Atasi Pekerjaan Rumah Tangga

Perempuan Bekerja Pilih Laundry Pakaian

Medan (Analisa). Perempuan modern di zaman kini dituntut untuk dina­mis dalam menyikapi ragam persoalanan hidupnya. Apa­lagi menempatkan posisi sebagai ibu rumah tangga dan perempuan bekerja.

Mencuci menjadi bagian dari aktivitas perempuan. Mes­kipun tanpa bermaksud gender, pekerjaan ini menjadi identitas bagi aktivitas setiap perempuan.

Masalahnya pekerjaan mencuci membutuhkan waktu yang tak sedikit. Seminimnya dibutuhkan waktu selama 60 menit mulai dari proses persiapan hingga proses pen­jemuran pakaian.

Bagi kalangan perempuan bekerja, aktivitas mencuci men­jadi kendala dalam mengatur waktu aktivitas keseha­rian. Menyerahkan tugas mencuci ini ke jasa binatu pun mulai diyakinkan para kaum perempuan mampu mem­bantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya. Menilik sejarah jasa laundry pertama kali muncul di Amerika, dan kemudian menyebar hingga ke seluruh dunia. Saat itu sangat banyak imigran China yang datang ke Amerika karena adanya penyediaan tenaga kerja dan industri pertanian.

Selain itu, para imigran ingin membebaskan diri dan memulai hidup yang lebih baik karena keadaan negara yang sedang kacau. Namun pada tahun 1850 imigran China tidak diizinkan untuk menjadi warga negara.

Pada tahun 1851,Wah Lee salah satu imigran China di Amerika membuka sebuah jasa Laundry tangan di negara itu. Dia adalah orang pertama yang menjalankan bisnis laundry.

Kini jasa laundry bukan lagi suatu yang langka. Hampir di setiap titik Kota Medan, jasa ini hadir bertebar dan menyebar. Kawasan Jalan Pancing Medan salah satunya. Berdirinya bangunan universitas, rumah sakit, mendorong gecarnya perkembangan usaha jasa laundry. Hal itu pun diaminkan oleh dr. Lenny, Pemilik The Daily Wash Laundromart Pancing, Medan.

Kepada Analisa, dia mengungkapkan jasa laundry telah menjadi kebutuhan masyarakat di Kota Medan. Selain bisa menghemat waktu beraktivitas keseharian dalam rumah tangga, masyarakat kini menilai jasa laundry harus mengedepankan sistem yang ekonomis. Pa­salnya percuma kalau biaya jasa laundry lebih mahal dari biaya ketika kaum ibu melakukan pekerjaan mencuci ini dengan tangannya.

"Tren yang berkembang saat ini adalah bagaimana membuat masyarakat puas terhadap hasil dari jasa laundry dengan harga yang terjangkau," bilangnya.

Dengan kata lain, jasa laundry tak lagi sekadar menjadi pilihan hidup sebagian masyarakat, tapi sudah menjadi kebutuhan, karena bermanfaat bagi semua kelas masyarakat di Kota Medan.

Apalagi jika program-program yang ditawarkan memberi manfaat dan keuntungan bagi masyarakat. Persis yang diakui Maya (40). Menurut pegawai di salah satu perusahaan swasta ini, aktivitasnya yang padat menun­tutnya harus sigap dalam menyelesaikan segala pekerjaan di rumah tangganya.

Itulah sebabnya soal cuci mencuci pakaian dia serahkan kepada jasa laundry. Begitupun sebagai isteri dia juga harus pandai mengatur keuangan di rumah tangganya. Idealnya menurut ibu dua anak ini, jasa laundry yang ter­baik itu adalah yang mampu menjamin kebersihan pa­kaian dan juga yang biayanya bisa terjangkau.

"Seperti program yang sedang saya ikuti ini. Cucian 7 ki­logram hanya berbiaya Rp. 10.000, wah murah sekali, dan kaum ibu pasti senang," ungkapnya. (del)

()

Baca Juga

Rekomendasi