Madagaskar Kembali Dihantui Wabah Pes

WABAH pes atau sering ju­ga disebut black death meru­pakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah umat manusia. W­a­bah tersebut membunuh se­kitar 25 juta orang Eropa, dan puluhan juta pen­du­duk di Asia. Penyakit pes disebarkan ku­tu ti­kus yang juga dapat hidup di tubuh manusia.

Penyakit tersebut dibawa ten­tara Mongol dari selatan Tiong­kok, melewati Asia Te­ngah di sepanjang Jalur Sutera kemu­dian ke Baghdad dan Krimea.

Wabah Pes pertama kali ter­catat dalam se­jarah pada 540 M, yang sering disebut Wa­bah Jus­tinianus, dimulai di Mesir, de­mi­kian menurut Procopius. Penyakit ini menyebar dari pantai ke daerah pedala­man, membunuh ribuan orang setiap hari.

Kini wabah pes kembali menghantui Madagaskar. Ke­men­trian Madagaskar mencatat delapan kasus pes dalam kurun waktu 1 Agustus hingga 13 Sep­tember 2018. Beberapa orang bahkan dilaporkan meninggal aki­bat penyakit tersebut, enam orang dilaporkan tengah menjalani proses pemulihan, sementara dua lainnya me­ninggal dunia.

Kasus pertama pes pada tahun ini ter­jadi di Kota Fiadanana, yang kemudian berlanjut menyerang ke kota Ambalavao.

Kasus pes memang seakan kembali setiap bulan September hingga April. Se­jak 1980, Mada­gaskar dihantui penyakit ini. Mayoritas kasus pes di Mada­gas­kar disebabkan tikus yang mela­rikan diri dari kebakaran hutan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) men­catat ada 300 hingga 600 kasus yang ter­jadi setiap tahunnya di negara dengan po­pulasi sebesar 25 juta orang ini. Pada tahun lalu, beberapa kasus pes ber­mun­culan jauh lebih awal dari bia­sa­nya. Wa­bah pes juga mulai memasuki se­jumlah kota di Madagaskar. Tercatat lebih 200 orang meninggal dunia akibat epidemi pes.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bah­kan mengeluarkan imbauan terkait ke­mungkinan membesarnya kasus pes pada 2018. Wabah pes sendiri, dapat me­nular pada manusia melalui gigitan kutu tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia Pestis. Pes juga dimungkinkan dapat me­nular antar manusia melalui batuk.

Pes dapat berkembang secara cepat dan mengakibatkan kema­tian jika tidak se­­gera ditangani. Umumnya, pes akan berta­han selama 24 hingga 72 jam sebe­lum pengo­batan dilakukan. (wkp/ngi/afp/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi