Siapa yang tidak kenal dengan kungfu? Aliran bela diri yang sangat populer di dataran Asia, khususnya Hongkong, Tiongkok dan Taiwan ini memiliki daya tarik tersendiri. Tidak heran jika banyak sineas tertarik menampilkan adegan perkelahian seni bela diri kungfu ke dalam layar lebar. Untuk hal ini, para sineas dari Asia memang jagonya.
Jurus-jurus kungfu yang digencarkan para pendekar ketika terlibat perkelahian selalu menarik. Para penggarap film tentu menganggap hal tersebut sebagai sesuatu menjual. Nah, jika ingin tahu apa saja film yang banyak menyuguhkan jurus kungfu keren, Oliswel telah membuat daftar film kungfu terbaik yang seru dan tak jarang memancarkan ketegangan. Dan, film ‘The Way of the Dragon’ tercatat sebagai film kungfu terbaik sepanjang masa. Berikut ulasannya.
1. ‘The Way of the Dragon’ (1972)
Film kungfu terbaik dari Hongkong ini disutradarai Bruce Lee dan dibintanginya sendiri bersama Nora Miao, Robert Wall, Chuck Norris, dan Hwang In Shik. Inti cerita tentang Bruce Lee sebagai Tang Lung, seorang ahli bela diri yang sedang berkunjung ke Roma.
Kedatangan Tang ke Roma karena satu tujuan, yakni membantu sepupunya yang berbisnis restoran. Ketika itu sepupunya didesak menjual rumahnya dengan harga murah. Saat Tang tiba, dia langsung berurusan dengan bos sindikat serta dua seniman bela diri dari Jepang dan Eropa. Hal enteng bagi Tang untuk mengalahkan kedua jago itu dan dia langsung membabat keduanya. Permasalahannya, apa yang telah dilakukan Tang mendapat perhatian dari seorang ahli bela diri Amerika, Colt (Chuck Norris), yang terkenal tak terkalahkan hingga akhirnya terjadi duel antar dua petarung tangguh ini.
2. ‘Enter the Dragon’ (1973)
Cerita awal dari film kung fu ini saat Bruce Lee berguru di perguruan Shaolin di Tiongkok. Dia mendapat misi penting dari Amerika untuk meringkus para penjahat besar. Penjahat dimaksud di dalam film kungfu ini adalah Han yang juga mantan rekan seperguruannya saat menimba ilmu bela diri di Shaolin.
Dari situlah, untuk bisa menangkapnya, Lee harus berjuang keras dengan cara menyusup menjadi peserta turnamen yang telah diselenggarakan di area kekuasaan Han, di sebuah pulau. Pulau itu sendiri merupakan pulau antah berantah yang sulit ditemukan karena memang di area kekuasaan penjahat besar.
3. ‘Fist of Legend’ (1994)
Film kungfu master ini bermula dari seorang murid yang telah membela gurunya, dan tokoh historisnya adalah Master Huo Yuan Jia dari perguruan silat di Jing Wu. Film ini dibuat Gordon Chan di 1994. Dalam filmnya, Master Huo Yuan Jia dianggap membahayakan rencana invansi Jepang yang akan menuju ke daratan Tiongkok. Karena posisinya yang dianggap membahayakan untuk semua kalangan, maka pihak Jepang ingin membunuhnya.
Supaya tidak menibulkan kecurigaan dan kekacauan, dibuatlah sebuah pertarungan silat antara Master Huo melawan Akutagawa, jago silat dari Jepang yang diperankan Jackson Liu. Dalam pertandingan tersebut, Huo Yuan Jia tewas sehingga membuat salah satu muridnya, Chen Zhen alias Jet Li geram. Mengetahui kabar tersebut, Chen langsung bergegas pulang ke daratan Tiongkok dan menantang Akutagawa dengan tujuan balas dendam sekaligus mengembalikan reputasi perguruan Jing Wu.
4. ‘Legend Of The Fist: The Return Of Chen Zhen’ (2010)
Film ini menceritakan tentang ahli kungfu bernama Chen Zen. Selain terkenal dengan kemampuan bela diri, dia juga dikenal karena perbuatan baiknya. Suatu ketika, dia mendapat kabar berita buruk bahwa guru yang disayanginya tewas dibunuh. Tentu saja dia tak bisa menerima kematian gurunya.
Akhirnya, Chen ingin membuat perhitungan dengan melakukan balas dendam kepada pembunuh gurunya yang terdiri dari sekelompok tentara. Namun malang menimpa Chen, dia juga tewas terbunuh.
Setelah peristiwa tersebut, semua orang menjadi semakin takut dengan kelompok tentara tersebut. Selama tujuh tahun berlangsung, keadaan di kota semakin tidak terkontrol karena para tentara semakin haus nyawa. Hingga suatu ketika datang seorang pria misterius yang siap membasmi para tentara tersebut.
5. ‘Snake in the Eagle’s Shadow’ (1978)
Dirilis pada 1978, film kungfu Tiongkok terbaik ini menampilkan kisah tentang sebuah perguruan silat di era kekaisaran Tiongkok masa lalu yang semakin hari kekuatan dari perguruan silat tersebut menjadi hilang.
Hampir semua jurus yang dipunyai murid-murid di perguruan tersebut hilang dan yang tersisa hanyalah satu jurus bernama kungfu ular.
Keadaan buruk yang menimpa perguruan tersebut, ternyata dijadikan celah perguruan lain yang merupakan rival. Murid-murid dan guru dari perguruan lain itu datang menyerbu serta menewaskan hampir seluruh murid di perguruan tersebut hingga yang masih bertahan hidup hanya satu orang.
6. ‘The Legend of Drunken Master’ (1994)
Film kungfu klasik yang dirilis 1994 ini bercerita tentang ahli kungfu dari Tiongkok bernama Wong Fei Hung yang diperankan Jackie Chan. Diceritakan, dia baru saja kembali dari perjalanan bersama ayahnya untuk mendapat banyak rempah-rempah yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan.
Namun sayangnya, rempah-rempah yang dibutuhkan tersebut tidak bisa ditemukan dengan mudah. karena letaknya ada di tempat yang tidak biasa ditemukan pada umumnya.
Hal tersebut membuat bapak dan anak tersebut memutuskan pergi mencari rempah-rempah di tempat lain, sampai menuju ke luar kota. Buah perjuangan mereka ternyata memperoleh hasil. Namun sayang, saat perjalanan pulang, terdapat pemeriksaan barang-barang yang membuat keduanya panik. Hal ini karena keduanya sedang membawa rempah-rempah yang masih langka.
Tak ingin usahanya sia-sia, Wong Fei Hung mulai menjalankan aksi agar bisa lolos dan membawa pulang rempah-rempah tersebut.
7. ‘Once Upon a Time in China’ (1991)
Jagoan kungfu yang sangat terkenal, Wong Fei Hung, menjadi tokoh sentral dalam film ‘Once Upon a Time in China’ ini. Berkat keahliannya memainkan sebatang kayu yang dijadikan sebagai senjata, serta gerakan-gerakan kungfu yang mematikan, Wong Fei Hung berhasil mengangkat film ini menjadi sukses besar di perfilman Hongkong dan Hollywood.
Di sini, Wong Fei Hung ditugaskan melakoni perannya sebagai ahli kungfu yang akan membantu bangsa Tiongkok melawan tirani asing di akhir abad ke-19. Bukanlah tugas mudah untuk diselesaikan bagi seorang Wong Fei Hung meski mempunyai keahlian bela diri mumpuni.
Alasannya, dia harus bertarung meruntuhkan kekuasaan bangsa Eropa yang menggunakan senjata api, sementara dia hanya mengandalkan kemampuan bela diri serta sebatang kayu yang dijadikannya sebagai senjata.
8. ‘Ip Man’ (2008)
Aktor kelahiran Tiongkok yang dikenal orang dengan keahlian bela dirinya, Donnie Yen, ditugaskan memerankan tokoh krusial dalam film kungfu berdasarkan kisah nyata ini. Meski terdapat beberapa pembelokan sejarah, cerita yang disuguhkan film kungfu Donnie Yen ini tetap menarik dan seru untuk diikuti. ‘Ip Man’ bercerita tentang seorang ahli bela diri Wing Chun yang harus menjaga tanah kelahirannya dari penjajahan Jepang di Tiongkok pada sekitar era 30-an.
Donnie Yen yang bermain sebagai Ip Man dikisahkan telah belajar ilmu bela diri bernama Wing Chun sejak usia 13 tahun. Kecintaannya terhadap Wing Chun mendorong dia membuka perguruan sendiri. Salah satu muridnya, Bruce Lee, adalah satu yang sangat dikenal orang. Padahal, Ip Man sendiri merupakan sosok guru yang jarang dikenal orang. Kehebatannya bertarung ternyata mengundang takjub tentara Jepang yang ingin mempekerjakannya. Namun, Ip Man menolak dan lebih memilih pergi ke Hong Kong.
9. ‘Ip Man 2: The Legend is Born’ (2010)
Lanjutan film kungfu Hongkong, Ip Man, di sini dia juga mengalami berbagai prahara kehidupan. Tepat ketika Ip Man beserta istri dan anaknya mendarat di tanah jajahan Inggris, Hong Kong, dia harus mencari cara agar bisa bertahan hidup di negeri tersebut.
Tak ada jalan lain, Ip Man hanya bisa membuka perguruan baru di Hong Kong. Dengan bantuan dari seorang teman, dia bisa mendirikan tempat latihan baru. Sayangnya, keadaan di Hong Kong berbeda dengan di Tiongkok. Bela diri Wing Chun belum dikenal banyak orang. Namun suatu ketika, dia mendapatkan murid pertama yang sangat konyol dan penuh tingkah.
Masalah belum selesai, Ip Man harus memenuhi ‘syarat’ agar bisa bebas menjalankan perguruannya tersebut. Dia harus meladeni tantangan pendekar Kung Fu di Hong Kong yang salah satunya, Hung Gar (Sammo Hung), memiliki ilmu yang sama hebatnya.
Setelah berhasil melewati tantangan tersebut, Ip Man masih harus berduel dengan petarung Inggris yang ganas, Twister (Darren Shahlavi), dengan sejuta dendam dan semangat untuk melawan penindasan dari pemerintah Inggris.
10. ‘The Karate Kid’ (2010)
Tak heran jika banyak orang setuju bila ‘The Karate Kid’ dianggap sebagai salah satu film kungfu terbaik sepanjang masa.
Selain menjual adegan tarung luar biasa, film ini juga menawarkan cerita begitu nikmat. Bagi yang belum mengetahuinya, ‘The Karate Kid’ adalah film kungfu anak kecil hasil remake dari film kungfu barat berjudul sama yang pernah populer di era 80-an.
‘The Karate Kid’ bercerita tentang Dre Parker (Jaden Smith) dan ibunya yang harus meninggalkan Amerika menuju Beijing karena himpitan ekonomi. Sebagai pendatang, Dre langsung didapuk masalah. Dia menjadi sasaran empuk para berandalan yang sebaya dengannya. Dre yang hampir putus asa dan ingin kembali ke Amerika lantas mengubah niatnya setelah bertemu Han (Jacke Chan) yang mengajarinya ilmu bela diri, sekaligus menasihati Dre bahwa melarikan diri bukan cara baik ketika menghadapi sebuah masalah.
11. ‘The Shaolin Temple’ (1982)
Dalam perfilman Hong Kong, terutama yang mengusung genre action atau sebut saja aliran bela diri kungfu, nama seperti Jackie Chan, Donnie Yen, Bruce Lee, Andy Lau, dan Jet Li bukan nama baru. Untuk film kungfu jaman dulu ini, ‘The Shaolin Temple’, giliran Jet Li kebagian perannya sebagai anak seorang budak yang berhasil meloloskan diri dan menuju ke Kuil Shaolin.
Di Kuil Shaolin, dia mempelajari ilmu kungfu. Keinginannya belajar ilmu bela diri dimotori rasa dendam kepada seorang jenderal pengkhianat yang juga telah membunuh ayahnya. Dalam usahanya, dia dibantu para biksu yang menyelamatkan sang kaisar. Buah keberhasilan mereka diberikan penghargaan oleh sang kaisar.
Dari deretan film kungfu terbaik yang telah disebutkan, ada yang menarik perhatian. Meski citra perfilman Hollywood tampak lebih unggul, namun untuk urusan genre yang melibatkan pertarungan, para sineas Barat harus mengakui kehebatan para sineas sekaligus aktor-aktor Asia. (ow.com)