Akibat Tabrakan Partikel Debu

Senja di Mars Terlihat Berwarna Biru

senja-di-mars-terlihat-berwarna-biru

PLANET yang kita huni adalah Bumi, dimana senja tampak berwarna merah. Tapi sebaliknya, di Planet Mars, senja justru terlihat ber­warna biru. Meskipun dikenal dengan nama Planet Merah, ternyata matahari terbenam di Mars justru memunculkan warna kebiruan. Gambar yang pernah diambil robot Curiosity pada 2015 ini, kembali viral di Twitter, pada akhir November 2018 barusan.

Perlu diketahui bahwa Cu­riosity telah menjelajahi Mars sejak 2012. Rover seukuran mobil itu memang kerap mengirimkan gambar menakjubkan dari lans­kap Mars, termasuk senja biru tadi. Dari foto tersebut, terlihat saat matahari terbenam di Mars, langit planet tersebut berwarna kebi­ruan, bukan kemerahan seperti senja yang terjadi di Bumi. Para ilmuwan mencoba mengemu­kakan alasannya.

"Warna biru itu terjadi karena partikel debu punya ukuran yang kecil sehingga memungkinkan cahaya biru masuk ke atmosfer lebih efisien," jelas Mark Lem­mon, ilmuwan tim Curiosity.

Cahaya biru yang masuk dan menabrak partikel debu tetap berada pada arah yang sama dengan Matahari. Sementara itu, cahaya kuning dan merah yang mendominasi langit terhambur dan justru tak banyak diserap atmosfer.

Dijelaskan dalam situs Jet Propulsion Laboratory NASA, bukan hanya senja saja yang punya warna berbeda dengan Bumi. Jika manusia berada di Mars dan melihat panorama siang, warna yang mendominasi juga bukan kuning seperti di Bumi. Partikel debu Mars membuat siang hari lebih menyerupai warna benda yang berkarat.

Sementara itu, Universe To­day menulis, lamanya waktu satu rotasi di Mars adalah 24 jam 39 menit, nyaris sama dengan Bumi. Namun, kadar sinar Matahari yang masuk dan menyinari planet Merah tersebut setara dengan ke­adaan sore hari di Bumi, dengan kondisi langit yang mendung bera­wan. Hal itu terjadi karena ja­rak dari Mars ke Matahari mencapai 141,6 juta mil, atau satu setengah kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari. Dengan semakin jauh­nya jarak dari suatu planet ke Matahari, semakin berkurang intensitas cahaya yang mencapai tujuan.

Di atmosfer Bumi, sinar matahari yang mengandung warna biru dan hijau dihamburkan debu dan partikel kecil lainnya sehingga menghasilkan warna kuning, jingga dan merah. Warna biru itu sendiri dibutuhkan seba­gai pembentuk kanopi Bumi.

Di Mars, di mana atmosfernya mengandung kurang 1% partikel yang ada di atmosfer Bumi, partikelnya menyerap warna biru dan menghamburkan warna yang lebih gelap, jauh dari warna senja seperti di Bumi. (ngi/bms/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi