Oleh: Hidayat Banjar
BERBAGAI literatur menyebutkan, jauh sebelum ilmu kedokteran maju seperti sekarang, madu telah dipercaya sebagai salah satu obat mujarab untuk berbagai penyakit. Selain rasanya yang enak, madu juga memiliki banyak khasiat. Asupan gizi juga dapat diperoleh dari madu. Karena pentingnya madu buat kesehatan, pada 1975 Presiden Soeharto mengirim orang-orang Indonesia ke Rumania untuk belajar tentang perlebahmaduan.
Menurut sumber kepustakaan, setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging. Mengonsumsi telur dan daging, memang akan mendapat kalori, tapi mengandung lemak jenuh yang tak terhindarkan.
Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%, serta unsur kandungan lainnya seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya.
Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir. Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh enzim pencernaan di usus. Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir. Dari beberapa hal itu, rasanya bisa disimpulkan kalau madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.
Mengobati
Sejak dulu nutrisi dalam madu yang ajaib digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan menjaga kesehatan. Jika dikonsumsi secara rutin, madu akan membuat tubuh tahan terhadap berbagai cuaca. 100 gram madu sedikitnya memiliki 238 kalori.
Manfaat madu pun terdapat dalam 4 kitab suci, yaitu Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam, Injil kitab suci umat Nasrani, Wedha (Hindu) dan Tripitaka (Budha).
Dalam Al-Quran, manfaat madu terdapat dalam surat An-Nahl. Di antaranya bisa dibuka ayat 68-69. Di Injil terdapat dalam Amsal 16:24 misalnya disebutkan: Perkataan yang menyenangkan itu seperti sarang madu, manis bagi hati dan juga obat bagi tulang-tulang. Juga dalam Amsal 24:13 dikatakan: Anakku, makanlah madu, karena itu baik: dan tetesan madu manis bagi langit-langit mulutmu.
Kitab suci umat Hindu juga membicarakan manfaat madu. Dalam Weda Arthavaveda XII.3.4 dinyatakan bahwa madu yang dicampur dengan mentega yang dijernihkan (disajikan pada tamu) menyehatkan. Demikian juga pada Weda Arthavaveda II.3.1 disebutkan: minumlah ghee (mentega yang dimurnikan), madu dan juga susu baik untuk kesehatan.
Kitab suci umat Budha juga merekam manfaat madu. Terungkap dalam Vinaya Pitaka (Mahavagga) VI.208.15:10 disebutkan: Dalam ajaran Budha ada lima macam obat yang dikonsumsi oleh para Bhikku setelah mereka makan siang, salah satunya ialah madu. Selama 3 bulan para Bhikku dan Bhikkuni tak mengkonsumsi apa-apa kecuali madu.
Lemah Ingatan
Bila mengonsumsi madu secara rutin, tubuh akan dapat menangkal racun yang dibawa oleh makanan dan minuman seperti MSG (monosodium glutamate). Dewasa ini, masyarakat sulit terhindar dari makan yang mengandung zat-zat berbahaya dan merugikan tubuh. Pola hidup yang serba cepat memengaruhi pola makan dan kesehatan serta ketahanan tubuh.
Pola hidup tidak sehat tersebut, ada kalanya membuat masyarakat sering terkena penyakit, baik yang ringan hingga yang berat. Setiap hari, masyarakat mengonsumsi zat-zat berbahaya tersebut. Paling tidak, mengonsumsi vetsin yang mengandung MSG.
Di rumah maupun di rumah-rumah makan, untuk membuat makanan sering menggunakan vetsin yang dapat merusak sel-sel otak. Sehingga, dewasa ini sering dijumpai pribadi yang pelupa dan lemah ingatan. Hal tersebut dipicu oleh sel-sel otak yang rusak karena MSG.
Kondisi tersebut diperparah dengan cuaca anomali dan kebiasaan hidup nyaman dengan menggunakan AC (air condition) menyebabkan tubuh kurang mampu beradaptasi dengan cepat sehingga rentan terhadap berbagai penyakit.
Demikian pula dengan kebiasaan hidup nyaman yang dewasa ini hampir semua ruangan menggunakan AC, mulai dari rumah, kantor, ruang kelas, mobil dan lainnya. Memang membuat nyaman, tapi kehangatan darah dan sel-sel tubuh berkurang.
Sesuai riset dari para ilmuwan dipublikasikan pada majalah Weekly World News yang diterbitkan di Kanada pada tanggal 17 Januari 1995 telah memberikan daftar penyakit yang bisa disembuhkan dengan madu dan kayu manis.
Dr FG Winarno Kepala Pusat Pengembangan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor di dalam bukunya "Madu, Teknologi, Khasiat dan Analisanya" menyatakan