Penegakkan HAM Menuju Insan yang Beradab

• Oleh: Hikmatiar Harahap

Setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia (human rights) sedu­nia, yang tujuannya supaya umat manusia paham dan mau menghargai bahwa setiap orang memi­liki hak dasar yang harus dilindu­ngi. Nilai-nilai keuniversalan ma­nu­sia menjadi dasar utama agar setiap manusia mengakui harkat dan martabat diri setiap insan. Nilai yang harus di peragakan manusia mencakup hal-hal menciptakan situasi kehidupan yang lebih bebas, adil dan beradab. Maka, gerakan aktif yang menampilkan kehidupan manusia yang beradab, yang berakhlak serta bermoral akan memunculkan sebuah perbedaan yang nyata yang lebih mengedepankan sisi nilai kemanusiaan.

Persoalan hak asasi manusia merupakan isu yang selalu menarik di diskusikan setiap saat, ini menan­dakan bahwa umat manusia menu­ju kepada pemahaman jati dirinya sendiri, hak-hak asasi manusia menghendaki adanya kebe­basan atau kemerdekaan. Di saat umat manusia mencapai titik kegalauan disebabkan terpaan arus globalisasi dan modernisasi pene­gakan hak asasi manusia sering terabaikan se­hingga tidak mencapai cita-cita tu­juan awal dari lahirnya hak asasi manusia.

Dalam argumentasi Dr. Hafid Abbas, Hak Asasi Manusia pada haki­katnya merupakan refleksi dari eksistensi manusia. Melalui kesa­daran universal lahirlah apresiasi positif terhadap nasib dan masa de­pan ummat manusia, HAM ada­lah formasi keutuhan manusia me­nuju kehidupan yang beradab. Ma­ka, seiring dengan meluasnya kehi­dupan, dibutuhkan regulasi fun­damental yang dipandang mam­pu menjembatani beragam kepen­ti­ngan yang sesekali meledak akibat desakan kepentingan individual dan komunal. Konstitusi merupa­kan manifestasi dari bentuk ke­inginan bersama yang mem­berikan aturan main menuju bangsa yang beradab.

Pertaruhan kehidupan manusia dalam menciptakan akhlak (adab) adalah tanggungjawab bersama baik dalam konteks kehidupan ber­masyarakat maupun berbangsa menuju kehidupan yang harmonis, berkeadilan serta saling meng­hargai adalah pesan suci yang harus di tunaikan. Keadaban adalah ben­tuk penjelmaan manusia di hadapan manusia lain serta ingin memas­tikan dan memperhatikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan, tidak ada yang memangsa dan menerkam sesa­manya. Sehingga tepat bahwa adab adalah barometer perjuangan yang menjangkau serta menyeleksi tahapan-tahapan prilaku manusia. Tanpa adab (akhlak), moral kehi­du­pan manusia akan kacau cheos tak ubahnya seperti kehidupan hewan di alam liar.

Dari awal proses penciptaan manusia berakar pada sifat yang penuh kebaikan, makhluk yang dalam dirinya berpotensi positif, hidup lurus, cenderung kepada ke­benaran dan menolak hal-hal yang negatif, buruk, dan membawa ke­bu­rukan. Dalam buku Islam Dok­trin dan Peradaban Cak Nur me­nulis “Jika benar bahwa manu­sia pada dasarnya baik karena fitrah­nya, dan jika benar itu men­jadi pangkal watak alaminya untuk men­cari dan memihak kepada yang baik dan benar (hanif), maka pan­dangan kepada sesama manusia tidak dapat lain pada prinsipnya harus serba optimis dan positif”.

Dalam rangka menegakkan HAM yang beradab, maka sesung­guhnya martabat manusia, kehor­matan, hak-hak dasar, kesatuan inte­gritas dan masyarakat merupa­kan fondasi awal untuk menuju perbaikan dan kemajuan. Sebalik­nya, manusia memiliki sifat kecen­derungan tidak beretika (adab) dan tidak pernah mengerti dan meng­hargai bahwa kehormatan dan martabat manusia lebih penting dari pada urusan kekayaan materi. Sehingga sampai ketingkat yang lebih serius yaitu melupakan dan menginjak-injak hak-hak orang lain, melupakan keharusan untuk menghormati martabat, kehidupan, dan kepemilikan orang lain serta menindas kaum miskin dan lemah di muka bumi.

Unsur-unsur keadaban dalam menegakkan HAM, harus ada upaya peralihan dari penindasan menuju kesataraan. Nabi Muhammad Saw., bersabda “Orang Arab tidak lebih unggul daripada orang non-Arab dan orang non-Arab tidak lebih unggul daripada orang Arab kecuali dengan ketakwaannya”, (HR. Ahmad). Pernyataan Nabi Saw., ini meru­pakan cikal bakal hadirnya pemu­liaan nilai-nilai kemanusia yang pesannya berisi kedamaian dan keamanan bagi manusia. Kenyataan ini akan mengantar umat manusia menuju kehidupan yang penuh dengan cinta, kesenangan, kenya­manan, belas kasih, dan keamanan serta disaat yang sama akan meraih kebaikan moral (adab) serta keung­gulan spritual.

Karenanya, sesama umat manu­sia harus saling menghormati, men­jaga, dan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan yang dianu­gerahkan Tuhan. Kenyataan ini, mestinya melekat pada setiap pri­badi, agar pemenuhan mengarah pada terjalinnya hubungan dan tata­nan masyarakat yang damai dan ter­buka. Prilaku yang menghargai nilai kemanusian akan melahirkan perbaikan hidup baik secara eks­ternal dan internal lahir dan batin. Sikap yang dibangun sese­orang yang mengabdikan hidupnya untuk membangun kesetaraan dan kehor­matan manusia, perdamaian dan keselarasan adalah bentuk mening­katkan manusia dan mem­perindah ciptaan Tuhan. Prinsip-prinsip akh­lak (adab) merupakan perintah dan kewajiban bagi umat manusia. Sehingga puncak yang diraih atau digapai adalah dapat mengatur, mempersembahkan dan menjalan­kan umat manusia yang memeli­hara keluhuran manusia, perda­maian dan keselarasan, keadilan dan kesetaraan untuk semua manu­sia. Intinya adalah harus diba­ngun kolaborasi bersama un­tuk memas­tikan agar prinsip akhlak (adab) dapat direalisasi dalam bentuk yang nyata.

Dalam konteks kehidupan ber­bangsa, bahwa setiap orang akan dihargai dan dijunjung tinggi hak asasi manusianya. Dengan demi­kian, beradab dalam menegakkan Hak Asasi Manusia dalam ke Indo­nesian berarti berdasarkan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dari bagian budaya bangsa ini. Tentu, sebuah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang di dasar­kan kepada potensi akal budi dan hati nurani manusia. Lantas, bera­dab adalah menampilkan akhlak mulia yang dicerminkan dalam sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat manusia, hakikat, dan martabat manusia. Po­tensi kemanusiaan tersebut dimi­liki oleh semua manusia, tanpa kecuali. Mereka harus diberlaku­kan sesuai dengan nilai-nilai kema­nusian, sesuai dengan fitrahnya, sebagai makhluk Tuhan yang mulia.

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya”, (QS. al-Hujurat (49):13). Ayat ini berbicara dalam konteks penegakan hak asasi manusia, sisi yang harus diperha­tikan bagaimana manusia agar setiap saat berupaya menciptakan keadilan, kesetaraan yang didasari pergaulan yang wajar, bermartabat, dan saling menaruh sikap meng­hor­mati semua orang. Penegakkan hak asasi manusia bukanlah seperti sepasang sepatu dengan satu ukuran yang pas untuk semuanya. Tetapi bagaimana berbuat baik satu sama lain, saling menghargai untuk mencapai keadilan dan kesetaraan.

Ketakwaan ini merupakan cerminan diri kita terhadap kepa­tuhan sejati kepada Tuhan, bahwa sisi ketakwaan menawarkan kepa­da manusia bagaimana konsep bersikap berdasarkan tingkah laku yang beradab atau bermoral. Sejati­nya, hak asasi manusia meru­pakan tuntutan moral bagi manusia untuk memahami tanda-tanda kemurahan Tuhan. Sebab, adab adalah sesuatu yang abadi dalam kehidupan.

Menampilkan sistem budaya yang beradab adalah terpelihara dan teraktualisasinya nilai-nilai universal yang diajarkan oleh kha­zanah kebudayaan dan agama. Upa­ya ini akan mewujudkan ma­sya­rakat yang mempunyai rasa saling percaya dan saling menya­yangi antar sesama masyarakat.

Penutup

Karena itu, pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai hak asasi manusia mesti di kembalikan dan dibahas melalui pendekatan agama, hanya agamalah penyedia nilai-nilai kemanusiaan itu. Seorang manusia tidak akan memiliki kesa­daran moral, tidak akan mampu menjujung beradaban (akhlak) bila tidak mengenal agama. Sehingga sangat sulit untuk di ingkari bahwa agama merupakan satu-satunya sum­ber nilai dan pemberi di mensi moral, adab, akhlak dan etika seba­gai landasan dan panduan dalam kehidupan manusia baik dalam konteks kehidupan berbang­sa mau­pun dalam penegakkan hak asasi manusia. Wallahu a’lam

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

()

Baca Juga

Rekomendasi