Oleh: Saurma

KEINDAHAN tenunan songket selalu memikat hati. Permainan motif-motif yang penuh makna dan cerita, ditambah warna-warninya yang khas, menambah daya pikat songket bagi pecinta kain khas ini.

Songket dari Sumatera Utara salah satu yang memiliki peminat fanatik, khususnya para wanita yang mengapresiasi keindahan songket. Mereka mengenakan songket asal Sumut dalam berbagai kesempatan formal. Bahkam belakangan bermunculan busana berbahan songket dengan aneka desain yang variatif. 

Ada beberapa nama yang muncul dalam penyebutan nama songket asal Sumatera Utara. Sebut saja songket melayu deli, songket batubara, songket tarutung, dan sebagainya. Keberadaan budaya menenun dengan teknik menyungkit (songket) di Sumut, memang terlihat semakin berkembang dengan beragam motif dari motif masa lalu hingga motif terbaru. 

Songket asal Sumut ini akan semakin berkembang dengan semakin banyaknya peminat serta makin tingginya apresiasi dari masyarakat penggunanya. Tenun songket yang semula  kain para bangsawan yang dianggap masyarakat kelas atas yang terhormat di mana songketnya menggunakan benang emas asli yang membuatnya terlihat mewah, kini dapat dipakai siapa saja dengan penggunaan benang emas sintetis.

Pun, budaya sebagian masyarakat yang menggunakan songket sebagai busana pesta, khususnya di pesta pernikahan, menjadikan kain ini terus berproduksi dan menghasilkan motif-motif modern dan pilihan warna yang lebih variatif. Dijadikan apa pun, baik sebagai kain sarung atau bawahan, baju atasan, hiasan dinding, berbagain souvenir, dan sebagainya, songket tetap memikat. Bagaimana dengan koleksi songket Anda?