Analisadaily (Medan) - Aksi solidaritas dengan menyalakan lilin digelar ribuan masyarakat di Lapangan Merdeka, Kota Medan. Aksi sebagai bentuk kecaman terhadap serangan bom di Surabaya.

Pantauan Analisadaily.com, Minggu (13/5) malam, aksi yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri masyarakat dari berbagai kalangang dan golongan, mulai dari mahasiswa, komunitas hingga masyarakat umum.

Pimpinan Aksi, Irpan Silalahi mengatakan, aksi solidaritas ini dibentuk dengan begitu cepat. Masyarakat yang datang atas kesadaran masing-masing.

"Aksi ini kita namakan Indonesia Peduli Kemanusiaan. Di sini kita menyalakan 2.000 lilin," kata Irpan.

Disebutkannya, tadi pagi Indonesia dikagetkan dengan ledakan bom di Surabaya. Mendapat kabar itu, pihaknya langsung membuat suatu gerakan di media sosial untuk membuat aksi di Lapangan Merdeka.

"Di sini kita mau menunjukkan bahwa masyarakat Sumut menolak segala bentuk radikalisasi dan terorisme," ucapnya.

Selain menyalakn 2.000 lilin, aksi juga diselingi dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti Darah Juang dan lagu kebangsaan, seperti Indonesia Raya dan Padamu Negeri.

"Kita satu suara, satu tujuan, dan satu rasa. Bahkan kita adalag satu, Indonesia," ujarnya.

Menurut Irpan, dalam serangan bom di Surabaya, pihaknya menilai sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka tidak mau melihat kejadian ini sebagai satu tindakan yang dilakukan salah satu golongan.

"Peristiwa di Surabaya ini kejahatan kemanusian. Itu tugas kepolisian mengungkapnya," tegasnya.

Seorang warga yang hadir dalam aksi, Sri boru Ginting mengaku, dirinya mendapat informasi terkait aksi melalui media sosial. Baginya hadir dalam aksi merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama manusia.

"Aksi ini menyatakan kita satu dalam kebhinekaan Indonesia. Jangan mau terprovokasi. Kita harap TNI dan Polri segera mengungkap peristiwa yang terjadi di Surabaya," ujar Sri, warga Jalan Jamin Ginting, Medan.

Aksi solidaritas berakhir sekira pukul 21.30 WIB. Usai melakukan aksi, ribuan masyarakat yang hadir satu per satu membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.