Daftar ke SMAN 1 Sidikalang, 4 Siswa SMP Diduga Gunakan Nilai Palsu

Daftar ke SMAN 1 Sidikalang, 4 Siswa SMP Diduga Gunakan Nilai Palsu
Mariady Simanjorang, Plt Kadis Pendidikan Dairi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sidikalang - Kelulusan 4 siswa ke SMAN 1 Sidikalang Kabupaten Dairi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, dibatalkan.

Mereka berinisial MC, PGS, CA asal SMPN 1 Sidikalang dan EB dari SMPN 2 Sidikalang.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan, Mariady Simanjorang, Kamis (12/6).

Menurut Mariady, kabar tersebut telah terkonfirmasi dengan Kepala SMAN 1 Sidikalang, Silas Sihombing.

“Siswa diduga mendaftar ke SMAN 1 Sidikalang mempergunakan nilai rapor palsu,” kata Mariady.

Dijelaskan, nilai rapor dipakai pelajar dimaksud tidak sesuai dengan data di sekolah.

“Kita akan telusuri, siapa yang melakukan manipulasi. Siswa juga akan dipanggil agar semuanya terang. Kalau terbukti melibatkan ASN, tentu ada tindakan, Mungkin saja sampai proses hukum,” ujar Mariady.

Ditandaskan, sebelumnya, pihaknya telah menekankan kepada pihak terkait agar proses pendaftaran dilakukan penuh integritas.

Kepala SMPN 2 Sidikalang, Rianto Purba menegaskan, pihak sekolah tidak terlibat dalam pemalsuan.

“Diduga, itu perbuatan siswa,” ujarnya.

Rianto mempertegas, menjamin sekolah termasuk guru tidak terlibat pemalsuan. Itu dengan alasan, dia mengetahui bagaimana loyalitas para guru.

Pun begitu, Rianto mengaku belum memanggil siswa. Diungkapkan, memang ada oknum tertentu meminta ‘cuci rapor’. Namun ditolak.

Diterangkan, kasus itu diketahui bermula dari kedatangan Dinmer Haloho guru SMAN 1 Sidikalang dan rekan. Guru tersebut memverifikasi dan bertanya terkait keabsahan nilai atas nama EB.

Menurut Rianto, nilai yang diperlihatkan berbeda dengan dokumen sekolah.

“Soal bagaimana cara memalsukan, saya tidak tahu caranya,” kata Rianto.

Rianto merespons, tidak segitu nilainya. Dan, kalau dicermati, nampak pemalsuan termasuk tanda tangan.

Kepala SMPN 1 Sidikalang, Hotnida Lubis menyebut, dokumen diajukan siswa saat mendaftar bukan produk sekolah. Namun, tidak diketahui, ulah siapa.

“Kita menyesalkan perbuatan itu,” ujar Hotnida.

Pihaknya akan membuat laporan tertulis ke pimpinan.

Diketahui, 4 pelajar itu mendaftar dari jalur ‘domisili’. Nilai mereka tinggi. Siswa SMPN 1 Sidikalang membahas keganjilan itu dalam group percakapan elektronik.

Hotnida kemudian memperlihatkan nilai sesungguhnya sesuai data pokok pendidikan (Dapodik).

Kepala SMAN 1 Sidikalang, Silas Sihombing belum memberi penjelasan. Pesan elektronik dan telepon belum dijawab.

Baca Juga

Rekomendasi