Masyarakat Minang Diharap Hadir

Mubes BM3 Sumut 13 Mei

Medan, (Analisa). Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumatera Utara akan menggelar Mu­syawarah Besar (Mubes) VII di Garuda Plaza Hotel, Minggu, (13/5).

Ketua Panitia Pelaksana Mubes (OC), H Farianda Putra Sinik, SE, didampingi Sekretaris Thendri Irawan Tanjung, kepada wartawan di Medan, Kamis (10/5), berharap masyarakat Minang di Sumatera Utara meng­hadiri mubes tersebut.

Menurut rencana, mubes akan dibuka Gubsu HT Erry Nuradi dan dihadiri pengu­rus BM3 se-Sumut, pengurus luak-luak se-Sumatera Barat, organisasi terkait lainnya yang terdaftar di BM3 seperti Forum Komu­nikasi Minang Sumut, Ikatan Putra/Putri Ranah Minang, Himpunan Sarjana Minang, Lembaga Budaya Minang, Persatuan Artis Minang (PARMI) dan lainnya.

Farianda, yang juga Pemred Medan Pos mengatakan, mubes tersebut diperkirakan akan dihadiri sekitar 500 orang dan 157 di antaranya merupakan peserta. Karena itu, ia berharap dukungan dan partisipasi seluruh warga Minang untuk menghadiri perhelatan akbar organisasi kebanggaan masyarakat Minang ini.

Meskipun molor dua tahun, mubes ini diharapkan akan menghasilkan kepemim­pinan yang solid dan dapat lebih mempererat hubungan silaturahmi warga Minang di pe­rantauan.

Saat ini, kata Farianda, ada dua tokoh yang sudah menyatakan kesiapannya secara lisan. Karenanya panitia masih menunggu kepastiannya untuk maju dalam mubes ter­sebut melalui pendaftaran resmi ke panitia paling lambat pada hari dilaksanakannya mubes.

Mengenai siapa yang layak memimpin, Farianda mengatakan banyak tokoh Minang yang dinilai layak dan memenuhi persyara­tan. Untuk itu, panitia memberikan kesem­patan seluas-luasnya kepada tokoh Minang yang ingin bertarung dalam ajang mubes yang juga mengagendakan rapat pleno mem­bahas AD/ART dan rekomen­dasi orga­nisasi.

“Mubes ini diharapkan berlangsung secara demokratis, tidak ada titipan, sejauh memenuhi persyaratan, ya silakan saja,” tuturnya seraya menegaskan sem­boyan hi­dup orang Minang, “Adat basandi sya­rak, syarak basandi Kitabullah. Artinya adat yang didasarkan/ditopang oleh sya­riat aga­ma Islam yang syariat tersebut berdasarkan pula pada Alquran dan Ha­dist,” ungkapnya.

Jadi, katanya mubes ini akan berlangsung demokratis dan menghormati adat istiadat, seperti adat nan sabana adat, adat nan diadat­kan, dan adat nan teradat,” ujar Farianda yang juga Ketua Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Sumut. (rel/rrs)

()

Baca Juga

Rekomendasi