
'DreadOut' termasuk film horor kurang menakutkan dan tak menegangkan. Hampir setiap adegan yang seharusnya bisa memacu adrenalin, seperti direm secara paksa.
Kemungkinan besar hal itu terjadi karena sutradara dan penulis naskah, Kimo Stamboel tidak leluasa menulis. Ia sempat menyampaikan bahwa produser memintanya membuat film dengan klasifikasi 17 tahun ke atas.
Kimo sendiri mengaku kesulitan menggarap 'DreadOut' yang diadaptasi dari permainan video bertajuk sama karena batasan usia tersebut. Wajar saja, karena film ini menjadi karya pertama Kimo yang ditujukan untuk usia 17 tahun ke atas.
Dari cerita, 'DreadOut' merupakan prekuel gim video berdurasi dua jam delapan menit. Cerita fokus pada konteks mengapa dan bagaimana kejadian mistis dalam gim bisa terjadi. Terutama pada karakter Linda yang diperankan Caitlin Halderman.
Diceritakan, Linda diminta seniornya, Erik (Jerfri Nichol), Beni (Muhammad Riza Irsyadillah), Alex (Ciccio Manassero), Dian (Suzana Sameh) dan Jessica (Marsha Aruan) untuk menemani masuk ke gedung tua. Tak sengaja, Linda malah membuka portal dunia gaib.
Seharusnya banyak adegan menegangkan dan menakutkan ketika portal dunia gaib sudah dibuka, tapi ternyata tidak, karena adegan terasa tanggung. Adegan pocong pembawa celurit bahkan sama sekali tidak seram, celurit terasa seperti pajangan untuk menakut-nakuti, tetapi gagal.
Karakter hantu cukup menyeramkan adalah hantu kebaya merah yang diperankan Rima Melati Adams. Hampir setiap degan yang menampilkan hantu kebaya merah terasa cukup menegangkan, terlebih ketika ia mengeluarkan kekuatannya.
Meski begitu, 'DreadOut' masih menarik disaksikan karena mengandung cerita misterius sejak awal. Rasa penasaran penonton seolah dipupuk lewat adegan demi adegan.
Bila diperhatikan, ada beberapa bagian cerita terasa bolong. Hal itu terkesan disengaja karena produser berencana membuat sekuel 'DreadOut'
Kelebihan film ini adalah transisi yang rapi dari adegan serius ke adegan humor dan berhasil membuat tertawa. Salah satunya ketika Erik, Beni, Alex dan Dian membicarakan portal alam gaib dengan petugas keamanan gedung.
Selain itu, akting-akting aktor dan aktris muda dalam film ini layak mendapat apresiasi. Kimo sukses mengarahkan mereka dengan baik hingga akting terasa natural dan sesuai keperluan cerita.
Hal lain yang patut dipuji dalam film ini adalah efek visual. Kurang lebih 40 persen film 'DreadOut' dipoles efek visual, semuanya terlihat bagus. 'DreadOut' rilis di bioskop seluruh Indonesia sejak Kamis (3/1). (cnni)