Karo, (Analisa). Dataran tinggi Kabupaten Karo Provinsi memiliki segudang objek wisata, yang dibentuk alam, karenanya cukup fantastik dan ekstrem.
Objek wisata yang cukup fantastik dan dikenal ekstrim, salah satunya gua Liang Dahar di Desa Lau Buluh Kecamatan Kuta Bulu Simoleh, Kabupaten Karo.
Bagi masyarakat luar Karo, nama gua Liang Dahar masih asing di telinga, namun bagi masyarakat Karo gua satu ini cukup fenomenal karena banyak dari mereka datang dan masuk ke dalam gua, ungkap Adinta Sebayang masyarakat Lau Buluh kepada Analisa, Rabu (12/12).
Tidak bisa dikatakan keindahan di dalamnya, gua Liang Dahar terdiri tiga ruang besar dengan ukuran masing-masing 500 m², 400 m² dan 300 m², serta ruang ukuran kecil lainnya.
Di dalam gua terdapat mata air yang mengalir melalui terowongan kecil ke Desa Bekerah dan di atas dinding gua terdapat sarang burung layang–layang dan kalong serta di dalam ditemukan beberapa dinding atas tetesan air yang jatuh ke dasar permukaan gua.
Gua ini terbentuk, karena proses solusional syarat, ditandai ada vegetasi yang diakibatkan curah hujan cukup tinggi, hingga membuat batuan gamping tergerus. “Pada akhirnya, gerusan terjadi membuat lobang besar dan jadilah gua, ini bisa dilihat dari rembesan air meresap di langit gua disebut stalagmit, ini masih rekaan saya,” kata Sutris Perangin-angin warga yang pernah masuk ke dalam gua.
Bila ingin ke lokasi ini ada beberapa jalur, bila dari Medan menuju lokasi gua ini harus melewati Kota Berastagi dengan jarak tempuh sekira 1,5 jam dan jarak dari Berastagi ke lokasi ini sekira 40 kilometer
Berangkat dari Jalur Tigabinanga yang berjarak 30 kilometer, dengan jarak tempuh 57 menit. Gua Liang Dahar merupakan kekayaan alam dan kebanggan warga Lau Buluh.
Wisatawan bisa berkunjung kapan saja, guna melihat dan merasakan fenomena gua buatan alam ini yang cukup fantastik, katanya. (dik)