Tujuh Hewan Dulu Bernama Lain

BEBERAPA hewan punya nama de­ngan karakter yang cukup kuat. Singa mi­salnya, apabila mende­ngar kata singa, asumsi kita pasti langsung tertuju kepada hewan besar buas yang juga biasa disebut si raja hutan.

Kalau mendengar kata kelinci, pasti yang timbul di benak kita adalah binatang imut dan lucu yang punya hobi loncat-loncat. Berikut hewan-hewan yang dulu disebut dengan nama lain:

1. Dugong, si sapi laut

Bentuknya yang besar seperti sapi dan kesukaannya merumput di dasar laut, membuat Dugong dijuluki sapi laut (sea cow). Dugong adalah salah satu ma­malia laut yang terancam punah.

Sepintas dari kejauhan, bentuk dugong menyerupai bentuk du­yung yang digam­bar­kan dalam dongeng. Padahal, kalau kita amati, bentuk dugong sangat berbeda dengan putri duyung dalam dongeng.

Dugong merupakan jenis mamalia laut. Dugong hidup di perairan dangkal yang ba­nyak ditumbuhi rumput laut.

Dugong ditemukan di banyak negara yang memiliki kawasan pantai.

2. Jerapah dulu disebut Camelopard

Jerapah pernah disebut 'Came­lopard' karena orang dulu mengira hewan tersebut adalah persi­langan antara unta dan macan tutul. Jerapah adalah mamalia yang paling tinggi. Ia hidup di Afrika di lapangan be­rumput di tepi hutan. Dahulu jerapah terdapat di mana-mana di Afrika. Sekarang keba­nyakan hidup di bagian timur Afrika.

Jerapah berpindah dalam kawanan kecil yang dipimpin oleh seekor jerapah jantan. Ketika berdiri jerapah jantan tingginya bisa mencapai 5,5 meter, se­dangkan berat­nya 1.362 kg. Yang betina beratnya kira-kira 908 kg.

Leher dan kepala jerapah ham­­pir meru­pa­kan setengah dari tingginya. Lehernya yang panjang itu sangat menguntungkan.

Jerapah dapat melihat musuh­nya ketika ia masih jauh dan dapat memakan daun-daun pohon yang tidak tidak dicapai oleh binatang lain. Selain itu, jerapah bisa lari dengan kecepatan 48 km per jam.

3. Panda dulu disebut beruang belang

Panda adalah seekor mamalia yang bia­sanya diklasifikasikan ke dalam ke­luarga beruang, Ursidae, yang hewan asli Tiong­kok tengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunu­ngan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada se­tengah abad ke-20 terakhir, panda men­jadi sema­cam lambang negara Tiong­kok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.

Nama Tiongkok-nya berarti “kucing-beruang,” dan juga bisa dibaca dibalik tan­pa mengubah arti. Ia dinamai panda di Ba­rat karena mirip dengan Panda Me­rah, dan dulunya dikenal sebagai Beruang Be­lang (Ailu­ropus melanoleucus).

4. Panda Merah dulu dise­but panda

Panda merah adalah panda original. Namanya diyakini berasal dari nigalya ponya Nepal (pemakan bambu).

Panda raksasa dan panda merah diper­caya berasal dari keluarga sama. Kedua he­wan itu juga diyakini berkaitan erat de­ngan beruang dan binatang mirip kucing.

Hewan mamalia ini punya badan gemuk yang ditumbuhi bulu tebal berwarna merah kecokletan. Dalam bahasa ilmiah, hewan ini bernama Ailurus Fulgens. Panda merah me­miliki bentuk wajah yang bulat ber­warna putih dengan garis merah kecok­la­tan dari mata ke mulutnya. Buntutnya pan­jang dengan garis melingkar berwarna coklat muda.

5. 'Killer Whale' dulu

disebut pembunuh paus

Salah satu mamalia laut adalah paus. Dan salah satu paus disebut sebagai paus pem­bunuh, sering disebut 'Orca' ( Orca Or­cinus ). Mamalia laut ini, berbentuk se­perti ikan tetapi tidak di sebut sebagai ikan, hanya 'paus' dan orca disebut 'paus pembunuh.'

Habitatnya di daerah dingin, Kutub Uta­­ra dan Antartika. Walaupun paus pem­bu­nuh, Orca tidak membunuh manusia, te­­tapi hanya makan ikan atau jenis yang besar memakan singa laut atau anjing laut. Orca dianggap sebagai predator bah­kan orca mampu membunuh ikan hiu putih (jenis hiu yang paling ganas, sering dijuluki 'Jaws').

6. Cheetah dulu disebut leopards

Hewan cheetah baru menda­patkan nama cheetah pada tahun 1704. Sebelum­nya, cheetah disebut dengan “leopard” (macan tutul), sementara leopard saat itu hanya disebut dengan “pard”.

Cheetah sebelumnya disebut leopard karena orang mengira bahwa cheetah adalah hasil perkawinan silang antara “leo” (singa) dan “pard” (macan tutul). Semen­tara kata pard sendiri berasal dari bahasa latin “pardus” yang berarti macan kum­bang laki-laki.

Cheetah sendiri berasal dari bahasa Hindi “chita” yang artinya sendiri adalah leo­pard (macan tutul). Dan kata tersebut juga berasal dari bahasa lain, yaitu “chit­raka” dalam sansekerta yang artinya bisa “hunting leopard” (macan tutul pemburu) atau harimau.

7. Unggas Guinea dulu disebut kalkun

Kalkun pertama kali ditemu­kan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida me­leagris yang juga dikenal sebagai "ayam Turki" karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki.

Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai "Turkey" hingga sekarang. Kalkun terma­suk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti "unggas asal Guinea". Kalkun dalam bahasa Belanda "kal­koen" yang diambil dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belan­da me­rupakan sebut­an bahasa Melayu untuk kalkun.

Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (baha­sa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa Fin­landia), dan kalakuna dalam bahasa Pa­piamento. (bms/listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi