Jangan Gentar, Tuhanlah Penjagamu

Oleh: Jekson Pardomuan

"Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naungan-Mu  disebelah tangan kananmu”. (Mazmur 121 : 4-5)

Banyak orang yang hidup di jaman sekarang kurang percaya dengan perlindungan Tuhan dalam kehi­dupannya. Tembok rumah yang sangat tinggi, semua sudut rumah menggunakan CCTV. Ini semua dibuat untuk menjaga agar tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumahnya. Kebanyakan orang yang mela­ku­kan hal ini adalah ketika uang dan hartanya semakin berlim­pah.

Satu hal lain yang terkadang membuat kita merasa ketakutan tinggal di bumi ini adalah ketika kita tinggal di lungkungan yang kurang memungkinkan, lingku­ngan yang lebih menyukai keributan daripada kedamai­an. Bukan suatu hal yang menyenangkan dan juga bukan kebahagiaan bila kita hidup ditengah-tengah orang yang tidak suka akan kedamaian tetapi lebih suka kepada perseteruan, pertikaian ataupun  kejahatan.

Bergaul dengan orang-orang yang berpikiran negatif pun kita akan menjadi tidak nyaman apalagi dikelilingi oleh orang-orang yang pembicaraannya menyinggung orang lain. Pemazmur menuliskan seperti ini “Aku tinggal sebagai orang asing; bersama-sama dengan orang yang membenci perdamaian”  (Mazmur 20).  Ke­ada­an seperti itu membuatnya mengalami apa yang disebut­nya “kesesakan”. Tetapi ketika kesesakan melan­da hidupnya, apa yang dilakukan si pemazmur?  Pemazmur datang kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya untuk meminta perlindungan dari Tuhan.

Berbicara benar dan jujur pun saat ini dianggap orang sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan se­suatu dari orang-orang tertentu. Terkadang kita mera­sa miris dengan perlakuan orang-orang tertentu kepada seseorang yang sebenarnya berlaku jujur dalam hidupnya, jujur dalam menjalankan tugas-tugasnya, benar dalam mengerjakan segala tugasnya.

Akan tetapi justru mendapat nilai buruk dari atasan­nya. Orang-orang yang dengan nyata terlihat tidak serius dalam bekerja, selalu berbohong dan suka menjelekkan kinerja orang lain justru mendapat pujian dari atasan. Rasanya dunia ini sudah terbalik. Yang benar jadi salah dan yang salah dianggap benar.

Hal ini terkadang membuat kita merasa takut untuk bekerja, takut berbuat kebaikan padahal kebaikan itu adalah jalan Tuhan. Menyikapi hal-hal seperti ini kita harus berpegang teguh pada perintah Tuhan. Dengan berpikir secara benar; dengan berpikir positif, kita tidak perlu hanyut dalam kekecewaan, apalagi sampai kemudian meninggalkan ibadah kepada TUHAN.

Justru pengalaman kekecewaan yang kita alami, dapat kita jadikan contoh untuk menguatkan kehidupan diri kita sendiri di masa depan dan untuk menguatkan kehidupan orang lain. Kita harus senantiasa mengingat pernyataan Penulis Ibrani, “marilah kita semakin giat” untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita; untuk saling menasihati. Ingat! Kedatangan TUHAN sudah dekat.

Selain tantangan-tantangan dari dalam, bagi kita saat ini ada pula tantangan dari luar, yaitu dari anggota keluarga, dari pihak agama lain, atau dari pemerintah. Inilah yang dihadapi saudara-saudara seiman kita, misalnya di GKI Yasmin, Bogor. Pihak-pihak luar itu telah menjadi alat-alat Setan untuk menghalangi umat TUHAN beribadah kepada TUHAN.

Saat ini banyak orang yang tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam hidupnya tetapi lebih condong kepada uang dan harta kekayaan yang ia miliki.  Pertanyaan­nya: apakah uang dan harta kekayaan dapat menyela­mat­kan dan memberikan perlindungan bagi kita? Seperti dikemukakan di awal, karena harta dan kekayaan seseorang sudah berlimpah, apa pun akan ia lakukan hanya untuk menjaga harta dan kekayaannya. Tak perduli lagi dengan ibadah atau percaya kepada perlindungan Tuhan.

Berhati-hatilah! Karena, kita sesungguhnya sangat paham bahwa satu-satunya perlindungan sumber peng­harapan bagi orang percaya adalah Tuhan, bukan uang atau harta kekayaan. Janganlah sekali pun meragukan apalagi meremehkan perlindungan Tuhan, karena Dia adalah Tuhan Yang Mahatinggi dan Yang Mahakuasa. 

Yang Mahatinggi artinya Tuhan di atas segala tuhan, Raja diatas segala raja, tak ada yang dapat menandingi kebesaran-Nya karena Dia adalah Pencipta manusia, langit dan bumi dan segala isinya.  Ancaman sebesar apa pun tak sebanding dengan kebesaran-Nya. Yang Maha­kuasa artinya kuasa Tuhan tak terbatas, Dia sang­gup lakukan segala perkara tak ada yang tak dapat dilakukan-Nya. 

Perlindungan Tuhan mencakup seluruh aspek ke­hidupan kita, tidak ada batasnya selama kita berada dalam naungan-Nya.  Pemazmur berkata,  "Ia takkan mem­biarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terle­lap.  Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan men­jaga keluar masukmu, dari sekarang sampai sela­ma-lamanya."  (Mazmur 121:3, 7, 8).  Mazmur 91:14 berkata, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku."

Jadi kunci untuk mengalami perlindungan yang sempurna dari Tuhan adalah harus melekat kepada Tuhan dan mengenal nama-Nya. Artinya "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15 : 7).

Keyakinan kita terkadang diuji apakah kita benar-benar percaya dengan perlindungan TUHAN atau tidak. Terkadang kita tawar menawar dengan TUHAN dan terkesan meragukan perlindungan-Nya. Sekarang saatnya kita harus menaruh kepercayaan dengan sepe­nuh hati bahwa TUHAN adalah pelindung yang sejati. Saat kita bepergian kemana pun atau tinggal di daerah mana pun, kalau kita benar-benar mengandalkan TUHAN dalam segala hal maka kita akan merasa lebih tenang.

Yeremia 17 : 5-7 menuliskan "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manu­sia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"

Kalau kita benar-benar mengandalkan TUHAN dalam segala hal, percayalah bahwa TUHAN akan menjadi penjagamu. Oleh sebab itu jangan gentar dan jangan takut. Masalah apa pun pasti ada jalan keluar­nya. 1 Petrus 3 : 14 semakin menguatkan "Tetapi seka­­lipun kamu harus menderita juga karena kebe­na­ran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar." Amin.

()

Baca Juga

Rekomendasi