Teknologi KA Tiongkok Tingkatkan Integrasi Afrika

Nairobi, (Analisa). Teknologi perkereta-apian (KA) Tiongkok sangat membantu di dalam meningkatkan integrasi, perdagangan dan industrialisasi di Afrika, Menteri Management Teritorial dan Proyek Besar Republik Kongo, Jean-Jacque Bouya mengatakan. 

Bouya yang berkunjung ke Kenya sebagai bagian dari kunjungan resmi untuk keberhasilan pembangunan jaringan rel KA standar (SGR) Mombasa-Nairobi yang didanai oleh Tiongkok mengatakan, Beijing sudah muncul sebagai mitra signifikan dalam usaha Afrika untuk memodernisir infrastruktur transportnya. 

“Kami bisa memperkuat kerjasama Tiongkok-Afrika dan membicarakan pengimplementasian proyek-proyek infrastruktur yang bisa meningkatkan konektivitas sesuai dengan Prakarsa Belt and Road,” kata Bouya dalam sebuah wawancara baru-baru ini. 

Hari Minggu (11/3), Bouya naik KA penumpang SGR dan kemudian melakukan kunjungan inspeksi ke dermaga baru di pelabuhan Mombasa yang dikembangkan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC).

Bouya mengatakan bahwa KA penumpang dan jasa kargo SGR sudah memperbaiki konektivitas, meningkatkan perdagangan lintas-batas, menghidupkan kembali sektor manufaktur, dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

“SGR adalah proyek bagus yang akan berfungsi sebagai jaringan yang menghubungkan kawasan dan benua ini.

Proyek juga membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda dan menyatukan kembali visi para pemimpin kami untuk meningkatkan konektivitas dan integrasi,” kata Bouya. 

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta meluncurkan pembangunan proyek kereta api penumpang SGR yang dinamakan Madaraka Express pada 31 Mei 2017. 

Menurut kontraktor dan operator SGR, CRBC, sekitar satu juta penumpang sudah diangkut oleh Madaraka Express antara Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa. 

Bouya mengatakan, keberhasilan peluncuran proyek SGR sepanjang 40 kilometer itu di Kenya telah menginspirasi berbagai negara lain di Afrika untuk mengikutinya. (Xinhua/sy.a)

()

Baca Juga

Rekomendasi