Oleh: Sheila Utami
SUATU hari ada dua anak yang berwajah tampan, mereka berwajah sama, namun memiliki sifat yang berbeda. Anak pertama bernama Zidan. Ia sangat suka memakai baju berlengan panjang dan tubuhnya rentan terkena penyakit, sedangkan anak kedua bernama Ziand, ia sangat suka memakai baju berlengan pendek dan ia anak yang sangat pendiam.
Hari ini Zidan dan Ziand libur sekolah, Ayah dan Ibu mengajak mereka berdua jalan-jalan ke kebun binatang. Sesampai di sana mereka sangat antusias, mereka berlari mengelilingi area kebun binatang sampai Ayah dan Ibu kewalahan menjaga mereka berdua. Tiba-tiba Zidan datang menghampiri ibu dan merengek minta dibelikan es krim.
“Ibu, Zidan mau es krim”
“Jangan sayang, nanti Zidan sakit lagi”
“Tapi Zidan mau es krim, Zidan kan udah sembuh, udah ngak sakit lagi” Kata Zidan sembari merengek di depan orang banyak
Karena melihat Zidan yang tak henti-henti menangis, akhirnya ibu terpaksa menuruti kemauan Zidan.
Keesokan harinya, Zidan bangun sangat pagi ia meringis kesakitan, badannya panas dan menggigil, ia merasa susah bernafas akibat flu. Di dapur ibu sedang memasak untuk sarapan pagi ini, Zidan berdiam diri di kamar ia tak berani menjumpai ibu sebab ia sadar bahwa semua ini pasti akibat ketidak patuhannya pada kata-kata ibu.
Zidan dan Ziand adalah saudara kembar naluri mereka sangat kuat dan memiliki keterikatan satu sama lain sehingga, apa yang dirasakan Zidan tentu berpengaruh pada Ziand.
“Bu, badan Ziand tidak enak, hidung terasa mampet” Kata Ziand pada ibu setelah menghampiri ibu di dapur
“Kenapa sayang?”
“Zidan sakit Bu, nular ke Ziand”
Mendengar kata sakit ibu langsung panik dan segera menghentikan aktifitas memasaknya. Ibu dan Ziand menghampiri Zidan ke kamar, tiba-tiba saja Zidan memeluk Ibu dan menangis.
“Maafin Zidan Bu, Zidan ngak nurut sama Ibu sekarang Zidan jadi sakit lagi”
“Sudah, sudah, mangkanya lain kali kalo Ibu ngomong itu didengerin, sekarang Zidan sama Ziand cuci muka biar makan dan minum obat!”
Sembari mengusap kepala kedua putranya itu, ibu pun keluar dari kamar dan menyiapkan makanan di meja. Setelah makan dan minum obat Zidan dan Ziand tertidur pulas di kamar bersama ibu yang memeluk hangat mereka.(Penulis adalah siswi kelas 1 MA di MAS, Al-Washliyah 22 Tembung)