Marga Nababan Kota Medan Berangkatkan Djarot-Sihar

Medan, (Analisa). Keluarga Besar Punguan Borsak Mangatasi Nababan Kota Medan melalui kesepakatan bersama memberangkatkan pasangan calon Gubsu/Cawagubsu Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dari Jalan AR Hakim Gang Pendidikan Medan, Minggu (28/1). Sebelumnya, Sihar Sitorus beribadah di Gereja HKBP Gang Pendidikan. 

Djarot dan Sihar diberangkatkan Punguan Borsak Mangatasi Nababan Kota Medan untuk bertarung dalam Pilgubsu Juni mendatang.

Usai ibadah, Sihar bergabung dengan Djarot di Posko Pemenangan, tepat di depan gereja yang juga rumah politisi senior Partai Golkar Ir.Leo Nababan dalam rangkaian pemberangkatan, yang ditandai dengan pemberian ulos, upa-upa dan doa pemberangkatan. Leo mengatakan, marga Nababan mendukung Djarot-Sihar, karena Sihar adalah marga Sitorus Pane. 

Antara marga Nababan dan Sitorus Pane adalah "Marpadan" (bersaudara), si sada anak dan si sada boru (sanak saudara), sehingga wajib didukung. Leo mengaku tetap sebagai politisi Partai Golkar, tapi dia tidak membawa-bawa Partai Golkar dalam dukungannya itu.

"Pada zaman dahulu, oppung kami (Nababan) menjalin persaudaraan dengan Oppung Sitorus Pane. Ikrar mereka berdua diturunkan sampai keturunannya sekarang. Jika saya melihat ada dua perempuan dalam kesusahan, yang satu boru Nababan, satu lagi boru Sitorus Pane, yang pertama saya bantu adalah boru Sitorus Pane. Jika Sihar mengalami hal yang sama, pertama yang dibantunya adalah boru Nababan, itulah namanya "Padan"(Ikrar). Makanya saya pun secara pribadi harus mendukung Djarot-Sihar karena di dalamnya ada adik kami Sihar Sitorus Pane," kata Leo Nababan, yang disambut tepuk tangan meriah hadirin yang berduyun-duyun datang menyambut dan mendukung Djarot-Sihar.

Djarot dan Sihar kata Leo diyakini mampu memperbaiki Sumut yang 25 tahun lalu terbaik ketiga di Indonesia. Sekarang melorot jauh ke urutan 27 dari 34 Provinsi di Indonesia. Apalagi pengalaman Djarot sudah teruji, dua periode menjadi Bupati Blitar, mendampingi Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI dan terakhir menggantikan Ahok menjadi Gubernur DKI.

Dukung

Leo Nababan memastikan dukungan marganya kepada pasangan itu. Karena antara marga Nababan dengan marga Sitorus yang disandang Sihar masih memiliki hubungan pertalian saudara dalam adat Batak. 

“Saya dilahirkan dari rahim Nababan. Saya punya janji suci, dengan marga Sitorus Pane. Apabila ada boru (perempuan) Nababan jatuh, ada Sitorus Pane jatuh. Saya wajib menolong Sitorus Pane lebih dulu. Sihar pun harus begitu sebaliknya,” kata politisi Partai Golkar itu. 

Selain karena satu marga, alasan Leo mendukung Djarot-Sihar, karena mereka dinilai mampu membangun harmonisasi di Sumatera Utara. Karena masyarakat Sumut yang begitu heterogen. 

Sementara itu, Djarot merasa bangga dengan dukungan marga Nababan terhadap dirinya. Dia berharap, dukungan itu bisa memperbesar peluangnya untuk menang melawan dua bapaslon lainnya. “Yah harapannya, seneng banget yah, bangga bagus. Ini menandakan bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur, itu bang Leo Nababan kan kader Golkar. Tapi nuraninya milih kita. Terima kasih sekali yah,” ujar Djarot. 

Senada dengan tandemnya, Sihar Sitorus optimis dengan dukungan yang diberikan marga Nababan. “Kita Optimis menang, karena semua masyarakat bisa bersatu. Djarot-Sihar adalah sahabat semua suku, agama yang ada di Sumatera Utara,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, bapaslon Djarot Sihar diusung oleh PDI Perjuangan dan PPP. Djarot adalah mantan Gubernur DKI Jakarta dan Bupati Blitar dua periode. Sedangkan Sihar merupakan anak pengusaha perkebunan DL Sitorus. (js/nai)

()

Baca Juga

Rekomendasi