Oleh: Sari Ramadhani. GEMSTONE (batu akik) memang terdiri dari beragam jenis dan berwarna-warni. Tak sulit menemukan ragam warna dalam batu ini. Salah satunya biduri, batu berwarna putih yang banyak digemari masyarakat.
Pemakaian biduri umunnya disertai dengan aksesori yang bisa beragam. Mulai dari emas, perak, dan imitasi. Bukan hanya cantik, batu biduri jelas memancarkan pesona si pemilik ketika dipakai.
Nur Akhsan (53), pria asal Kudus, Jawa Tengah menyebutkan, banyak yang menggemari batu biduri untuk dipakai di hari-hari besar, apalagi saat Lebaran. Warnanya yang putih seperti beras sSangat cocok dan identik melambangkan kesucian.
"Biduri ini masuk kategori batu permata. Batu ini sangat cantik dan pas dipakai saat perayaan-perayaan, apalagi untuk perempuan," ucap pria yang saat ini berbisnis di Medan tersebut.
Dikatakan, biduri memang terkenal dengan keindahan warna putihnya. Biduri terbagi dua, yakni biduri laut dan biduri bulan. Masing-masing jenis ini memiliki kekhasan dan keistimewaan berbeda. Penggemar dan kolektornya pun tidak sama.
Biduri bulan, hanya berwarna putih saja dengan unsur seperti ada retak-retak pada batunya. Tetapi, ini bukanlah rusak, melainkan fenomena khusus yang ditampilkan biduri bulan. "Kalau biduri laut lain lagi. Di batu putih itu seperti ada pancaran warna biru laut. Mirip fenomena pada batu kalimaya," jelas pria beranak tiga itu.
Menurutnya, dengan pancaran warna sejuk netral dari batu biduri, seseorang yang memakai batu tersebut di jarinya akan kelihatan semakin cantik dan menawan. Batu ini juga cocok dipadankan dengan pengikat emas dan perak. Atau boleh jadi campuran keduanya.
"Dibandingkan permata lain, biduri memang terbilang sederhana. Tetapi tetap cantik kok. Putih suci bersih. Cocok juga dijadikan hadiah bagi saudara-saudari," ujar kolektor akik unik tersebut.
Umumnya, warna biru pada biduri laut memang mirip kemilauan birunya air laut. Tidak dipungkiri banyak yang menggemari batu ini. Meskipun asalnya dari India, Srilanka, kawasan Asia Selatan lainnya dan juga Afrika, biduri sebenarnya sudah banyak diperjualbelikan di Indonesia. Namun, penjual dan penggemarnya di Medan masih sedikit.
"Karena kategorinya permata, biduri laut maupun bulan lebih sering digosok dengan bentuk flat (datar) agar menunjukkan biasnya. Jarang sekali digosok seperti berbentuk batu pandan yang lonjong memanjang," terangnya.
Untuk harga, biduri masih dijual sangat terjangkau dan tidak merobek kantong kolektor gemstone. Meskipun impor, nilai jualnya juga tidak terlalu tinggi karena sudah sortiran. Biduri dengan kualitas sangat tinggi pastinya akan masuk ke toko perhiasan.
Harga jual biduri dibanderol mulai dari Rp100 ribu untuk kualitas biasa hingga jutaan untuk kualitas terbaik. Ciri khasnya, urat sutranya (fenomena retak-retak) tampak nyata.
"Yang mahal itu yang pilihan, batunya bersih, bening dan efek biasnya tajam dilihat tanpa bantuan cahaya. Apalagi jika seperti ada retak-retaknya," sebutnya.
Sejauh ini, ia mengungkapkan peminat biduri masih baru untuk segmen lokal (Kota Medan). Tetapi bagi pemain batu lama, biduri bukan batu yanh asing, khususnya di Pulau Jawa. Permainan akik saat ini masih didominasi bacan, kalsedoni dan garut.
"Beningnya batu biduri juga memancarkan nuansa elegan si pemakai batu. Tak salah kedua permata ini dijadikan perhiasan," pungkasnya.