji itu diperkirakan tenggelam sekitar pukul 08.00 WIB,” jelas Muhammad Yusuf yang juga Ketua Satgas RAPI Kota Banda Aceh.
Terkait tenggelamnya kapal pengangkut elpiji di perairan Lampulo, pihak Pertamina menyampaikan telah melakukan langkah antisipasi agar penyaluran elpiji di Sabang tetap berjalan dengan baik dan lancar.
“Kapal yang tenggelam tersebut dimiliki oleh Agen Elpiji PSO PT Gas Aneuk Meugah dengan muatan 1.120 tabung PSO dan Agen Elpiji NPSO PT Ratu Mulia dengan muatan 200 tabung elpiji 12 kg serta 41 tabung elpiji Bright Gas 5,5 Kg yang akan didistribusikan ke Kota Sabang,” ujar Pjs Area Manager Communication and Relations Sumbagut, Arya Yusa Dwicandra.
Menurutnya, tenggelamnya kapal ini tidak mengganggu ketersediaan elpiji di Kota Sabang. Pertamina tetap menyediakan pelayanan elpiji di Kota Sabang dengan menyalurkan 560 tabung elpiji 3 kg per hari. Adapun Pertamina melalui agen akan menggunakan kapal sewa untuk menjamin kelancaran suplai menggantikan kapal yang tenggelam.
“Pihak agen terus berkoordinasi dengan aparat terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut serta menjamin ketersediaan pasokan elpiji,” jelas Pjs Area Manager Communication and Relations Sumbagut, Arya Yusa Dwicandra. (mhd)